Kisah Perang Badar Singkat, Ini Latar Belakang Penyebabnya
Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama yang terjadi antara umat Islam melawan kaum musyrik.
Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama yang terjadi antara umat Islam melawan kaum musyrik.
Kisah Perang Badar Singkat, Ini Latar Belakang Penyebabnya
Perang Badar terjadi pada 17 Ramadan 2 Hijriah (13 Maret 624). Menurut para ahli sejarah, tentara kaum muslimin dalam Perang Badar berjumlah 313 orang. Terdiri dari 77 orang Muhajirin dan 236 orang Anshar. Yang memegang bendera dalam pasukan Muhajirin adalah Ali bin Abi Thalib, sedang bendera pasukan Ansar dipegang oleh Sa'ad bin 'Ubadah.
Dalam pasukan muslimin itu hanya terdapat 90 ekor unta dan 2 ekor kuda perang. Jumlah yang gugur wafat dari pihak kaum Muslimin 14 orang laki-laki, terdiri dari 6 orang Muhajirin dan 8 orang Anshar.
Sementara itu, jumlah tentara kaum musyrikin sebanyak 950 orang, dipimpin oleh 'Utbah bin Rabi'ah, dan di antara mereka terdapat Abu Sufyan dan Abu Jahal. Dalam pasukan mereka terdapat seratus ekor kuda, 700 ekor unta, dan sejumlah senjata yang tidak terbilang banyaknya. Seperti apa kisah Perang Badar yang legendaris ini? Berikut selengkapnya.
-
Kenapa Perang Badar terjadi? Mengutip kanal sejarahlengkap.com ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya perang badar di antaranya, yaitu:1. Kebencian Abu JahalNabi Muhammad lahir dari keluarga Bani Hasyim dan suku Quraisy. Perjalanan dakwah Nabi Muhammad sejak menerima wahyu di usia 40 tahun kemudian dilindungi oleh pamannya, pemimpin Bani Hasyim dan suku Quraisy yaitu Abu Thalib. Setelah kematian Abu Thalib pada tahun 619 M, sayangnya kepemimpinan Bani Hasyim diteruskan kepada Amr bin Hisyam atau Abu Jahal yang merupakan salah satu musuh Muhammad.Kemunculan Nabi Muhammad dan kegiatan berdakwahnya telah mengancam posisi Abu Jahal sebagai penguasa Makkah, begitu juga dengan sisa kaum Quraisy lainnya yang melihat kaum Muslim sebagai penjahat yang mengancam lingkungan dan kewibawaan mereka.
-
Kenapa perang Badar terjadi? Dikutip dari sejarahlengkap.com ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya perang badar di antaranya yaitu: 1. Kebencian Abu Jahal Nabi Muhammad lahir dari keluarga Bani Hasyim dan suku Quraisy. Perjalanan dakwah Nabi Muhammad sejak menerima wahyu di usia 40 tahun kemudian dilindungi oleh pamannya, pemimpin Bani Hasyim dan suku Quraisy yaitu Abu Thalib. Setelah kematian Abu Thalib pada tahun 619 M, sayangnya kepemimpinan Bani Hasyim diteruskan kepada Amr bin Hisyam atau Abu Jahal yang merupakan salah satu musuh Muhammad. Kemunculan Nabi Muhammad dan kegiatan berdakwahnya telah mengancam posisi Abu Jahal sebagai penguasa Makkah, begitu juga dengan sisa kaum Quraisy lainnya yang melihat kaum muslim sebagai penjahat yang mengancam lingkungan dan kewibawaan mereka.
-
Kapan Perang Badar terjadi? Perang Badar adalah perang besar pertama yang terjadi dalam sejarah Islam. Perang ini melibatkan 313 pasukan Muslim yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW melawan 1.000 pasukan Quraisy yang musyrik. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 H (13 Maret 624 M) di kota Badar, sekitar 80 mil baratdaya Madinah.
-
Apa dampak dari Perang Badar? Kemenangan umat Islam di Perang Badar memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan Islam di Arabia dan dunia. Berikut beberapa dampak yang bisa saya sebutkan: Kemenangan ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan pertolongan dan bantuan kepada umat Islam yang beriman dan berjuang di jalan-Nya.Kemenangan ini mengubah pandangan orang-orang terhadap Islam, baik dari kalangan musyrikin maupun suku-suku Arab lainnya. Banyak yang tertarik untuk memeluk Islam atau setidaknya bersikap ramah dan netral terhadap umat Islam. Kemenangan ini meningkatkan semangat, kepercayaan diri, dan kebersamaan umat Islam di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.Kemenangan ini membuat kaum Quraisy merasa malu, marah, dan dendam. Mereka berusaha untuk membalas kekalahan mereka dengan mengirim pasukan yang lebih besar dan kuat untuk menyerang Madinah. Ini mengakibatkan terjadinya perang-perang berikutnya, seperti Perang Uhud, Perang Khandaq, dan Perang Khaibar.
-
Kapan perang Badar terjadi? Perang Badar adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menunjukkan kekuatan dan keimanan kaum Muslimin di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H atau 13 Maret 624 M, ketika pasukan Muslimin yang berjumlah 313 orang menghadapi pasukan Quraisy dari Makkah yang berjumlah 1.000 orang.
-
Apa peristiwa penting di perang Badar? Meskipun kalah jumlah dan persenjataan, pasukan Muslimin berhasil memenangi perang ini dengan bantuan Allah SWT dan malaikat-Nya. Perang Badar juga menjadi bukti pertama bahwa Islam adalah agama yang benar dan mampu menghadapi tantangan dan musuh-musuhnya.
Penyebab Perang Badar
Mengutip situs sejarahlengkap.com ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya perang badar di antaranya, yaitu:
1. Kebencian Abu Jahal
Nabi Muhammad lahir dari keluarga Bani Hasyim dan suku Quraisy. Perjalanan dakwah Nabi Muhammad sejak menerima wahyu di usia 40 tahun kemudian dilindungi oleh pamannya, pemimpin Bani Hasyim dan suku Quraisy yaitu Abu Thalib.
Setelah kematian Abu Thalib pada tahun 619 M, sayangnya kepemimpinan Bani Hasyim diteruskan kepada Amr bin Hisyam atau Abu Jahal yang merupakan salah satu musuh Muhammad.
Kemunculan Nabi Muhammad dan kegiatan berdakwahnya telah mengancam posisi Abu Jahal sebagai penguasa Makkah, begitu juga dengan sisa kaum Quraisy lainnya yang melihat kaum Muslim sebagai penjahat yang mengancam lingkungan dan kewibawaan mereka.
2. Penindasan terhadap Umat Islam
Perlakuan buruk terhadap kaum Muslim tidak hanya berlangsung di kota Makkah saja namun kaum kafir Quraisy juga menekan kaum Muslim hingga ke Madinah. Kaum Quraisy melakukan teror yang sama dengan menyerang dan menguasai harta benda kaum Muslimin karena takut banyak hasil perdagangan yang akan berpindah kepada kaum Muslim.
Bahkan kaum Quraisy yang memeluk agama Islam dikeluarkan dari sukunya, yang mana hal tersebut merupakan suatu penghinaan yang amat serius bagi seseorang pada masa itu sehingga sanggup menjadi pemicu atau penyebab perang Badar Kubra.
3. Perampasan Harta Benda dan Pengusiran Kaum Muslim
Sejak Nabi Muhammad gencar melakukan dakwahnya, orang – orang musyrik Makkah sudah melancarkan peperangan dengan menghalalkan darah kaum muhajirin dan juga merebut paksa kekayaan mereka.
Hilangnya perlindungan dari Abu Thalib juga turut meningkatkan kekerasan terhadap kaum Muslim di Makkah. Teror inilah yang memaksa umat Islam untuk hijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Namun karena mereka meninggalkan harta bendanya untuk hijrah, akibatnya harta benda tersebut menjadi sasaran perampasan kaum kafir Quraisy.
Menang Karena Pertolongan Allah SWT
Di masa awal perkembangannya, keberadaan Islam tidak serta merta menjadi agama yang mudah dipeluk, termasuk oleh masyarakat di tanah kelahirannya sendiri. Berbagai rintangan dan hambatan berupa siksaan, penganiayaan, pengusiran, maupun pemboikotan telah menjadi pemandangan yang lumrah menghiasi fase awal dakwah Islam di Makkah.
Mengutip NU Online, dalam perjalanannya pernah terjadi beberapa pertempuran (perang) dalam fase dakwah Nabi SAW seperti pertempuran Badr (Badar), Uhud, Ahzab (Khandaq), Mut’ah, Tabuk, serta pertempuran Hunain dan Thaif. Dari semuanya, hanya pertempuran Badar yang dianggap sebagai pertempuran yang mengesankan bagi umat Islam.
Pertempuran Badar terjadi pada 17 Ramadan tahun ke-2 Hijriah. Disebut Badar karena pertempuran ini terjadi di dekat lembah kepunyaan seorang yang bernama Badar yang lokasinya di antara Makkah dan Madinah. Meskipun jumlah pasukan kaum muslimin tidak sebanyak kaum musyrikin, naum dengan pertolongan Allah mereka menang dalam peperangan itu.
Sebagaimana Firman Allah yang terdapat dalam QS Muhammad: 7
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Muhammad: 7)”
Bila dicermati, pertempuran Badar sepenuhnya merupakan campur tangan Allah SWT sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam QS al-Anfal ayat 17 yang bunyinya:
“Maka (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka. Melainkan Allah yang membunuh mereka. Dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar. Tetapi Allah lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik.” (QS al-Anfal [8]: 17).
Campur tangan Allah yaitu ketika Allah memperlihatkan jumlah pasukan musuh yang hanya sedikit jumlahnya kepada pasukan Islam sebelum terjadinya pertempuran . Padahal, jumlah pasukan musuh sebenarnya adalah lebih dari seribu pasukan dibanding pasukan Islam yang hanya berjumlah tiga ratusan.
Hikmah dari kejadian ini adalah agar pasukan Islam merasa yakin akan kemenangan dan tidak takut dalam menghadapi pertempuran.
“Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka (berjumlah) banyak tentu kamu menjadi gentar dan tentu kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu.” (QS al-Anfal [8]: 43).
Pun demikian, dalam penglihatan kaum musyrikin ketika perang telah berkecamuk, jumlah pasukan muslim menjadi berlipat ganda sehingga menimbulkan rasa takut dalam hati mereka. Akhirnya mereka lari dari medan pertempuran. Demikian Allah menurunkan pertolongan kepada kaum muslimin.
“Dan ketika Allah memperlihatkan mereka kepadamu ketika kamu berjumpa, mereka berjumlah sedikit menurut penglihatan matamu dan kamu diperlihatkan-Nya berjumlah sedikit menurut penglihatan mereka, itu karena Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan." (QS Al-Anfal: 44)
Hikmah Perang Badar
Bagi kita yang memiliki akal pikiran yang sehat dan mempergunakannya untuk merenungkan segala perkara yang terjadi, serta mengambil faedah daripadanya, tentulah akan banyak memperoleh pelajaran dari peristiwa Perang Badar.
Ternyata ada suatu kekuatan lain di atas segala kekuatan yang tampak. Kekuatan itulah yang sering memperkuat pasukan yang lemah hingga dia dapat mengalahkan pasukan yang kuat lagi besar dengan izin Allah.
Berperang di jalan Allah adalah kunci kemenangan. Bila perjuangan dan peperangan tujuannya untuk membela kebenaran, melindungi agama dan pemeluknya, maka jiwa pejuangnya akan mendapat ketenangan dalam menghadapi medan pertempuran dan dapat berkonsentrasi dengan sepenuh kekuatan yang dimilikinya, karena mereka meyakini bahwa di belakang mereka ada kekuatan yang mendorong dan ada pertolongan dari Allah.
Allah menegaskan bahwa pertolongan itu akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang berjihad di jalan-Nya, selagi tetap tabah dan sabar serta selalu ingat kepada Allah, dan patuh kepada pimpinan.
Pertempuran Badar merupakan titik tolak kekuatan dan kepercayaan umat Islam dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan.
Meskipun dalam pertempuran-pertempuran yang lainnya umat Islam mendapatkan penderitaan, namun setidaknya, kekalahan-kekalahan yang dialaminya tidak menjadikan umat Islam lemah, karena kemenangan yang gilang-gemilang pada pertempuran Badar telah memberi kedudukan, kepercayaan, keyakinan, dan kestabilan umat Islam pada waktu itu dalam mengahadapi perjuangan-perjuangan selanjutnya.