Doa Yasin dan Tahlil Lengkap Arab Latin Serta Terjemahannya, Wajib Hafal
Membaca yasin dan tahlil untuk orang yang sudah meninggal adalah tradisi umat Islam Indonesia.
Membaca yasin dan tahlil untuk orang yang sudah meninggal adalah tradisi umat Islam Indonesia.
Doa Yasin dan Tahlil Lengkap Arab Latin Serta Terjemahannya, Wajib Hafal
Membaca yasin dan tahlil telah menjadi tradisi yang mengakar bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Bacaan yasin dan tahlil biasa dilafalkan sebagai ritual mendoakan orang yang sudah meninggal dengan menghadiahkan pahala baginya. Selain menghadiahkan pahala, bacaan yasin dan tahlil juga dapat mendatangkan manfaat berupa meringankan siksa kubur orang yang didoakan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan tahlilan adalah pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an untuk memohonkan rahmat dan ampunan bagi arwah orang yang meninggal.
“Barang siapa yang mengunjungi makam seseorang dan membacakan surat Yasin maka pada hari itu Allah SWT meringankan siksa kubur mereka dan diberikannya kebaikan bagi sejumlah penghuni kubur diperkuburan itu.” (Tafsir Nur ats-tsagalayn 4/373).
Membaca doa yasin dan tahlil adalah tradisi ritual yang bacaannya terdiri dari beberapa ayat Al-quran, tahlil, tasbih, tahmid, sholawat, dan lain-lain. Biasanya, acara tahlilan dilaksanakan sejak malam pertama orang meninggal sampai tujuh harinya.
Berikut lafal bacaan yasin dan tahlil lengkap yang dapat Anda hafalkan.
-
Apa itu Doa Tahlil Yasin? Doa Tahlil Yasin merupakan kumpulan bacaan doa, zikir, dan Surat Yasin.
-
Bagaimana cara membaca Doa Tahlil Yasin? Bacaan doa tahlil yasin diawali dengan bacaan Surat Yasin terdiri dari 83 ayat terlebih dahulu.
-
Kenapa Doa Tahlil Yasin dibaca? Doa Tahlil Yasin biasanya dibaca untuk mendoakan serta menghadiahkan pahala berzikir dan membaca Surat Yasin kepada arwah orang yang sudah meninggal.
-
Kapan Doa Tahlil Yasin dibaca? Doa Tahlil Yasin biasanya dibaca untuk mendoakan serta menghadiahkan pahala berzikir dan membaca Surat Yasin kepada arwah orang yang sudah meninggal.
-
Bagaimana cara membaca Doa Yasin dengan benar? Dalam hal ini, Anda perlu memperhatikan bacaan doa Yasin dengan baik dan benar.
-
Bagaimana cara membaca doa Yasin? Berikut doa Yasin dan artinya yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber: Doa Yasin dan Artinya ALLAHUMMA INNA NASTAHFIDZHUKA WA NASTAUDI’UKA DIINANA WA ANFUSANAA WA AHLANAA WA AULAADANAA WA AMWAALANAA WA KULLA SYAI’IN A’THAITANAA.ALLAHUMMAJ’ALNAA FII KANAFIKA WA AMAANIKA WA JIWAARIKA WA ‘IYAADZIKA MIN KULLI SYAITHAANIM MARIID WA JABBAARIN‘ ANIID WA DZII ‘AININ WA DZII BAGHYIN WA MIN SYARRI KULLI DZII SYARRIN INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QADIIR. ALLAHUMMA JAMILNAA BIL’AAFIYATI WAS SALAAATI WA HAQQIQNAA BIT TAQWAA WAL ISTIQAAMATI WA A’IDZNAA MIN MUUJIBAATIN NADAAMATIALLAHUMMAGHFIRLANAA WA LI WAALIDIINA WA LI AULAADINAA WA LI MASYAA-YIKHINAA WA LI IKHWAANIAA FIDDIINI WA LI ASHHAABINAA WA AHBAABINAA WA LIMAN AHABBANAA FIIKA WA LIMAN AHSANA ILAINAA WA LIL MUKMINIINA WAL MUKMINAATI WAL MUSLIMINIINA WAL MUSLIMAATI YA RABBAL ‘AALAMIIN.WASALLALHUMMA ALAABDIKA WARASU LIKASAIYADINAA WAMAILANAA MUHAMMADIN WA ALA LIHI WASABIHI WASALLAM WARZUQNAA KAMAALAL MUTAABA’ATI LAHU ZAAHIRAN WA BAATHINAN FII ‘AAFIYATIN WA SALAAMATIN BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.WA SHALLILAAHUMMA ‘ALAA ‘ABDIKA WA RASUULIKA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WA SHAHBIHI WA SALLIM.
Makna dan Keutamaan Surat Yasin
Surat Yasin tergolong dalam surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Makkah. Surat ini berisi tentang peringatan Allah SWT dan Rasul-Nya, menyembah kepada Allah SWT, balasan untuk orang mukmin dan kafir, pertanda kekuasaan Allah SWT, serta peringatan Rasulullah mengenai neraka.
Surah Yasin umumnya dibaca setelah salat fardu. Namun, surat Yasin juga biasa dilafalkan dalam rangkaian doa saat menggelar tahlilan. Ada banyak keutamaan dari surat Yasin, yang menjadi alasan mengapa surat ini lebih sering dibacakan untuk orang meninggal.
Mengutip Liputan6, alasan pertama karena setiap amal dan perbuatan yang diniatkan untuk dihadiakan untuk orang yang sudah meninggal, makan amal tersebut akan sampai, sebagai diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra.:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ
Seorang laki-laki berkata kepada Nabi ﷺ, “Wahai Rasulullah ﷺ, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia secara mendadak dan belum berwasiat sesuatu pun, dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara (ketika masih hidup) dia akan bersedekah, Apakah dia akan memperoleh pahala jika aku bershadaqah untuknya (atas namanya)?". Beliau menjawab: "Ya” (HR. Bukhari no. 1388).
Secara khusus, jika amalan untuk orang yang sudah meninggal tersebut berupa bacaan surat Yasin, maka hal tersebut diperbolehkan. Para ulama berdalil dengan sabda Rasulullah ﷺ:
وَيس قَلْبُ الْقُرْآنِ لَا يَقْرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيدُ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَالدَّارَ الْآخِرَةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ وَاقْرَءُوهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ
Yasin adalah jantung Al-Qur’an, ia tidak dibaca oleh seseorang yang menghendaki Allah dan rumah akhirat kecuali ia diampuni. Bacakanlah ia atas orang-orang yang telah wafat di antara kalian (HR. Ahmad no. 19415).
Salah satu alasan mengapa surat Yasin dan tahlil dibacakan untuk mendoakan orang yang telah meninggal adalah karena Surat yasin dan tahlil dapat membuat mayit diampuni dosanya.
Para ulama berdalil dengan sabda Rasulullah ﷺ:
وَيس قَلْبُ الْقُرْآنِ لَا يَقْرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيدُ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَالدَّارَ الْآخِرَةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ وَاقْرَءُوهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ
Yasin adalah jantung Al-Qur’an, ia tidak dibaca oleh seseorang yang menghendaki Allah dan rumah akhirat kecuali ia diampuni. Bacakanlah ia atas orang-orang yang telah wafat di antara kalian (HR. Ahmad no. 19415).
Bacaan Doa Yasin dan Tahlil Lengkap
Berikut bacaan surat Yasin:
يٰسۤ ۚ
Yā sīn
1. Yaa siin
وَٱلْقُرْءَانِ ٱلْحَكِيمِ
Wal-qur`ānil-ḥakīm(i)
2. Demi Al Quran yang penuh hikmah
إِنَّكَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
Innaka laminal mursaliin(a)
3. Sesungguhnya kau Muhammad ialah seorang di antara para Rosul
عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ
‘Alaa shiraathim mustaqiim(i)
4. Yang berada di jalan yang lurus
تَنزِيلَ ٱلۡعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ
Tanziilal ‘aziizir rahiim(i)
5. Diturunkan oleh Allah yang maha Perkasa lagi Maha Penyayang
لِتُنذِرَ قَوۡمٗا مَّآ أُنذِرَ ءَابَآؤُهُمۡ فَهُمۡ غَٰفِلُونَ
Li tundzira qauman maa undzira aabaauhum fahum ghaafiluun(a)
6. Agar kau (Muhammad) memberikan peringatan pada kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberikan peringatan, oleh sebab itulah mereka lalai.
لَقَدۡ حَقَّ ٱلۡقَوۡلُ عَلَىٰٓ أَكۡثَرِهِمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ
Laqad haqqal qaulu 'alaa aktsarihim fahum laa yu`minuun(a)
7. Sesungguhnya, berlaku perkataan (hukuman) kepada kebanyakan mereka maka mereka tiada beriman,
إِنَّا جَعَلۡنَا فِيٓ أَعۡنَٰقِهِمۡ أَغۡلَٰلٗا فَهِيَ إِلَى ٱلۡأَذۡقَانِ فَهُم مُّقۡمَحُونَ
Inna Ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilal adzqaani fahum muqmahuun(a)
8. Sungguh Kami telah menjadikan pada leher-leher mereka belenggu-belenggu. Lalu belenggu itu diangkat ke dagu mereka, dan mereka tertengadah.
وَجَعَلۡنَا مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ سَدّٗا وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدّٗا فَأَغۡشَيۡنَٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُونَ
Waja 'alnaa min baini aidiihim saddan wa min khalfihim saddan fa aghsyainaahum fahum laa yubshirrun(a)
9. Dan kami jadikan di hadapan mereka dinding (sekat) dan dari belakang mereka dinding pemisah lalu kami tutup mereka, maka mereka tiada dapat melihat.
وَسَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَأَنذَرۡتَهُمۡ أَمۡ لَمۡ تُنذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ
Wa sawaa-un 'alaihim a-andzartahum amlam tundzirhum laa yu`minuun(a)
10. Dan sama saja atas mereka, apakah engkau beri mereka peringatan ataupun tidak engkau beri peringtan kepda mereka, mereka tiada akan beriman.
إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكۡرَ وَخَشِيَ ٱلرَّحۡمَٰنَ بِٱلۡغَيۡبِۖ فَبَشِّرۡهُ بِمَغۡفِرَةٖ وَأَجۡرٍ كَرِيمٍ
Innamaa tundziru manittaba'adz dzikra wa khasyiyar rahmaana bil-ghaib(i), fabasy-syirhu bi magfiratin wa ajrin kariim(in)
11. Sungguh kau (Muhammad) hanya dapat memberikan peringatan pada orang-orang yang mau mengikuti peringatan tersebut (Al Quran) dan dia takut terhadap Tuhannya (Allah) yang Maha Pengasih, maka berilah kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia (berupa surga).
إِنَّا نَحۡنُ نُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَنَكۡتُبُ مَا قَدَّمُواْ وَءَاثَٰرَهُمۡۚ وَكُلَّ شَيۡءٍ أَحۡصَيۡنَٰهُ فِيٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ
Innaa nahnu nuhyil mautaa wanaktubu maa qaddamuu wa aatsaarahum, wa kulla syai-in ahshainaahu fii imaamim mubiin(in)
12. Sungguh Kami yang menghidupkan orang-orang mati dan kami juga yang menuliskan apa yang mereka kerjakan dari jejak-jejak mereka.
وَٱضۡرِبۡ لَهُم مَّثَلًا أَصۡحَٰبَ ٱلۡقَرۡيَةِ إِذۡ جَآءَهَا ٱلۡمُرۡسَلُونَ
Wadhrib lahum matsalan ash-haabal qaryati idz jaa-ahal mursaluun(a)
13. Dan buatlah (wahai Muhammad) untuk mereka sebuah perumpamaan dari penduduk suatu negeri, ketika datang kepada mereka para utusan.
إِذۡ أَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهِمُ ٱثۡنَيۡنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزۡنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوٓاْ إِنَّآ إِلَيۡكُم مُّرۡسَلُونَ
Idz arsalnaa ilaihimuts naini fakadz dzabuuhumaa fa'azzaznaa bi tsaalitsin faqaaluu innaa ilaikum mursaluun(a)
14. Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan maka mereka mendustakan kedua orang (utusan) itu lalu Kami menguatkannya dengan utusan yang ketiga, maka mereka berucap: "sungguh kami adalah orang-orang yang diutus untuk kalian.”
قَالُواْ مَآ أَنتُمۡ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُنَا وَمَآ أَنزَلَ ٱلرَّحۡمَٰنُ مِن شَيۡءٍ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا تَكۡذِبُونَ
Qaaluu ma antum illaa basyarum mitslunaa wa maa anzalarrahmaanu min syai-in in antum illaa takdzibuun(a)
15. Mereka berkata :”tidaklah kalian itu melainkan manusia yang sama seperti kami dan tidaklah menurunkan Ar Rahman sesuatupun, kalian hanyalah orang-orang yang berdusta.
قَالُواْ رَبُّنَا يَعۡلَمُ إِنَّآ إِلَيۡكُمۡ لَمُرۡسَلُونَ
Qaaluu rabbunaa ya'lamu innaa ilaikum lamursaluun(a)
16. Para utusan itu berkata: "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan untuk kalian."
وَمَا عَلَيۡنَآ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ
Wa maa 'alainaa illal balaghul mubiin(a)
17. Dan bagi kami kewajibannya adalah menyampaikan dengan jelas.
قَالُوٓاْ إِنَّا تَطَيَّرۡنَا بِكُمۡۖ لَئِن لَّمۡ تَنتَهُواْ لَنَرۡجُمَنَّكُمۡ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Qaaluu innaa tathayyarnaa bikum la-in lam tantahuu lanarjumannakum walayamassannakum minnaa 'adzaabun aliim(un)
18. Para penduduk negeri itu berkata: "sesungguhnya kami bernasib malang oleh sebab kalian. Sungguh jika kalian tidak berhenti menyuruh kami, maka kami akan merajam kalian dan kami akan menimpakan pada kalian adzab yang pedih."
قَالُواْ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمۡ أَئِن ذُكِّرۡتُمۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٞ مُّسۡرِفُونَ
Qaaluu thaa`irukum ma'akum, a-in dzukkirtum, bal antum qaumum musrifuun(a)
19. Para utusan itu berkata: "kemalangan kalian bersama kalian, apakah jika kalian diberi peringatan, akan tetapi kalian adalah kaum yang melampaui batas."
وَجَآءَ مِنۡ أَقۡصَا ٱلۡمَدِينَةِ رَجُلٞ يَسۡعَىٰ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱتَّبِعُواْ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
Wa jaa-a min aqshal madiinati rajuluy yas-'aa qaala yaa qaumit tabi'ul mursaliin(a)
20. Dan datang seorang laki-laki dari ujunng kota, ia bergegas dan berkata: "wahai kaumku, kalian ikutilah para utusan itu."
ٱتَّبِعُواْ مَن لَّا يَسَۡٔلُكُمۡ أَجۡرٗا وَهُم مُّهۡتَدُونَ
Ittabi'uu man laa yas-alukum ajran wa hum muhtaduun(a)
21. Kalian ikutilah orang yang tidak meminta imbalan keoada kamu dan mereka adalah orang yang mendapat petunjuk.
وَمَا لِيَ لَآ أَعۡبُدُ ٱلَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ
Wa maa liya laa a'budul ladzi fatharanii wa ilaihi turja'uun(a)
22. Dan mengapa aku tidak menyembah Tuhan yang telah mencipatakan aku, dan kepadanyalah kalian akan dikembalikan.
ءَأَتَّخِذُ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً إِن يُرِدۡنِ ٱلرَّحۡمَٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغۡنِ عَنِّي شَفَٰعَتُهُمۡ شَيۡٔٗا وَلَا يُنقِذُونِ
A-attakhidzu minduunihii aalihatan in yuridnirrahmaanu bidhurril laa tughnii 'annii syafaa 'atuhum syai-aw wa laa yunqidzun(i)
23. Kenapa aku harus menyembah tuhan-tuhan selain-Nya (Allah)? Jika Allah (Ar Rohman) mengehendaki bencana menimpaku, maka niscaya pertolongan mereka tidak akan berguna untukku dan mereka tidak akan mampu menyelamatkanku.
إِنِّيٓ إِذٗا لَّفِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Innii idzal lafii dhalaalim mubiin(in)
24. Sesungguhnya jika aku melakukan hal itu, pastilah aku ada dalam kesesatan yang nyata.
إِنِّيٓ ءَامَنتُ بِرَبِّكُمۡ فَٱسۡمَعُونِ
Innii aamantu birabbikum fasma’uun(i)
25. Sesungguhnya aku sudah beriman kepada Tuhan kalian, maka dengarkanlah pengakuanku.
قِيلَ ٱدۡخُلِ ٱلۡجَنَّةَۖ قَالَ يَٰلَيۡتَ قَوۡمِي يَعۡلَمُونَ
Qiilad khulil jannata qaala yaa laita qaumii ya'lamuun(a)
26. Dikatakan kepadanya: "masuklah engkau ke surga” dia berkata “alangkah baiknya bilamana kaumku itu mengetahui."
بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ ٱلۡمُكۡرَمِينَ
Bimaa ghafaralii rabbii wa ja-'alnii minal mukramiin(a)
27. Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampunan kepadaku dan juga menjadikan aku termasuk dalam orang-orang yang dimuliakan.
وَمَآ أَنزَلۡنَا عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ مِنۢ بَعۡدِهِۦ مِن جُندٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ
Wa maa anzalnaa 'alaa qaumihii min ba'dihii min jundim minas sama-i wa maa kunnaa munziliin(a)
28. Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
إِن كَانَتۡ إِلَّا صَيۡحَةٗ وَٰحِدَةٗ فَإِذَا هُمۡ خَٰمِدُونَ
In kaanat illaa shaihataw wahidatan faidzaa hum khaamiduun(a)
29. Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
يَٰحَسۡرَةً عَلَى ٱلۡعِبَادِۚ مَا يَأۡتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ
Yaa hasratan 'alal-'ibaadi ma ya`tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii yastahziuun(a)
30. Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
أَلَمۡ يَرَوۡاْ كَمۡ أَهۡلَكۡنَا قَبۡلَهُم مِّنَ ٱلۡقُرُونِ أَنَّهُمۡ إِلَيۡهِمۡ لَا يَرۡجِعُونَ
Alam yarau kam ahlaknaa qablahum minalquruuni annahum ilaihim laa yarji'uun(a)
31. Tidakkah mereka melihat berapa banyak yang telah Kami binasakan sebelum mereka dari umat-umat yang telah Kami binasakan, sesunggunya dari umat-umat yang telah dibinasakann itu tidak ada yang kembali kepada mereka.
وَإِن كُلّٞ لَّمَّا جَمِيعٞ لَّدَيۡنَا مُحۡضَرُونَ
Wa in kullul lammaa jamii'ul ladainaa mukhdharuun(a)
32. Dan tidaklah masing-masing umat kecuali seluruhnya akan kami hadirkan.
وَءَايَةٞ لَّهُمُ ٱلۡأَرۡضُ ٱلۡمَيۡتَةُ أَحۡيَيۡنَٰهَا وَأَخۡرَجۡنَا مِنۡهَا حَبّٗا فَمِنۡهُ يَأۡكُلُونَ
Wa aayatul lahumul ardhul-maitatu ahyainaahaa wa akhrajnaa habban faminhu ya`kuluun(a)
33. Dan suatu tanda bagi mereka adalah bumi yang mati, kami menghidupkannya dan kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari biji-bijian itu mereka makan.
وَجَعَلۡنَا فِيهَا جَنَّٰتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعۡنَٰبٍ وَفَجَّرۡنَا فِيهَا مِنَ ٱلۡعُيُونِ
Waja-'alnaa fiihaa jannaatim min nakhiilin wa a'naabin wa fajjarnaa fiihaa minal 'uyuun(i)
34. Dan kami jadikan di dalam bumi kebun-kebun dari kurma dan anggur dan kami pancarkan padanya dari beberapa mata air.
لِيَأۡكُلُواْ مِن ثَمَرِهِۦ وَمَا عَمِلَتۡهُ أَيۡدِيهِمۡۚ أَفَلَا يَشۡكُرُونَ
Liya` kuluu min tsamarihii wa maa 'amilathu aidiihim afalaa yasykuruun(a)
35. Agar mereka memakan dari buahnya dan dari apa-apa yang diusahakan oleh tangan mereka, maka tidaklah mereka bersyukur.
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡأَزۡوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلۡأَرۡضُ وَمِنۡ أَنفُسِهِمۡ وَمِمَّا لَا يَعۡلَمُونَ
Subhaanalladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa tunbitul ardhu wa min anfusihim wa mimmaa laa ya’lamuun(a)
36. Maha Suci Allah yang telah menciptakan semuanya secara berpasang-pasangan dari apa yang bumi tumbuhkan dan dari diri mereka sendiri dan dari apa-apa yang tidak mereka ketahui.
وَءَايَةٌ لَّهُمُ ٱلَّيۡلُ نَسۡلَخُ مِنۡهُ ٱلنَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظۡلِمُونَ
Wa aayatul lahumul lailu naslakhu minhun nahaara faidzaahum muzhlimuun(a)
37. Dan tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah malam, Kami lepaskan dari malam itu siang, maka tiba-tiba mereka ada dalam kegelapan.
وَٱلشَّمۡسُ تَجۡرِي لِمُسۡتَقَرٍّ لَّهَاۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ
Wasy-sayamsu tajrii limustaqarril lahaa dzaalika taqdiirul 'aziizil 'alim(i)
38. Dan matahari beredar pada orbitnya, itulah ketetapan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
وَٱلۡقَمَرَ قَدَّرۡنَٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلۡعُرۡجُونِ ٱلۡقَدِيمِ
Wal qamara qaddarnaahu manaazila hattaa 'aada kal'urjuunil qadiim(i)
39. Dan bulan telah Kami tetapkan untuknya tempat edarnya sehingga ia kembali seperti tandan yang tua.
لَا ٱلشَّمۡسُ يَنۢبَغِي لَهَآ أَن تُدۡرِكَ ٱلۡقَمَرَ وَلَا ٱلَّيۡلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسۡبَحُونَ
Lasy-syamsu yanbaghii lahaa an tudrikal qamara wa lallailu saabiqunnahaar(i), wa kullun fii falakin yasbahuun(a)
40. Tidaklah mungkin bagi matahari untuk mengejar bulan dan tidaklah malam dapat mendahului siang. Masing-masing mereka (matahari dan bulan) berada pada garis edarnya.
وَءَايَةٞ لَّهُمۡ أَنَّا حَمَلۡنَا ذُرِّيَّتَهُمۡ فِي ٱلۡفُلۡكِ ٱلۡمَشۡحُونِ
Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum filfulkil masyhuun(i)
41. Dan tanda kebesaran Allah bagi mereka sesungguhnya Kami telah mengangkat keturunan mereka di dalam kapal yang penuh muatan.
وَخَلَقۡنَا لَهُم مِّن مِّثۡلِهِۦ مَا يَرۡكَبُونَ
Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii maa yarkabuun(a)
42. Dan kami ciptakan bagi mereka yang semidalnya dari apa yang mereka kendarai.
وَإِن نَّشَأۡ نُغۡرِقۡهُمۡ فَلَا صَرِيخَ لَهُمۡ وَلَا هُمۡ يُنقَذُونَ
Wa in nasya` nughriq-hum falaa shariikhalahum wa laa hum yunqadzuun(a)
43. Dan jika Kami berkehendak, Kami akan tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan mereka tidak akan pula diselamatkan.
إِلَّا رَحۡمَةٗ مِّنَّا وَمَتَٰعًا إِلَىٰ حِينٍ
Illaa rahmatan minna wa mataa'an ilaaihiin(in)
44. Kecuali jika ada rahmat dari Kami dan kesenangan sampai masa tertentu.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّقُواْ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيكُمۡ وَمَا خَلۡفَكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Wa idzaa qiilla lahumuttaquu maa baina aidiikum wa maa khalfakum la'alakum turhamuun(a)
45. Dan apabila dikatakan kepada mereka takutlah kalian terhadap apa-apa yang ada di hadapan kalian dan apa-apa yang ada di belakang kalian agar kalian diberi rahmat.
وَمَا تَأۡتِيهِم مِّنۡ ءَايَةٍ مِّنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِمۡ إِلَّا كَانُواْ عَنۡهَا مُعۡرِضِينَ
Wa maa ta`tiihim min ayatin min aayaati rabbihim illaa kaanuu 'anhaa mu'ridhiin(a)
46. Dan tidak datang kepada mereka suatu tanda dari Tuhan mereka melainkan mereka berpaling darinya.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنُطۡعِمُ مَن لَّوۡ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطۡعَمَهُۥٓ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Wa idzaa qiila lahum anfiquu mimmaa razaqakumullaahu, qaalal ladziina kafaruu lilladzina aamanuu, anuth-'imu mal lau yasyaa-ullaahu ath-'amahuu, in an tum illaa fii dhalaalim mubiin(in)
47. Dan apabila dikatakan kepada mereka infakkanlah dari sebagian rezeki yang Allah berikan kepada kalian, berkata orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman apakah kami pantas memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah memberinay niscaya ia akan memeberinya makan? Tidaklah kalian berada kecuali dalam kesesatan yang nyata.
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Wa yaquuluuna mataa haadzal wa'du in kuntum shaadiqiin(a)
48. Dan mereka berkata: "Kapankah datangnya hari kiamat? jika kalian adalah orang-orang yang benar."
مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيۡحَةٗ وَٰحِدَةٗ تَأۡخُذُهُمۡ وَهُمۡ يَخِصِّمُونَ
Maa yanzhuruuna illaa shaihataw waahidatan ta`khudzuhum wahum yakhish shimuun(a)
49. Tidaklah mereka menunggu kecuali sati teriakan yang kerasyang akan menghancurkan mereka, dan mereka saat itu sedang bertengkar.
فَلَا يَسۡتَطِيعُونَ تَوۡصِيَةٗ وَلَآ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِمۡ يَرۡجِعُونَ
Falaa yastathii-'uuna taushiyatan wa laa ilaa ahlihim yarji'uun(a)
50. Maka, mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan tidak pula mereka dikembalikan kepada keluarga mereka.
وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يَنسِلُونَ
Wa nufikha fish-shuuri fa idzaa hum minal aj-daatsi ilaa rabbihim yansiluun(a)
51. Dan ditiup pada sangkakala maka tiba-tiba mereka menuju Tuhan mereka dari kubur mereka secara tergesa-gesa.
قَالُواْ يَٰوَيۡلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرۡقَدِنَاۜۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحۡمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلۡمُرۡسَلُونَ
Qaaluu yaa wailanaa man ba'atsanaa min marqadinaa haadzaa maa wa-'adar-rahmaanu wa shadaqal-mursaluun(a)
52. Mereka berkata: "duhai celakalah kami, siapakah yang telahh membangunkan kami dari tidur kami ini." Inilah yang dijanjikan Allah kepada para Rasul-Nya.
إِن كَانَتۡ إِلَّا صَيۡحَةٗ وَٰحِدَةٗ فَإِذَا هُمۡ جَمِيعٌ لَّدَيۡنَا مُحۡضَرُونَ
In kaanat illaa shaihataw waahidatan fa idzaahum jamii'ul ladainaa muhdharuun(a)
53. Tidaklah tiupan sangkakala itu melainkan sekali teriakan, maka tiba-tiba mereka semua dihadirkan di hadapan Kami.
فَٱلۡيَوۡمَ لَا تُظۡلَمُ نَفۡسٌ شَيۡٔٗا وَلَا تُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Falyauma laa tuzhlamu nafsun syai-aw wa laa tuj-zauna illaa maa kuntum ta`maluun(a)
54. Maka, pada hari ini tidak dizolimi seseorang sedikit pun dan tidak pula kalian diberi balasan dan tidak pula kalian diberi balasan melainkan sesuai dengan apa yang kalian kerjakan.
إِنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ ٱلۡيَوۡمَ فِي شُغُلٍ فَٰكِهُونَ
Inna ash-haabal jannatil yauma fii syughulin faakihuun(a)
55. Sesungguhnya para penghuni surga pada hari itu sibuk dengan bersenang-senang.
هُمۡ وَأَزۡوَٰجُهُمۡ فِي ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ مُتَّكُِٔونَ
Hum wa azwaajuhum fii zhilaalin 'alal araa-iki muttakiuun(a)
56. Mereka dan istri-istri mereka ada dalam tempat yang teduh, mereka bersandar di atas dipan-dipan.
لَهُمۡ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ
Lahum fiihaa faakihatuw wa lahum maa yadda’uun(a)
57. Bagi mereka surga yang di dalamnya ada buah-buahan dan bagi mereka apa yang mereka minta.
سَلَٰمٌ قَوۡلٗا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
Salaamun qaulam mir rabbir rahiim(in)
58. Dikatakan kepada mereka “salam” sebagai ucapan dari Tuhan yang Maha Penyayang.
وَٱمۡتَٰزُواْ ٱلۡيَوۡمَ أَيُّهَا ٱلۡمُجۡرِمُونَ
Wamtaazul yauma ayyuhal mujrimuun(a)
59. dan kalian berpisah dengan orang mukmin pada hari ini wahai orang-orang yang berdosa.
أَلَمۡ أَعۡهَدۡ إِلَيۡكُمۡ يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعۡبُدُواْ ٱلشَّيۡطَٰنَۖ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Alam a'had ilaikum yaa banii aadama anlaa ta'budusysyaithaana innahuu lakum 'aduwwum mubiin(un)
60. Tidakkah Aku perintahkan kepada kalian hai Bani Adam agar kalian tidak menyembah syetan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian.
وَأَنِ ٱعۡبُدُونِيۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسۡتَقِيمٌ
Wa ani'buuduunii, haadzaa shiraathum mustaqiim(un)
61. Dan agar kalian menyembah-Ku, inilah jalan yang lurus.
وَلَقَدۡ أَضَلَّ مِنكُمۡ جِبِلّٗا كَثِيرًاۖ أَفَلَمۡ تَكُونُواْ تَعۡقِلُونَ
Wa laqad adhalla minkum jibillan katsiiran afalam takuunuu ta'qiluun(a)
62. Dan sungguh setan telah menyesatkan di antara kalian dalam kelompok yang banyak, maka tidaklah kalian mengerti.
هَٰذِهِۦ جَهَنَّمُ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ
Haadzihi jahannamul latii kuntum tuu'aduun(a)
63. Inilah neraka jahannam yang dulu diancamkan kepada kalian.
ٱصۡلَوۡهَا ٱلۡيَوۡمَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ
Ishlauhal yauma bimaa kuntum takfuruun(a)
64. Masuklah kalian ke dalamnya pada hari ini dengan apa yang dahulu telah kalian ingkari.
ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيهِمۡ وَتَشۡهَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
Alyauma nakhtimu 'alaa afwaahihim wa tukallimunaa aidiihim wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun(a)
65. Pada hari ini, Kami kunci atas mulut-mulut mereka dan tangan-tangan mereka akan berbicara kepada Kami dan kaki-kaki mereka akan bersaksi terhadap apa yang dulu mereka kerjakan.
وَلَوۡ نَشَآءُ لَطَمَسۡنَا عَلَىٰٓ أَعۡيُنِهِمۡ فَٱسۡتَبَقُواْ ٱلصِّرَٰطَ فَأَنَّىٰ يُبۡصِرُونَ
Walau nasyaa-u lathamasnaa 'alaa a'yunihim fas-tabaqush-shiraata fa-annaa yubshiruun(a)
66. Dan jika Kami menghendaki niscaya kami hapuskan pada mata-mata mereka lalu mereka berlomba-lomba mencari jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat jalan itu.
وَلَوۡ نَشَآءُ لَمَسَخۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمۡ فَمَا ٱسۡتَطَٰعُواْ مُضِيّٗا وَلَا يَرۡجِعُونَ
Walau nasyaa-u lamasakhnaahum 'alaa makaanatihim famastathaa'uu mudhiyyaw walaa yarji'uun(a)
67. Dan jika Kami menghendaki sungguh Kami ubah bentuk mereka di atas tempat keberadaan mereka, maka mereka tidak akan mampu berjalan dan tidak dapat kembali.
وَمَن نُّعَمِّرۡهُ نُنَكِّسۡهُ فِي ٱلۡخَلۡقِۚ أَفَلَا يَعۡقِلُونَ
Wa man nu'ammirhu nunakkis-hu filkhalqi afalaa ya'qiluun(a)
68. Dan siapa yang Kami panjangkan umurnya maka Kami akan mengembalikan ia pada penciptaan awal mereka yang tidak mereka mengerti.
وَمَا عَلَّمۡنَٰهُ ٱلشِّعۡرَ وَمَا يَنۢبَغِي لَهُۥٓۚ إِنۡ هُوَ إِلَّا ذِكۡرٌ وَقُرۡءَانٌ مُّبِينٌ
Wa maa 'allamnaahusy-syi'ra wa maa yanbaghii lah(u) in huwa illaa dzikruw wa Qur-aanum mubiin(un)
69. Dan tidaklah Kami mengajari Muhammad syair, karena bersyair itu tidak pantas baginya. Tidaklah Al Quran itu kecuali pelajaran dan bacaan yang jelas.
لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيّٗا وَيَحِقَّ ٱلۡقَوۡلُ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ
Liyundzira man kaana hayyan wa yahiqqal qaulu 'alal kaafiriin(a)
70. Agar Al Quran itu memberinya peringatan kepada orang-orang yang hidup dan adzab itu ditimpakan kepada orang-orang kafir.
أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّا خَلَقۡنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتۡ أَيۡدِينَآ أَنۡعَٰمٗا فَهُمۡ لَهَا مَٰلِكُونَ
Awalam yarau annaa khalaqnaa lahum mimmaa 'amilat aidiinaa an'aaman fahum lahaa maalikuunI(a)
71. Dan apakah mereka tidak melihat sesungguhnya Kami telah menciptakan untuk mereka hewan ternak dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya.
وَذَلَّلۡنَٰهَا لَهُمۡ فَمِنۡهَا رَكُوبُهُمۡ وَمِنۡهَا يَأۡكُلُونَ
Wadzallalnaaha lahum faminhaa rakuubuhum wa minhaa ya`kuluun(a)
72. Dan Kami menundukkan hewan-hewan itu untuk mereka. Lalu sebagian menjadi tunggangan dan sebagian untuk mereka makan.
وَلَهُمۡ فِيهَا مَنَٰفِعُ وَمَشَارِبُۚ أَفَلَا يَشۡكُرُونَ
Walahum fiiha manaafi'u wa masyaaribu afalaa yasykuruun(a)
73. Dan dari binatang itu mereka mendapat beberapa manfaat dan minuman (susu) darinya. Maka, mengapa kalian tidak bersyukur?
وَٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةٗ لَّعَلَّهُمۡ يُنصَرُونَ
Wattakhadzu min duunillaahi aalihatan la'allahum yunsaruun(a)
74. Dan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.
لَا يَسۡتَطِيعُونَ نَصۡرَهُمۡ وَهُمۡ لَهُمۡ جُندٌ مُّحۡضَرُونَ
Laa yas-tathii'uuna nashrahum wahum lahum jundum muhdlaruun(a)
75. Sesembahan tersebut tidak dapat menolong mereka, padahal mereka itu menjadi tentara untuk menjaga sesembahan mereka.
فَلَا يَحۡزُنكَ قَوۡلُهُمۡۘ إِنَّا نَعۡلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعۡلِنُونَ
Falaa yahzunka qauluhum inna na'lamu maa yusirruuna wa maa yu'linuun(a)
76. Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka tampakkan.
أَوَ لَمۡ يَرَ ٱلۡإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقۡنَٰهُ مِن نُّطۡفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
Awalam yaral insaanu annaa khalaqnaahu min nuth-fatin fa idza huwa khasiimum mubiin(un)
77. Dan tidakkah manusia itu memperhatikan bahwa Kami menciptakan mereka dari setetes mani, ternyata mereka menjadi musuh yang nyata.
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلٗا وَنَسِيَ خَلۡقَهُۥۖ قَالَ مَن يُحۡيِ ٱلۡعِظَٰمَ وَهِيَ رَمِيمٌ
Wa dharaba lanaa matsalaw wanasiya khalqahu qaala man yuhyil 'izhaama wahiya ramiim(un)
78. Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya. Dia berkata “siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah luluh hancur?”
قُلۡ يُحۡيِيهَا ٱلَّذِيٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٖۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلۡقٍ عَلِيمٌ
Qul yuhyiihal ladzi ansya-ahaa awwala marratin wa huwa bikulli khalqin 'aliim(un)
79. Katakanlah (wahai Muhammad) yang dapat menghidupkan adalah Allaha yang telah menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui terhadap setiap makhluk-Nya.
ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلشَّجَرِ ٱلۡأَخۡضَرِ نَارٗا فَإِذَآ أَنتُم مِّنۡهُ تُوقِدُونَ
Al ladzii ja'ala lakum minasy syajaril-akhdhari naaran fa idzaa antum minhu tuuqiduun(a)
80. Dia yang menjadikan untuk kalian api dari pohon kayu yang hijau. Dan seketika itu kalian menyalakan api dari pohon tersebut.
أَوَ لَيۡسَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يَخۡلُقَ مِثۡلَهُمۚ بَلَىٰ وَهُوَ ٱلۡخَلَّٰقُ ٱلۡعَلِيمُ
Awalaisal ladzii khalaqas samaawaati wal-ardha biqaadirin 'alaa ayyakhluqa mitslahum, balaa wahuwal khallaaqul 'alim(u)
81. Dan bukanlah Allah telah menciptakan langit dan bumi, mampu untuk menciptakan yang semisal dengan itu. Benar, dan Dia Maha Pencipta dan Maha Mengetahui.
إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيًۡٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an an yaquula lahuu kun fa yakun(u)
82. Sesungguhnya urusannya apabila Ia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata "Kun (jadilah)", maka jadilah sesuatu itu.
فَسُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيۡءٍ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ
Fasub-haanal ladzii bi yadihii malakuutu kulli syai-in wa ilaihi turja'uun(a)
83. Maka Maha Suci Allah yang di tangannya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan.
Bacaan Doa Tahlil Lengkap
Bacaan Doa Tahlil Lengkap:
اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَالنَّاعِمِيْنَ، حَمْدًايُوَافِيْ نِعَمَه وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَاقَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَااسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِه مِنَ الْاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَآءِ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَآءِ الْعَالِمِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِيِّ ثُمَّ اِلى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى آبَآءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَاههُنَا بِسَبَبِه وَلِاَجْلِه اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُم اَللهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لَآاِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ اَللهُمَّ اَرِنَاالْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَااتِّبَاعَهُ وَاَرِنَاالْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَااجْتِنَابَهُ رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
A’uudzubillaahimninasysyaithoonirojiim. Bismillaahir rohmaanir rohiim. Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Hamdan yuwaafi ni’amahu wayukaafi’u maziidah. Yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthoonik. Alloohumma sholli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa Muhammad.
Alloohumma taqobbal wa aushil tsawaaba maa qoro’naahu minal qur’aanil’aziim, wamaa hallalnaa wamaa sabbahnaa wamaastaghfarnaa wamaa shollainaa ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shollalloohu’alaihi wasalam, hadiyyatanwaashilatan warohmatan naazilatan wabaarokatan, syaamilatan wahodaqotan mutaqobbalatan nuqodddimu dzaalika wanuhdiihi ilaa hadhorooti habiibunaa wasyafii’inaa warroti a’yuina sayyidinaa
wamaulaanaa muhammadin shollaoohu ‘alaihi wasallam, wa ilaa jamii’i ikhwaanihi minal anbiyaa’i wasysyuhadaa’i washshoolihiina washshohaabati wattabi’iina wal’ulamaa’i wal’aamiliinawalmushonnifiinawalmukh-lishiina wajamii’il mujaahidiina fi sabilillaahi robbil ‘alamin wal malaa’ikatil muqorrobiin tsumma ilaa jamii’i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaati walmu’miniina walmu’minaati min masyaariqil ardhi wamaghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushushon abaa’naa wa’ummahaatinaa wa’ajdaadanaa wajaddaatinaa wanakhushu khushushon manijtama’naa hahunaa bisababihi wali ajilihi. Alloohummagh firlahum warhamhum wa’afihim wa’fu ‘anhum. Allohummaghfir lihayyinaa wamayyitina wasyaahidina waghoo’ibinaa wahoghiirinaa wakabiirinaa wadzakarinaa wa untsaaanaa. Alloohumma man ahyaitahu minna fa’ahyihi alal islaam, waman tawafaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaan.
Alloohumma aslih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrinaa, wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fiihaa ma’aasyunaa, wa ashlih lanaa akhirotanaal latii ilahaa ma’aadunaa, waj-’alil hayaata ziyaadatan lanaa fii kulli khorin, waj-’allik mauta roohatan lanaa min kulli syarrin. Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah, waqinaa ‘adzaaban naar. Washollalloohu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi washobihi wasallam. Subhaanaka robbika robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun. Wasalaamun ‘alal mursaliin wahamdulillahir robbil ‘alamiin. Alfaatihah.
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah. Tuhan semesta alam, sebagaimana orang-orang yang bersyukur, dan orang-orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan puji yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi- Mu segala puji, sebagaimana apa yang patut bagi keluhuran Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, berilah rahmat dan keselamatan atas penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, terima dan sampaikanlah pahala bacaan Al-Qur'an yang telah kami baca tahlil, tasbih, istighfar, dan bacaan shalawat icami kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, dengan hadiah yang bisa sampai dan rahmat yang turun, berkah yang cukup, dan sedekah yang diterima, yang hal itu memang kami dahulukan sebagai hadiah kami kepadanya (Nabi Muhammad).
Kepada nabi kami, penolong, dan penyenang hati kami, penghulu dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad, dan kepada semua sahabat-sahabatnya dari golongan para nabi dan rasul, para wali, orang-orang yang mati syahid, orang-orang salah, para sahabat beliau, tabi’in, para ulama, orang-orang yang mengamalkan ilmunya, para pengarang kitab, orang-orang yang ikhlas, dan semua pejuang di jalan Allah, Tuhan semesta alam. Dan kepada para malaikat yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, kemudian juga kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin, muslimat, mukminin, mukminat dari belahan bumi sebelah timur dan barat baik yang di daratan maupun yang di lautan, khususnya kepada bapak dan ibu kami, kakek dan nenek kami, dan kepada orang yang menyebabkan kami semua dapat berkumpul di sini untuk keperluannya.
Ya Allah, ampuni dan rahmatilah mereka, selamatkanlah dan maafkanlah kesalahan mereka. Ya Allah ampunilah yang hidup di antara kami yang telah wafat, yang hadir di tempat ini dan yang tidak hadir, yang kecil maupun yang besar, laki-laki maupun perempuan. Ya Allah luruskanlah kehidupan beragama kami, karena itulah pegangan kami dalam segala persoalan, sejahterakanlah dunia kamu, karena di sanalah kehidupan kami. Bahagiakanlah kehidupan akhirat kami karena ke sanalah tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan kami berkesinambung di dalamnya segala macam kebajikan dan kematian kami akhir dari segala petaka. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka. Semoga rahmat dan kesejahteraan selalu tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, para keluarga, dan sahabat beliau.
Mahasuci Tuhanku, Tuhan yang bersih dari apa yang mereka (orang kafir) katakan. Dan kesejahteraan semoga senantiasa dilimpahkan kepada para utusan Allah. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Alfatihah (kemudian membaca surat Al-Fatihah).