Cara Gambar Orang Psikotes yang Baik dan Benar, Perhatikan Hal Ini
Tak perlu bingung lagi untuk menggambar orang saat mengerjakan psikotes usai membaca artikel ini.
Tak perlu bingung lagi untuk menggambar orang saat mengerjakan psikotes usai membaca artikel ini.
Cara Gambar Orang Psikotes yang Baik dan Benar, Perhatikan Hal Ini
Menggambar orang dalam tes psikotes merupakan suatu keterampilan yang memerlukan ketelitian dan pemahaman mendalam terhadap psikologi manusia. Dalam menyusun gambar orang untuk psikotes, langkah pertama yang penting adalah memahami tujuan dari tes tersebut.
Psikotes seringkali dirancang untuk menggali lebih dalam tentang kepribadian, kemampuan analitis, dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu, gambar yang dibuat sebaiknya mencerminkan aspek-aspek tersebut dengan jelas.
Sebagai langkah kedua, teknik gambar juga memiliki peranan penting. Pemilihan pose, ekspresi wajah, dan proporsi tubuh dapat memberikan petunjuk tentang karakteristik individu. Disamping itu, penekanan pada detail tertentu seperti ekspresi mata, postur tubuh, atau bahkan warna yang digunakan dapat memberikan informasi tambahan kepada pihak yang menilai.
-
Bagaimana cara menggambar orang dengan benar? Gambarlah orang tersebut lengkap dengan pakaian dan aksesoris yang menggambarkan pekerjaan orang tersebut.
-
Mengapa tes gambar orang digunakan? Tujuan dari tes gambar orang psikotes dalam dunia kerja adalah untuk memberikan wawasan mendalam tentang karakteristik kepribadian calon karyawan yang mungkin tidak terlihat selama proses wawancara biasa.
-
Bagaimana psikopat bisa terlihat normal? Mereka memiliki kemampuan untuk menyembunyikan sifat asli mereka dan memanipulasi orang lain demi kepentingan pribadi.
-
Bagaimana cara mengenali psikopat? Mendiagnosis psikopati memerlukan pendekatan yang komprehensif dan profesional, seperti penggunaan Hare Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R).
-
Apa tujuan utama tes gambar orang? Tes gambar orang psikotes atau Draw A Man Test adalah salah satu bentuk alat tes psikologi yang sering kita jumpai saat seleksi penerimaan karyawan.
-
Bagaimana psikotes mengukur karakter? Dalam psikotes, terdapat beberapa jenis tes psikologi yang dapat digunakan, seperti tes kecerdasan (IQ), tes kepribadian, tes kemampuan verbal atau non-verbal, dan tes minat serta bakat.
Gambar yang dihasilkan sebaiknya mencerminkan kepribadian dan potensi Anda sebagai individu secara positif. Dengan menggabungkan keahlian teknis dan pemahaman psikologis, Anda dapat menciptakan gambar yang baik dan benar untuk menghadapi tes psikotes dengan keyakinan.
Berikut selengkapnya tentang hal-hal yang penting diketahui mengenai cara gambar orang psikotes agar Anda tak salah dalam melakukannya.
Mengenal Apa Itu Psikotes
Ketika hendak diterima dalam sebuah perusahaan, Anda akan menjalani proses seleksi terlebih dahulu. Tergantung pada perusahaannya, proses seleksi ini bisa memakan waktu yang cukup lama atau sebentar.
Umumnya, tes seleksi penerimaan karyawan terdiri dari psikotes dan tes wawancara. Khusus untuk psikotes, perusahaan ingin mengetahui bagaimana karakter, kemampuan berpikir, hingga kepribadian si pelamar kerja.
Hasil dari tes psikotes ini nantinya akan digunakan untuk menimbang apakah seseorang cocok untuk lanjut ke tahap seleksi berikutnya atau cocok diterima sebagai karyawan.
Ya, psikotes adalah suatu bentuk evaluasi atau pengujian psikologis yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek dari pikiran dan perilaku seseorang. Tujuan utama dari psikotes adalah untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang berbagai karakteristik psikologis individu, seperti kecerdasan, kepribadian, kemampuan kognitif, kestabilan emosional, dan keterampilan interpersonal.
Tes psikologi dapat melibatkan berbagai metode evaluasi, seperti tes kecerdasan, tes kepribadian, tes kemampuan numerik atau verbal, dan tes proyeksi gambar atau kata.
Penggunaan psikotes sangat umum dalam berbagai konteks, termasuk seleksi karyawan dalam dunia kerja, penilaian pendidikan, penempatan karir, dan evaluasi kesehatan mental. Psikotes dirancang untuk memberikan informasi obyektif tentang karakteristik psikologis seseorang dan bukan sebagai penilaian mutlak tentang nilai atau kemampuan seseorang.
Hasil psikotes nantinya digunakan bersamaan dengan informasi lain seperti wawancara dan daftar riwayat hidup, untuk membentuk gambaran yang lebih komprehensif tentang individu tersebut.
Menggambar Orang Sebagai Bagian Psikotes
Dalam prosesnya, mengerjakan psikotes tak hanya meminta Anda menjawab soal pilihan ganda. Karena ada tes psikotes yang mengharuskan Anda untuk menggambar sesuatu.
Bagi Anda yang pernah mengikuti banyak tes seleksi, mungkin sudah tak asing dengan tes menggambar pohon, rumah, dan orang.
Tes menggambar orang atau Draw A Man Test adalah salah satu bentuk alat tes psikologi yang sering kita jumpai saat seleksi penerimaan karyawan.
Perintahnya cukup sederhana, kita hanya diminta untuk menggambar orang, lalu setelahnya kita diminta untuk menuliskan keterangan dari orang yang kita gambar, seperti usia, jenis kelamin, apa yang sedang dilakukannya, kelebihan, dan kelemahannya.
Terdengar cukup mudah, namun seringkali membuat peserta tes kebingungan. Oleh karena itu, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu tentang bagaimana cara menggambar orang psikotes.
Berikut cara gambar orang psikotes yang dilansir dari laman futuready.com.
1. Gambar Sesuai Jenis Kelamin
Cara menggambar orang psikotes yang perlu Anda perhatikan yang pertama adalah menggambar sesuai dengan jenis kelamin Anda.
Usahakan menggambar orang yang sesuai dengan jenis kelamin Anda.
Selain itu, buatlah gambar di tengah kertas, jangan terlalu ke kiri atau ke kanan. Juga, buat ukuran orang yang Anda gambar tidak terlalu kecil atau terlalu besar.
2. Gambar secara Detail
Cara menggambar orang psikotes kedua, yaitu gambarlah orang secara detail.
Maksudnya, buatlah gambar orang secara utuh dan lengkap dari rambut, jari-jari tangan, hingga kaki. Selain itu, bagian-bagian pada wajah seperti mata, alis, hidung, telinga, dan mulut juga tak boleh terlewat.
Karena dalam tes menggambar orang ini, detail gambar yang Anda buat akan berpengaruh dalam penilaian. Dan ingatlah, untuk tidak membuat orang dalam bentuk kartun atau sketsa.
3. Jenis Profesi Objek
Cara menggambar orang psikotes berikutnya yakni untuk menentukan profesi dari objek yang digambar.
Dalam tes menggambar ini, Anda tidak hanya diminta untuk menggambar orang secara asal, tapi juga akan memberi penjelasan tentang orang tersebut, salah satunya adalah apa yang dia sedang lakukan, atau pekerjaan yang dimilikinya.
Oleh karena itu, gambarlah orang tersebut lengkap dengan pakaian dan aksesoris yang menggambarkan pekerjaan orang tersebut.
Disarankan untuk menggambar orang yang sedang melakukan aktivitas, misalnya guru yang sedang mengajar atau karyawan yang sedang berangkat bekerja. Jangan lupa untuk menggambar ekspresi orang tersebut dalam suasana bahagia atau tersenyum. Dalam bagian ini, psikolog akan menilai tentang sifat optimis Anda dalam menjalankan pekerjaan.
4. Garis Gambar
Cara menggambar orang psikotes terakhir dengan memperhatikan garis gambar. Garis pada gambar tampak memberi tekanan pada objek sehingga menciptakan makna bagi psikolog.
Contohnya, hindari membuat garis penekanan berlebih pada wajah karena hal itu menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang tidak percaya diri. Kemudian, seperti yang dijelaskan sebelumnya, ukuran gambar juga harus diperhatikan.
Karena ukuran gambar yang terlalu besar akan menunjukkan bahwa Anda terlihat seperti orang yang dominan. Kemudian, usahakan juga untuk menggambar tangan dengan posisi terbuka dan memperlihatkan detail jari-jari tangan.
Elemen yang Dinilai dalam Cara Gambar Orang Psikotes
Beberapa elemen yang dapat menjadi fokus dalam tes menggambar orang melibatkan pose, ekspresi wajah, proporsi tubuh, dan elemen kreatif lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh elemen yang dapat dievaluasi dalam tes menggambar orang:
1. Pose dan Postur Tubuh
Bagaimana seseorang menggambarkan pose tubuh dapat memberikan petunjuk tentang tingkat kenyamanan, rasa percaya diri, atau mungkin kecenderungan interpersonal.
2. Ekspresi Wajah
Cara seseorang menggambarkan ekspresi wajah dapat mencerminkan aspek-aspek emosional dan kepribadian, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau mungkin tingkat keterbukaan.
3. Proporsi Tubuh
Kesesuaian dan ketelitian dalam menggambarkan proporsi tubuh dapat memberikan indikasi tentang keterampilan pengamatan dan detail seseorang.
4. Kreativitas
Beberapa tes menggambar orang mungkin juga menilai aspek kreatif, seperti penggunaan warna, latar belakang, atau elemen-elemen tambahan dalam gambar.
Tes ini dapat diinterpretasikan oleh psikolog atau profesional SDM untuk memberikan pemahaman tambahan tentang sifat-sifat individu, terutama yang sulit diukur dengan tes verbal atau tes tertulis. Namun, hasil tes ini seringkali tidak mutlak dan dapat diinterpretasikan secara bervariasi, dan biasanya dianalisis sebagai bagian dari gambaran keseluruhan dari berbagai metode evaluasi.
Sejarah Tes Menggambar Orang
Mengutip bionity.com, alat tes ini awalnya dikembangkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1926. Tes ini pertama kali dikenal sebagai tes Goodenough Draw-A-Man. Hal itu dijelaskan dalam bukunya berjudul Measurement of Intelligence by Drawings.
Dr. Dale B. Harris kemudian merevisi dan memperluas tes tersebut dan sekarang dikenal sebagai Tes Menggambar Goodenough-Harris. Revisi dan perluasan dirinci dalam bukunya Children's Drawings as Measures of Intellectual Maturity (1963).
Psikolog Julian Jaynes, dalam buku The Origin of Consciousness in the Breakdown of the Bicameral Mind (1976) menulis bahwa tes tersebut secara rutin diberikan sebagai indikator skizofrenia, dan meskipun tidak semua pasien skizofrenia mengalami kesulitan menggambar orang, hasil gambar mereka menjadi bukti yang sangat jelas dari gangguan tersebut.
Dan tanda-tanda tersebut kemungkinan terlihat dari kelalaian pasien saat menggambar bagian anatomi seperti tangan dan mata, garis kabur atau yang tidak terhubung, jenis kelamin yang ambigu dan distorsi umum.