Mengenal Generasi Sandwich yang Marak Diperbincangkan, Cari Tahu Selengkapnya
Merdeka.com - Generasi sandwich adalah sebuah istilah yang cukup populer diperbincangkan dewasa ini. Generasi sandwich mengacu pada individu paruh baya yang dalam satu waktu ditekan untuk merawat orang tuanya yang menua, sekaligus merawat anak-anaknya yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Generasi sandwich dinamai demikian karena mereka secara efektif "terjepit" di antara kewajiban untuk merawat orang tua mereka yang lanjut usia yang mungkin sakit, tidak dapat melakukan berbagai tugas, atau membutuhkan dukungan keuangan, dan anak-anak mereka sendiri yang membutuhkan uang, dukungan fisik, dan emosional.
Tren peningkatan rentang hidup dan memiliki anak pada usia yang lebih tua telah berkontribusi pada fenomena generasi sandwich. Terlebih jika kondisi sosial masyarakat yang berlaku adalah; anak-anak yang telah dewasa dan berkeluarga lebih baik tinggal serumah dengan orangtua karena mereka memiliki kewajiban untuk membalas budi.
-
Apa itu generasi sandwich? Generasi sandwich adalah generasi yang mengacu pada seseorang dalam sebuah keluarga yang menanggung beban menghidupi orang tuanya beserta mengasuh anaknya.
-
Siapa yang biasanya menjadi generasi sandwich? Generasi sandwich terbanyak berasal dari generasi milenial, yaitu generasi yang lahir di antara tahun 1980 hingga tahun 2000.
-
Siapa aja yang termasuk generasi sandwich? Survei yang dilakukan CBNC Indonesia pada 2021 menunjukkan bahwa hampir setengah dari masyarakat produktif di Indonesia merupakan generasi sandwich.
-
Apa saja jenis Generasi Sandwich? Dilansir dari laman Astra Life, ada 5 jenis generasi sandwich dengan persentase berbeda berdasarkan survei dari KataData Insight Center-Astralife.
-
Siapa yang dimaksud dengan Generasi Sandwich? Sandwich generation atau generasi sandwich adalah sebuah istilah bagi orang yang menanggung beban biaya hidup tiga generasi.
Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai apa itu generasi sandwich yang menarik untuk Anda ketahui.
Mengenal Generasi Sandwich
Orang dewasa yang merupakan bagian dari generasi sandwich adalah mereka yang memiliki orang tua yang masih hidup berusia 65 tahun atau lebih, dan sedang membesarkan anak di bawah usia 18 tahun atau masih mendukung seorang anak yang sudah dewasa secara finansial.
Tidak hanya banyak yang memberikan perawatan dan dukungan keuangan atau finansial kepada orang tua dan anak-anak, hampir empat dari sepuluh (38%) generasi sandwich juga harus memberikan dukungan emosionalnya.
Mengutip pewresearch.org, anggota generasi sandwich adalah mereka yang berusia paruh baya. Sebanyak 71% dari kelompok ini berusia 40 hingga 59 tahun, 19% lainnya berusia di bawah 40 tahun dan 10% berusia 60 tahun atau lebih. Pria dan wanita sama-sama cenderung menjadi anggota generasi sandwich.
Hidup Sebagai Generasi Sandwich
Tak bisa dipungkiri bahwa kehidupan sebagai anggota generasi sandwich dapat membuat stres dan tertekan. Memiliki orang tua yang lanjut usia sambil tetap membesarkan atau menghidupi anak sendiri menghadirkan tantangan tertentu yang tidak dihadapi oleh orang dewasa lain yang tidak terjebak di dalam fenomena sosial ini.
Orang dewasa yang menjadi anggota generasi sandwich seringkali berhadapan dengan situasi di mana mereka merasa terdesak oleh waktu. Di antara mereka yang orang tuanya berusia 65 tahun atau lebih dan memiliki anak yang menjadi tanggungan, 31% mengatakan bahwa mereka selalu merasa terburu-buru bahkan untuk melakukan hal-hal yang harus mereka lakukan, dilansir dari hasil penelitian oleh Pew Research Center.
Untuk anggota generasi sandwich yang harus memberikan bantuan finansial serta emosional pada orang tua yang menua, tekanan ini dapat berdampak pada kesejahteraan keuangan pribadinya.
Profil Generasi Sandwich
Individu yang berada dalam situasi terjepit atau "sandwiched" ini memiliki beberapa perbedaan tergantung pada negara asalnya. Mengutip bbc.com, di Filipina, anggota generasi sandwich rata-rata berusia 30 hingga 35 tahun, sedangkan di Inggris dan Wales mereka biasanya berusia antara 45 dan 54 tahun.
Di Inggris, sekitar 3% populasi memberikan perawatan atau dukungan untuk lebih dari satu generasi (yakni orangtuanya), menurut Athina Vlachantoni, ahli gerontologi di Universitas Southampton. Meski angkanya nampak tidak signifikan, namun jumlah generasi sandwich ini lama kelamaan akan meningkat karena mereka secara umum kelak akan berkeluarga dan memiliki anak sendiri, yang juga membutuhkan perawatan dan dukungan.
Ada juga generasi sandwich tingkat tiga atau sandwich ganda, di mana orang-orang berusia 60-an membantu merawat cucu mereka agar supaya anak-anaknya yang sudah dewasa dapat pergi bekerja, sekaligus menjaga orang tua mereka sendiri yang berusia 90-an.
Mungkin tidak mengherankan jika ada perbedaan gender dalam generasi sandwich ini. Secara umum, wanita lebih cenderung berada dalam situasi "sandwiched" karena mereka memberikan perawatan pribadi yang lebih intensif dan emosional kepada kerabat yang lebih tua daripada pria, yang memberikan dukungan untuk tugas-tugas praktis seperti keuangan. Pria juga lebih cenderung memberikan dukungan karena pasangannya.
Mengurangi Beban Finansial Generasi Sandwich
Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil anggota generasi sandwich untuk mengurangi beban finansialnya. Yang pertama adalah membahas keuangan dengan semua pihak yang terlibat. Bagi para orang tua yang lanjut usia, diharapkan memiliki beberapa hal seperti dana pensiun atau rumah, untuk mengimbangi beberapa beban keuangan anaknya.
Sementara untuk anak-anak yang beranjak dewasa, beri mereka tugas untuk berkontribusi secara finansial dan bergerak menuju kemandirian. Ada banyak cara untuk mendorong hal ini, tetapi yang paling mudah adalah menetapkan ekspektasi bahwa mereka harus membayar beberapa hal dasar dalam kesehariannya.
Untuk saudara-saudara kandung seperti kakak atau adik, dalam praktiknya beberapa dari mereka juga dapat menimbulkan masalah bagi para generasi sandwich ini. Jika salah satu saudara kandung dari sebuah keluarga menanggung sebagian besar beban pengasuhan orang tua yang sudah lanjut usia, maka ada baiknya membahas harta benda atau aset bersama dalam konteks ini. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Generasi sandwich terbanyak berasal dari generasi milenial, yaitu generasi yang lahir di antara tahun 1980 hingga tahun 2000.
Baca SelengkapnyaMenanggung hidup anak serta orangtua merupakan tantangan yang dialami oleh sandwich generation. Untuk mencegah masalah, persiapan matang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaSandwich generation bisa dialami oleh siapapun, baik yang muda maupun yang dewasa dan perempuan ataupun laki-laki.
Baca SelengkapnyaApa penyebab fenomena yang satu ini ya? Cari tahu bersama, yuk!
Baca SelengkapnyaUmumnya mereka yang tergabung sebagai generasi sandwich kerap merasa kesulitan dalam mengelola keuangan hingga mempersiapkan dana pensiun.
Baca SelengkapnyaPandangan akan masa pensiun yang ideal memerlukan pondasi kuat dalam perencanaan finansial.
Baca SelengkapnyaBaswedan mengatakan negara mempunyai tanggung jawab untuk membantu generasi sandwich.
Baca SelengkapnyaBerikut curhatan seseorang yang akhirnya bisa menabung usai menjadi 'Sandwich Generation'.
Baca SelengkapnyaMemanfaatkan bonus demografi yang akan berlangsung hingga 2035 akan menjadi peluang RI keluar dari situasi ini.
Baca SelengkapnyaPada masa prasejarah, diketahui terdapat beberapa hal yang sudah diterapkan oleh orangtua pada anak mereka.
Baca SelengkapnyaPotret Griya Lansia di Malang yang penuh dengan ratusan lansia ini viral, bikin warganet sedih.
Baca SelengkapnyaMilenial memiliki gaya parenting yang sangat berbeda dibanding generasi-generasi terdahulu.
Baca Selengkapnya