Manfaat BEP bagi Perusahaan dan Cara Menghitungnya, Menarik Dipelajari
Merdeka.com - Break Even Point atau BEP adalah sebuah kondisi di mana operasional perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian. Dalam kondisi BEP, jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan.
Dengan kata lain, BEP adalah saat antara pendapatan dan biaya pada kondisi yang sama, sehingga labanya adalah nol. Analisis Break Even Point (BEP) adalah teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara volume penjualan dan profitabilitas. Analisis ini disebut juga sebagai analisis impas.
Lebih lanjut, analisis ini digunakan untuk menentukan berapa unit yang harus dijual agar perusahaan memperoleh keuntungan, baik dalam volume penjualan dalam unit maupun rupiah. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pengertian, cara menghitung, hingga manfaat BEP yang menarik untuk dipelajari.
-
Bagaimana cara mengelola profit bisnis? Ketika memulai bisnis yang menjadi perhatian adalah gaji untuk pemilik dari bisnis tersebut. Akun @suryaarditjong mengingatkan, meski Anda adalah seorang 'bos' dari bisnis yang sudah mulai berkembang, keuntungan dari bisnis tersebut biarlah menggulung untuk dijadikan modal selanjutnya. Gaji yang Anda dapatkan, akan lebih tepat disesuaikan dengan kebutuhan hidup.
-
Bagaimana Bank BRI menerapkan konsep triple bottom line? Konsistensi dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan menjadi salah satu ciri perusahaan modern yang mengacu pada konsep triple bottom line yaitu profit, people dan planet.
-
Kapan BRI meraih laba positif? Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun.
-
Siapa yang mendapatkan hasil penjualan barang? Hasil penjualan barang-barang karya warga binaan selanjutnya diserahkan kepada anak istri saat mereka membesuk.
-
Apa itu manajemen keuangan dalam bisnis? Pemahaman yang mendalam mengenai manajemen keuangan merupakan kunci untuk keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Hal ini mencakup kemampuan untuk: Menyusun dan mengelola anggaran Memahami laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas Menganalisis dan menghitung rasio keuangan Mengelola arus kas secara efisien Menentukan keputusan investasi yang cerdas
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
Pengertian Break Even Point atau BEP
Berikut ini adalah beberapa pengertian Break Even Point atau BEP menurut para ahli yang penting diketahui sebagai awalan pembahasan mengenai BEP;
Menurut Kasmir dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2012:333), analisis pulang pokok atau break even point (BEP) adalah suatu keadaan di mana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan atau laba dan tidak pula menderita kerugian.
Artinya, dalam kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Lebih lanjut analisis ini digunakan untuk menentukan berapa unit yang harus dijual agar kita memperoleh keuntungan, baik dalam volume penjualan dalam unit maupun rupiah.
Sementara menurut Rudianto dalam buku Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan. Keputusan Strategis, (2013: 30) BEP atau titik impas adalah volume penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba sama sekali.
Lanjut menurut Wiwik Lestari, dkk dalam buku Akuntansi Biaya Dalam Perspektif Manajerial (2017:136), titik impas atau BEP adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya atau titik di mana laba sama dengan nol atau break even.
Sedangkan menurut Henry Simamora dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (1999:7), BEP atau titik impas adalah volume penjualan di mana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak terdapat laba maupun rugi bersih. Laba bersih dapat diperoleh bilamana volume penjualan berada di atas titik impas, sedangkan rugi bersih akan diderita seandainya volume penjualan berposisi di bawah titik impas.
Manfaat BEP
BEP adalah hal yang penting bagi sebuah usaha agar tidak mengalami kerugian, baik itu usaha yang bergerak di bidang jasa atau manufaktur. Mengutip Heru Maruta dalam publikasinya di eJournal STIE Syariah Bengkalis, berikut adalah beberapa manfaat BEP yang paling utama, yang penting untuk diketahui;
1. Sebagai alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan yang diproduksi, harga jual dan biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga laba rugi perusahaan akan diketahui.
4. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum (dalam unit produk maupun satuan uang) agar perusahaan tidak menderita rugi.
5. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
6. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
7. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga jual.
8. Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal berikut:
- Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
- Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
- Seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
- Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Cara Menghitung BEP
Cara menghitung BEP umumnya dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu metode persamaan, metode margin kontribusi, dan metode grafis. Ketiga metode tersebut pada dasarnya adalah pendekatan yang mempunyai hasil akhir sama, akan tetapi ketiga metode tersebut memiliki perbedaan pada bentuk dan variasi dari persamaan laporan laba rugi kontribusi.
1. Metode Persamaan
Metode Persamaan (equation method) adalah metode yang berdasarkan pada pendekatan laporan laba rugi dengan persamaan dasar sebagai berikut;
Persamaan tersebut dapat diuraikan dalam rumus berikut: px = a + bx
Keterangan:
p = Harga jual per unit produk
x= Unit produk yang dijual/yang diproduksi
a= Total Biaya Tetap
b= Biaya variabel setiap unit produk
2. Metode Kontribusi Unit
Metode Kontribusi Unit merupakan variasi metode persamaan. Setiap unit atau satuan produk yang terjual akan menghasilkan jumlah margin kontribusi tertentu yang akan menutup biaya tetap.
Metode kontribusi unit adalah metode jalan pintas di mana harus diketahui nilai margin kontribusi. Margin Kontribusi adalah hasil pengurangan pendapatan dari penjualan dengan biaya variabel.Sedangkan rasio margin kontribusi adalah margin kontribusi dibagi dengan penjualan.
3. Metode Grafis
Manajer dapat menggambarkan titik impas melalui grafis. Grafis titik impas akan menunjukkan volume penjualan pada sumbu x atau garis horizontal dan biaya akan terletak pada sumbu y atau garis vertikal. Sedangkan titik impas akan terletak pada perpotongan antara garis pendapatan dan garis biaya. Garis sebelah kiri garis impas menunjukkan sisi kerugian, sebaliknya sisi kanan menunjukkan sisi laba usaha.
Dengan menggunakan metode grafis manajer dapat menghindari metode matematis pada waktu tingkat penjualan yang berbeda tengah dipertimbangkan. Metode grafis akan membantu manajer dalam mengevaluasi akibat perubahan volume tahun lalu dan dapat memproyeksikan volume penjualan pada tahun yang akan datang. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum penjelasan tentang 8 jenis anggaran perusahaan beserta keuntungannya.
Baca SelengkapnyaKinerja APBN masih menunjukkan hasil positif hingga September 2023. Pendapatan negara dan belanja negara tetap tumbuh.
Baca SelengkapnyaAPBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaAturan ini bukan merupakan peraturan baru, melainkan sudah diterapkan sejak tahun lalu untuk mempermudah dalam penghitungan PPh 21.
Baca SelengkapnyaPT JIEP juga mampu meraih skor penerapan GCG tahun 2023 dengan predikat sangat baik.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.
Baca Selengkapnya