Dinilai Efektif, Ini Cara Cina dan Korea Selatan Menekan Kasus Baru Virus Corona
Merdeka.com - Hampir seluruh negara di dunia tengah menghadapi ancaman Covid-19. Cina menjadi negara pertama yang menemukan adanya infeksi virus ini pada manusia. Sampai sekarang belum ada obat yang ditemukan untuk melawan virus ini.
Namun, beberapa kasus menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi virus ini dapat sembuh bergantung pada kondisi imun tubuh. Selain meningkatkan imunitas tubuh, beberapa negara juga mengambil kebijakan lockdown guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 ini.
Di Indonesia lockdown memiliki perhitungan yang kompleks, oleh karena itu pemerintah memilih untuk mengambil tindakan social distancing. Di India, kebijakan lockdown justru berimbas kurang baik seperti yang dilakukan negara-negara lain.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
Dari negara-negara yang melaporkan kasus infeksi virus Covid-19, Cina dan Korea Selatan dinilai telah efektif menekan jumlah kasus baru. Berikut cara-cara yang dilakukan oleh Cina dan Korea Selatan dilansir dari VOA dan beberapa sumber lain.
Cina Berlakukan Lockdown
2020 Merdeka.com
Per 28 Maret 2020, setidaknya tercatat 45 kasus harian baru di Cina. Hal ini terhitung cukup turun jauh dibandingkan pertengahan Februari dengan kisaran 1.800-2.600 kasus harian baru. Dari data ini Cina dinilai mampu menekan jumlah kasus baru virus Covid-19.
Langkah yang diambil oleh pemerintah Cina adalah lockdown total kota Wuhan. Kota Wuhan merupakan pusat awal terjadinya wabah corona. Pada saat kebijakan ini diberlakukan, warga tidak boleh keluar masuk daerah Wuhan. Hal itu juga didukung dengan pembatasan tranportasi umum dan pergerakan warga.
Tidak hanya lockdown dan pembatasan pergerakan warga maupun transportasi umum, polisi kota Wuhan dilaporkan juga mendatangi rumah warga untuk melakukan pengecekan suhu tubuh.
Melansir dari VOA beberapa orang yang menolak akan ditarik secara paksa. Oleh karena itu bagi beberapa pihak menyebut usaha Cina ini terlalu keras dan melanggar hak.
Korea Selatan Lakukan Tes Massal
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Per 29 Maret 2020, tercatat setidaknya 105 kasus harian baru di Korea Selatan. Angka ini memiliki selisih yang cukup lumayan dibanding awal Maret yang ada di rata-rata angka 556 kasus harian baru.
Korea Selatan langsung memproduksi massal alat tes setelah kasus pertama terkonfirmasi. Sampai kini, setidaknya 394 ribu tes virus corona telah dijalankan. Tes ini tidak hanya dijalankan di rumah sakit, namun pemerintah juga membuka 600 pusat tes dan 50 tes drive-thru. Hal ini dilakukan agar warga tidak membanjiri rumah sakit.
Melansir dari CNBC, Korea Selatan juga dinilai cukup sigap dan cekatan dalam menghadapi wabah ini. Pejabat pemerintah di Korea Selatan langsung membuat pertemuan dengan perwakilan dari beberapa perusahaan medis seminggu setelah kasus pertama COVID-19 dikonfirmasi di negara itu pada akhir Januari. Pemerintah Korea Selatan juga langsung melacak dan memeriksa mereka yang memiliki kontak dengan pasien. (mdk/vna)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya