Marak Hacker Jual Website Pemerintah hingga Kampus di Jatim, Alasannya Ingin Eksis
Merdeka.com - Belakangan marak aksi hacker meretas situs pemerintah hingga kampus di Jawa Timur. Dalam waktu empat bulan terakhir, Polda Jawa Timur berhasil menangkap tiga hacker yang beraksi meretas ratusan situs pemerintah hingga website milik kampus.
Terbaru, Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur menangkap seorang pemuda berinisial AR (21), warga Dusun Denok, Kabupaten Lumajang. Pemuda itu diduga telah meretas ratusan situs milik pemerintah untuk diperjualbelikan.
Adapun salah satu website yang diretas oleh terduga pelaku AR yakni situs milik Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang meliputi situs resmi Bappeda, BPBD, dan Litbang setempat.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Apa yang dilakuin hacker di PDN Surabaya? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware. Akibatnya data-data yang berada di dalamnya terkunci.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
Dikutip dari laman resmi Polri, motif tersangka meretas website adalah ingin menguasai website milik pemerintah dan kemudian menjualnya. Wadirkrimsus Polda Jatim, AKBP Arman menjelaskan bahwa website yang berhasil diretas oleh tersangka AR kemudian dijual dengan harga antara Rp1,5 hingga Rp2 dolar.
Ingin Eksis
Sementara itu, berdasarkan penuturan tersangka, pelaku yang merupakan lulusan SMP itu mengaku aksi peretasan yang dilakukan dilatarbelakangi oleh dua motif. Pertama, untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan website. Kedua, untuk menunjukkan eksistensinya di kalangan komunitas hacker.
Akibat perbuatannya, tersangka AR akan dijerat dengan Pasal 32 ayat (1) jo Pasal 48 ayat (1) dan/atau Pasal 32 ayat (2) jo Pasal 48 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana diubah oleh Undang-Undang RI Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman 8 tahun penjara.
Peretasan Website ITS
Sebelumnya, Polisi dari Subdit V Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur berhasil menangkap dua pelaku peretasan website pemerintah. Peretasan itu terjadi pada bulan Februari 2023.
Dua pelaku yang berhasil diamankan adalah AT (27) asal Mundu Mesigit, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan DS alias MA alias Mr Cakil (23) warga Cibitung, Kabupaten Bekasi. Keduanya berhasil meretas website pemerintah hanya dalam waktu 10 menit.
Modus operandi yang dilakukan kedua tersangka dengan meretas website pemerintahan dan pendidikan di Jawa Timur, khususnya di website tpka.its.ac.id, memiliki tujuan meningkatkan Search Engine Optimization (SEO) untuk konten perjudian. Tersangka memperoleh keuntungan sebesar Rp 200.000,- dari penjualan website yang sudah ditambahkan backdoor, yaitu https://tpka.its.ac.id/fz.php.
Selain itu, motif tersangka melakukan aksi peretasan yakni untuk menunjukkan eksistensinya sebagai seorang hacker yang berhasil meretas website pemerintahan (go.id atau ac.id), seperti dikutip dari laman resmi Kominfo Jawa Timur.
Sementara itu, website tpka.its.ac.id merupakan website resmi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang digunakan untuk tes potensi akademik bagi calon pendaftar program pascasarjana ITS. Pada bulan Februari 2023, ITS mendapatkan laporan dari sistem deteksi bahwa terjadi akses ilegal terhadap website tpka.its.ac.id. Tindakan peretasan tersebut mengakibatkan gangguan pada sistem elektronik dan mengubah tampilan website menjadi landing page dari website perjudian slot88.
Maraknya kasus peretasan yang melibatkan website pemerintah Jawa Timur hingga kampus menjadi perhatian serius. Pemerintah dan institusi terkait perlu meningkatkan sistem keamanan dan memberikan pelatihan kepada personel yang terlibat dalam menjaga keamanan siber agar dapat mengantisipasi dan melindungi website dari serangan peretasan yang semakin marak. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKelompok ini kemudian mengubah tampilan website atau dikenal dengan istilah defacing.
Baca Selengkapnya"Sindikat tersebut masuk ke dalam jaringan judi online Kamboja," kata Andri
Baca SelengkapnyaAda jutaan domain website pemerintah yang dicatut para pengelola judi online.
Baca SelengkapnyaSindikat ini beraksi dengan meretas website pemerintahan hingga instansi pendidikan untuk mempromosikan judi online.
Baca SelengkapnyaPolri membongkar modus baru pelaku judi online dengan menawarkan berbagai janji manis untuk menjerat para pemain.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaPelaku akan menyerahkan rekening yang jumlahnya bisa ratusan kepada pengepul.
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaKPU RI meminta bantuan terhadap Satgas Cyber, Badan Siber Sandi Negara (BSSN) serta BIN terkait adanya dugaan kebocoran data pemilih
Baca SelengkapnyaAda ratusan rekening inaktif yang diperjualbelikan untuk judi online.
Baca Selengkapnya