Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Menggambar Orang Psikotes, Pelamar Kerja Wajib Tahu

Cara Menggambar Orang Psikotes, Pelamar Kerja Wajib Tahu Cara Menggambar Orang Psikotes. depositphotos.com

Merdeka.com - Ketika ingin diterima dalam sebuah perusahaan, Anda akan menjalani proses seleksi terlebih dahulu. Tergantung pada perusahaannya, proses seleksi ini bisa memakan waktu yang cukup lama atau sebentar.

Umumnya, tes seleksi penerimaan karyawan terdiri dari tes psikotes atau tes wawancara. Khusus untuk tes psikotes, perusahaan ingin mengetahui bagaimana karakter, kemampuan berpikir, hingga kepribadian si pelamar kerja.

Hasil dari tes psikotes ini nantinya akan digunakan untuk menimbang apakah seseorang cocok untuk lanjut ke tahap seleksi berikutnya atau cocok diterima sebagai karyawan. Meski tes ini berguna untuk menilai diri kita, banyak juga orang yang kesulitan untuk melewati tes psikotes.

Dalam prosesnya, tes psikotes tak hanya meminta kita menjawab soal pilihan ganda. Karena ada tes psikotes yang mengharuskan kita untuk menggambar sesuatu. Bagi Anda yang pernah mengikuti banyak tes seleksi, mungkin sudah tak asing dengan tes menggambar pohon, rumah, dan orang.

Tentu tes ini memiliki nilai tersendiri, dan setiap gambar kita akan dianalisis untuk mendapatkan hasil tes. Jika Anda adalah seorang pencari kerja, Anda harus tahu bagaimana melewati tes menggambar ini, khususnya cara menggambar orang psikotes.

Cara Menggambar Orang Psikotes

Tes menggambar orang atau Draw A Man Test adalah salah satu bentuk alat tes psikologi yang sering kita jumpai saat seleksi penerimaan karyawan.

Perintahnya cukup sederhana, kita hanya diminta untuk menggambar orang, lalu setelahnya kita diminta untuk menuliskan keterangan dari orang yang kita gambar, seperti usia, jenis kelamin, apa yang sedang dilakukannya, kelebihan, dan kelemahannya.

cara menggambar orang psikotes

depositphotos.com

Terdengar cukup mudah, namun seringkali membuat peserta tes kebingungan. Oleh karena itu, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu tentang bagaimana cara menggambar orang psikotes.

Berikut cara menggambar orang psikotes yang dilansir dari laman futuready.com.

Gambar Sesuai Jenis Kelamin

Cara menggambar orang psikotes yang perlu Anda perhatikan yang pertama adalah menggambar sesuai dengan jenis kelamin Anda. Usahakan menggambar orang yang sesuai dengan jenis kelamin Anda. Selain itu, buatlah gambar di tengah kertas, jangan terlalu ke kiri atau ke kanan. Juga, buat ukuran orang yang Anda gambar tidak terlalu kecil atau terlalu besar.

Gambar secara Detail

Cara menggambar orang psikotes kedua, yaitu gambarlah orang secara detail. Maksudnya, buatlah gambar orang secara utuh dan lengkap dari rambut, jari-jari tangan, hingga kaki. Selain itu, bagian-bagian pada wajah seperti mata, alis, hidung, telinga, dan mulut juga tak boleh terlewat. Karena dalam tes menggambar orang ini, detail gambar yang Anda buat akan berpengaruh dalam penilaian. Dan ingatlah, untuk tidak membuat orang dalam bentuk kartun atau sketsa.

Jenis Profesi Objek

Cara menggambar orang psikotes berikutnya yakni untuk menentukan profesi dari objek yang digambar. Dalam tes menggambar ini, Anda tidak hanya diminta untuk menggambar orang secara asal, tapi juga akan memberi penjelasan tentang orang tersebut, salah satunya adalah apa yang dia sedang lakukan, atau pekerjaan yang dimilikinya.

Oleh karena itu, gambarlah orang tersebut lengkap dengan pakaian dan aksesoris yang menggambarkan pekerjaan orang tersebut. Disarankan untuk menggambar orang yang sedang melakukan aktivitas, misalnya guru yang sedang mengajar atau karyawan yang sedang berangkat bekerja.

Jangan lupa untuk menggambar ekspresi orang tersebut dalam suasana bahagia atau tersenyum. Dalam bagian ini, psikolog akan menilai tentang sifat optimis Anda dalam menjalankan pekerjaan.

Garis Gambar

Cara menggambar orang psikotes terakhir dengan memperhatikan garis gambar. Garis pada gambar tampak memberi tekanan pada objek sehingga menciptakan makna bagi psikolog.

Contohnya, hindari membuat garis penekanan berlebih pada wajah karena hal itu menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang tidak percaya diri. Kemudian, seperti yang dijelaskan sebelumnya, ukuran gambar juga harus diperhatikan.

Karena ukuran gambar yang terlalu besar akan menunjukkan bahwa Anda terlihat seperti orang yang dominan. Kemudian, usahakan juga untuk menggambar tangan dengan posisi terbuka dan memperlihatkan detail jari-jari tangan.

Sejarah Tes Menggambar Orang

Mengutip dari bionity.com, alat tes ini awalnya dikembangkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1926. Tes ini pertama kali dikenal sebagai tes Goodenough Draw-A-Man. Hal itu dijelaskan dalam bukunya berjudul Measurement of Intelligence by Drawings.

Dr. Dale B. Harris kemudian merevisi dan memperluas tes tersebut dan sekarang dikenal sebagai Tes Menggambar Goodenough-Harris. Revisi dan perluasan dirinci dalam bukunya Children's Drawings as Measures of Intellectual Maturity (1963).

Psikolog Julian Jaynes, dalam buku 1976, The Origin of Consciousness in the Breakdown of the Bicameral Mind menulis bahwa tes tersebut secara rutin diberikan sebagai indikator skizofrenia, dan meskipun tidak semua pasien skizofrenia mengalami kesulitan menggambar orang, hasil gambar mereka menjadi bukti yang sangat jelas dari gangguan tersebut.

Dan tanda-tanda tersebut kemungkinan terlihat dari kelalaian pasien saat menggambar bagian anatomi seperti tangan dan mata, garis kabur atau yang tidak terhubung, jenis kelamin yang ambigu dan distorsi umum.

(mdk/ank)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gambar Orang Psikotes saat Tes Seleksi, Begini Cara Membuatnya yang Benar
Gambar Orang Psikotes saat Tes Seleksi, Begini Cara Membuatnya yang Benar

Tes gambar orang psikotes atau Draw A Man Test adalah salah satu bentuk alat tes psikologi yang sering kita jumpai saat seleksi penerimaan karyawan.

Baca Selengkapnya
Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya
Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya

Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Cara Gambar Orang Psikotes yang Baik dan Benar, Perhatikan Hal Ini
Cara Gambar Orang Psikotes yang Baik dan Benar, Perhatikan Hal Ini

Tak perlu bingung lagi untuk menggambar orang saat mengerjakan psikotes usai membaca artikel ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Peneliti Perkirakan Bahwa Warna Mata Mempengaruhi Kemampuan Membaca
Peneliti Perkirakan Bahwa Warna Mata Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Warna mata ternyata memiliki keterkaitan dengan kemampuan membaca seseorang. Antropolog menduga bahwa terdapat kaitan di antara keduanya.

Baca Selengkapnya
12 Tanda Anda Adalah Individu Cerdas yang Mungkin Tidak Anda Sadari
12 Tanda Anda Adalah Individu Cerdas yang Mungkin Tidak Anda Sadari

Kita cenderung meremehkan diri sendiri & mungkin merasa jauh dari gambaran orang cerdas & pintar. Namun, ada beberapa tanda kecerdasan yang jarang disadari.

Baca Selengkapnya
Trik Orangtua Menghadapi Anak Cengeng dan Manja, Jangan Ucapkan Kata Ini
Trik Orangtua Menghadapi Anak Cengeng dan Manja, Jangan Ucapkan Kata Ini

Ada beberapa penyebab anak menjadi cengeng dan manja, di antaranya masalah psikologis.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya
Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu kata kerja mental, mulai dari dari pengertian, ciri dan contohnya.

Baca Selengkapnya
Metode Belajar Membaca untuk Anak TK, Orang Tua Harus Coba
Metode Belajar Membaca untuk Anak TK, Orang Tua Harus Coba

Kemampuan membaca tidak hanya membantu anak dalam belajar, tetapi juga membuka pintu bagi mereka untuk mengeksplorasi dunia.

Baca Selengkapnya
7 Arti Mimpi Jatuh dari Ketinggian, Waspadai Adanya Masalah Psikologis
7 Arti Mimpi Jatuh dari Ketinggian, Waspadai Adanya Masalah Psikologis

Simak arti mimpi jatuh dari ketinggian berikut ini, ternyata bisa karena masalah psikologis.

Baca Selengkapnya