Ketahui Gejala Radang Tenggorokan dan Cara Cepat Menanganinya

Merdeka.com - Radang tenggorokan adalah infeksi tenggorokan karena bakteri Streptococcus pyogenes yang juga dikenal sebagai kelompok streptokokus A. Infeksi oleh bakteri ini dapat membuat tenggorokan Anda terasa perih dan gatal. Jika tidak diobati, gejala radang tenggorokan dapat menyebabkan komplikasi seperti radang ginjal dan demam rematik.

Radang tenggorokan adalah jenis penyakit yang sangat umum dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Mereka biasanya membaik dalam waktu seminggu. Sebagian besar radang tenggorokan disebabkan oleh penyakit ringan seperti pilek atau flu dan dapat diobati di rumah.

Gejala radang tenggorokan yang paling umum adalah bersin, pilek, batuk-batuk, sakit kepala, badan terasa lelah, pegal dan menggigil. Sepintas, gejala radang tenggorokan nampak mirip dengan penyakit flu musiman. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai penyebab dan gejala radang tenggorokan, beserta cara tepat untuk menanganinya:

Penyebab Radang Tenggorokan

Penyebab radang tenggorokan tidaklah selalu jelas. Tetapi dalam kebanyakan kasus, radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Berikut adalah penyebab umum dan khusus dari radang tenggorokan.

1. Penyebab umum.

Sakit tenggorokan seringkali disebabkan oleh:

2. Penyebab khusus.

Meski lebih jarang terjadi, kondisi-kondisi ini lebih serius dan harus segera diperiksa oleh dokter. Radang tenggorokan bisa disebabkan oleh:

Gejala Radang Tenggorokan

Gejala radang tenggorokan dapat bervariasi tergantung pada penyebab pastinya. Namun, secara umum tanda dan gejala radang tenggorokan adalah:

1. sensasi gatal di tenggorokan
2. rasa sakit di daerah tenggorokan yang menjadi lebih buruk saat menelan atau berbicara
3. kesulitan menelan
4. kelenjar yang sakit atau bengkak di daerah leher atau rahang
5. amandel merah membengkak
6. suara serak atau teredam
7. batuk, bersin, dan pilek
8. demam

©medicalnewstoday.com

Radang tenggorokan memang dapat menyerang setiap kelompok umur. Tetapi menurut CDC paling sering terjadi pada anak usia 5-15 tahun. Gejala radang tenggorokan cenderung berbeda-beda tergantung usia. Tetapi pada anak-anak, gejala radang tenggorokan yang biasa terjadi meliputi:

1. demam
2. kelenjar getah bening yang lunak dan bengkak di leher
3. rewel
4. nafsu makan berkurang
5. amandel bengkak dengan tanda-tanda nanah
6. bintik-bintik merah kecil di langit-langit mulut
7. sakit kepala
8. sakit perut, mual, dan muntah, terutama pada anak-anak
9. Sebelum usia 3 tahun, radang tenggorokan jarang terjadi dan gejalanya cenderung kurang parah.

Saat yang Tepat untuk Ke Dokter

Sebagian besar radang tenggorokan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 5-10 hari, dan perawatan atau pengobatan rumahan biasanya sudah cukup.

©2012 Merdeka.com/shutterstock/Piotr Marcinski

Namun kadang-kadang, perawatan medis juga diperlukan apabila sudah menunjukkan gejala radang tenggorokan tahap tertentu. The American Academy of Otolaryngology, Head, and Neck Surgery menyarankan bahwa seseorang harus mengunjungi dokter jika mereka merasa:

1. sakit tenggorokan yang parah dan persisten yang tidak hilang
2. kesulitan bernapas, menelan, atau membuka mulut
3. bengkak di wajah atau leher
4. demam 101°F atau lebih tinggi
5. darah dalam air liur atau lendir
6. benjolan di leher
7. suara serak yang berlangsung lebih dari 2 minggu
8. sakit telinga
9. ruam

Cara Mengatasi Radang Tenggorokan

Setelah mengetahui gejala radang tenggorokan, atasi agar rasa sakit tidak memburuk. Cara mengatasi radang tenggorokan tergantung pada penyebabnya. Berikut penjelasannya:

1. Infeksi bakteri.

Dalam kasus infeksi bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan, dokter dapat meresepkan antibiotik.

2. Infeksi virus.

Radang tenggorokan akibat infeksi virus biasanya mulai membaik dalam 7 hari dan tidak memerlukan perawatan medis. Acetaminophen atau penghilang rasa sakit ringan dapat membantu mengatasi rasa sakit dan demam.

Anak-anak dapat menggunakan versi pediatrik ini. Seorang apoteker dapat menyarankan mana yang akan digunakan dan berapa banyak. Penting untuk selalu mengikuti instruksi pada obat dan tidak mengonsumsi lebih dari yang disarankan. (mdk/edl)