Kisah di Balik Selawat Badar yang Terkenal, Begini Kehidupan Penciptanya
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan pada KH Ali Mansur Siddiq, pencipta Selawat Badar, Jumat (4/9/2021).
Sebagai informasi, Selawat Badar merupakan pujian kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang gugur dalam Perang Badar.
“Apresiasi dari Pemprov Jawa Timur ini sebagai bentuk pengakuan dan kehadiran negara di ranah kebudayaan dan perjuangan keagaaman-kebangsaan,” ungkap Khofifah, dikutip dari laman resmi One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jatim (5/9).
-
Siapa yang di puji di dalam Sholawat Badar? Sholawat Badar memiliki syair yang sarat dengan pujian terhadap sifat-sifat mulia Nabi Muhammad, menggambarkan kepemimpinan beliau, serta menyoroti keutamaan-keutamaan yang membedakan beliau sebagai utusan Allah.
-
Apa makna dari Sholawat Badar? Sholawat Badar adalah sebuah bentuk doa dan pujian yang penuh makna, menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi keagamaan dalam Islam.
-
Siapa anak Nabi Muhammad yang meninggal di Perang Badar? Ruqayyah meninggal saat Perang Badar yang sedang berlangsung, dan dimakamkan di Jannatul Baqi.
-
Apa yang terjadi di Perang Badar? Meskipun jumlah pasukan kaum muslimin tidak sebanyak kaum musyrikin, naum dengan pertolongan Allah mereka menang dalam peperangan itu.
-
Siapa saja tokoh penting di Perang Badar? Tokoh Muslim dalam Perang Badar Nabi Muhammad SAW: Beliau adalah pemimpin dan panglima pasukan Muslimin yang berjumlah 313 orang. Beliau memimpin pasukannya dengan bijaksana, berdoa dengan khusyuk, dan bersyukur dengan tulus atas kemenangan yang diberikan Allah SWT. Beliau juga memberikan perlakuan yang adil dan mulia kepada para tawanan perang dari pihak Quraisy. Abu Bakar as-Shiddiq RA: Beliau adalah sahabat dekat dan wakil Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu dari empat khalifah yang menggantikan Nabi Muhammad SAW setelah beliau wafat. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW.Umar bin al-Khattab RA: Beliau adalah sahabat dan penasihat Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar RA. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang tegas, adil, dan berani. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW. Utsman bin Affan RA: Beliau adalah sahabat dan menantu Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah khalifah ketiga setelah Umar RA. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang dermawan, lembut, dan zuhud. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW.Ali bin Abi Thalib RA: Beliau adalah sahabat, sepupu, dan menantu Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah khalifah keempat setelah Utsman RA. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang berilmu, berani, dan adil. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW. Hamzah bin Abdul Muthalib RA: Beliau adalah paman dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu pejuang terbaik dalam perang Badar. Beliau gugur sebagai syahid dalam perang Uhud setelah dibunuh oleh seorang budak Quraisy yang bernama Wahsyi. Beliau dijuluki sebagai Asadullah (singa Allah) dan Asadur Rasul (singa Rasul). Bilal bin Rabbah RA: Beliau adalah sahabat dan muadzin Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah seorang budak yang dibebaskan oleh Abu Bakar RA setelah disiksa oleh majikannya karena memeluk Islam. Beliau adalah salah satu orang pertama yang mengumandangkan azan di Madinah. Beliau juga termasuk dalam ahli Badar yang berhak mendapatkan ampunan Allah SWT. Mus’ab bin Umair RA: Beliau adalah sahabat dan utusan Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu orang yang bertanggung jawab atas dakwah Islam di Madinah sebelum hijrah. Beliau juga memegang bendera pasukan Muslimin dalam perang Badar. Beliau gugur sebagai syahid dalam perang Uhud setelah benderanya dipotong oleh musuh. Abdur Rahman bin Auf RA: Beliau adalah sahabat dan pengusaha Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu orang terkaya di kalangan sahabat. Beliau juga dikenal sebagai orang yang dermawan, zuhud, dan ikhlas. Beliau juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW.Abdullah bin Mas’ud RA: Beliau adalah sahabat dan hafiz Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu orang yang paling banyak menghafal Al-Qur’an. Beliau juga dikenal sebagai ahli tafsir, fiqih, dan bahasa Arab. Beliau juga termasuk dalam ahli Badar yang berhak mendapatkan ampunan Allah SWT.
-
Apa dampak dari Perang Badar? Kemenangan umat Islam di Perang Badar memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan Islam di Arabia dan dunia. Berikut beberapa dampak yang bisa saya sebutkan: Kemenangan ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan pertolongan dan bantuan kepada umat Islam yang beriman dan berjuang di jalan-Nya.Kemenangan ini mengubah pandangan orang-orang terhadap Islam, baik dari kalangan musyrikin maupun suku-suku Arab lainnya. Banyak yang tertarik untuk memeluk Islam atau setidaknya bersikap ramah dan netral terhadap umat Islam. Kemenangan ini meningkatkan semangat, kepercayaan diri, dan kebersamaan umat Islam di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.Kemenangan ini membuat kaum Quraisy merasa malu, marah, dan dendam. Mereka berusaha untuk membalas kekalahan mereka dengan mengirim pasukan yang lebih besar dan kuat untuk menyerang Madinah. Ini mengakibatkan terjadinya perang-perang berikutnya, seperti Perang Uhud, Perang Khandaq, dan Perang Khaibar.
Reputasi Internasional
©2021 Merdeka.com/opop.jatimprov.go.id
Selain pencipta Selawat Badar, Kiai Ali Mansur Siddiq juga merupakan tokoh perjuangan bangsa. Ia merupakan konstituante dapil XV dari Partai Nahdlatul Ulama (NU), serta tokoh penggerak NU dan pesantren.
Menurut Khofifah, Kiai Ali Mansur telah memberikan kontribusinya pada Jawa Timur dan Indonesia. Pasalnya, karya masterpiecenya Selawat Badar memiliki reputasi internasional.
Tokoh Populer
Pada pertengahan tahun 1950-an, sosok Kiai Ali Mansur dikenal luas oleh masyarakat muslim di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Saat itu, ia menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA). Ia juga menjadi Ketua Konsul NU Provinsi Sunda Kecil yang berkedudukan di Kota Singaraja.
Kiai Mansur pindah ke Bali pada tahun 1954. Sebelumnya, ia bertugas sebagai Kepala KUA di Kecamatan Sumba. Ia dikenal aktif menemui tokoh-tokoh agama dan melakukan konsolidasi organisasi NU hingga ke desa-desa, seperti dilansir akun Instagram NU Online, Minggu (12/9).
Selanjutnya, pada tahun 1963, Kiai Ali Mansur pindah tugas ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Saat itulah, Selawat Badar perlahan-lahan tersebar dan dikenal masyarakat muslim dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sholawat Badar adalah bentuk doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW dalam bentuk syair atau lantunan kata.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang mungkin tidak asing lagi dengan bacaan Al Barzanji. Berikut bacaan Al Barzanji lengkap beserta latin dan artinya.
Baca SelengkapnyaRawi maulid adalah bacaan yang berisi tentang riwayat, pujian, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang biasanya dibacakan pada peringatan maulid Nabi.
Baca Selengkapnya