Kisah Putra Sunan Giri Terbunuh saat Remaja, Makamnya di Atas Bukit Jadi Objek Wisata Religi Favorit
Nasib tragis dialami salah satu anak Sunan Giri. Ia terbunuh saat usianya masih remaja.
Awalnya, si pembunuh ingin menghabisi nyawa Sunan Giri.
Kisah Putra Sunan Giri Terbunuh saat Remaja, Makamnya di Atas Bukit Jadi Objek Wisata Religi Favorit
Dakwah
Raden Syarifuddin atau yang lebih dikenal dengan nama Raden Supeno adalah putra Sunan Giri dari buah pernikahannya dengan Dewi Wardah. Sunan Giri memberi tugas Raden Supeno untuk berdakwah di wilayah Beji, Gresik dan sekitarnya.
-
Kenapa Sunan Giri membangun Giri Kedaton? Ia meminta sang putra mendirikan pusat dakwah di atas tanah yang sama dengan segengam tanah dari Pasai yangia berikan kepada putranya.
-
Dimana Sunan Giri mendirikan pesantren nya? Sunan Giri, atau Raden Paku, adalah salah satu wali yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di Jawa Timur dan wilayah luar Jawa seperti Lombok, Kalimantan, dan Maluku. Beliau mendirikan pesantren Giri di Gresik yang menjadi pusat pendidikan dan dakwah penting.
-
Siapa ulama keturunan Sunan Giri di Sidoarjo? Ulama itu adalah Pangeran Lebo bin Sunan Prapen bin Sunan Dalem bin Sunan Giri alias Sayyid Muhammad Ali Muzayyid.
-
Di mana makam pangeran ditemukan? Kota Corinaldo di Italia, dekat Laut Adriatik, mengumumkan dalam pernyataan penemuan sebuah makam segi empat berukuran sekitar 3 x 2 meter di dalam sebuah lubang melingkar berdiameter 30 meter.
-
Dimana Giri Kedaton dibangun? Giri Kedaton Sunan Giri berpindah tempat ke selatan Gunung Petukangan. Di sanalah ia kemudian menemukan lokasi yang tanahnya sama dengan pemberian sang ayah.
-
Siapa Sunan Gunung Jati? Sunan Gunung Jati lahir dengan nama Syarif Hidayatullah pada tahun 1448 Masehi di Makkah Al-Mukarramah. Ibunya, Nyai Rara Santang, adalah putri dari Prabu Siliwangi, raja Kerajaan Padjajaran yang kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Syarifah Mudaim.
Selama berdakwah, Raden Supeno didampingi salah satu santri Sunan Giri, yaitu Syekh Maulana Maghribi. Raden Supeno mempunyai tanggung jawab besar berdakwah sekaligus menjaga daerah Gunung Batang.
(Foto: Instagram @gresiktourism)
Raden Supeno mendapat sebutan Pangeran Pasir Batang karena berjuang di daerah tersebut.
Terbunuh saat Remaja
Sayangnya, perjuangan dakwah Raden Supeno tak berlangsung lama. Ia terbunuh dalam insiden serangan prajurit Majapahit ke kawasan Giri Kedaton.
Peristiwa terbunuhnya Raden Supeno berawal dari kedatangan prajurit Majapahit. Suatu hari, Raja Majapahit mengutus prajuritnya membunuh Sunan Giri di Giri kedaton. Saat itu, Sunan Giri hendak salat malam di Masjid Kedaton, prajurit Majapahit tiba-tiba jatuh terkulai.Sunan Giri akhirnya tahu bahwa para prajurit Majapahit tersebut hendak membunuh dirinya. Ia pun memaafkan para prajurit dan meminta mereka pulang ke Majapahit.
Meski disuruh pulang ke kerajaan, para prajurit ini masih memendam keinginan membunuh Sunan Giri sesuai perintah Raja Majapahit.
Prajurit Majapahit diam-diam kembali ke Giri Kedaton. Kedatangan mereka kemudian menewaskan Raden Supeno yang saat itu usianya masih remaja.
(Foto: Freepik fatimah zahra)
Makam
Raden Supeno dimakamkan di area situs Giri Kedaton yang terletak di Jalan Sunan Giri XIII Desa Sidomukti, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Sunan Giri lah yang menghendaki Raden Supeno dan keturunannya dimakamkan di area situs Giri Kedaton. Kini, makam Raden Supeno yang berada di atas perbukitan itu jadi salah satu objek wisata religi favorit wisatawan.
(Foto: Google Maps Dzikir Septiawan)