Mengunjungi Kampung Buddha Buneng, Jadi yang Terbesar di Blitar
Merdeka.com - Ornamen khas Buddha bisa dengan mudah ditemui di Dusun Buneng, Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Di dusun ini juga terdapat bangunan vihara megah sebagai rumah ibadah bagi warga Buddha di sana.
Dusun Buneng sendiri telah dikenal sebagai salah satu kampung Buddha terbesar di Jawa Timur. Ini terlihat dari banyaknya penganut ajaran tersebut di sana. Saat hari raya Waisak, kawasan tersebut dimeriahkan oleh kegiatan keagamaan dari umat Buddha.
Dilansir dari kanal YouTube Telusur Jelajah, Dusun Buneng menjadi contoh permukiman majemuk yang menjunjung tinggi toleransi, karena di sana juga terdapat umat agama lain.
-
Kenapa Hari Raya Waisak penting bagi umat Buddha? Hari Raya Waisak juga dianggap penting bagi umat Buddha karena menjadi peringatan perjalanan hidup Buddha Gautama dalam menyebarkan agama Buddha ke seluruh dunia.
-
Apa saja agama yang ada di Dusun Sekar Gadung? Dulu, warga di kampung ini terdiri dari pemeluk agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, dan Buddha.
-
Dimana Dusun Butuh berada? Jadi Salah Satu Desa Wisata Unggulan BRILian, Ini Pesona Dusun Butuh yang Tenar dengan Julukan 'Nepal Van Java'
Selain itu, daya tarik lain dari Dusun Buneng adalah letak geografisnya. Area sawah dan perkebunan yang menyejukkan masih sangat mudah dijumpai karena tak jauh dari dataran tinggi.
Miliki Penganut Buddha Terbesar
Bagian dari area Vihara Buddha Sasana Jaya ©2023 Kanal YouTube Smb Buddha Sasana Jaya Buneng Blitar/Merdeka.com
Menurut informasi, jumlah penganut Buddha di Dusun Buneng termasuk yang terbesar hingga mencapai 150 kepala keluarga. Mereka tergabung ke dalam komunitas umat Buddha setempat.
Hal itu dibenarkan oleh salah satu warga bernama Gino. Menurut pria yang pernah menjadi ketua komunitas umat Buddha di Buneng itu, jumlah penganut di sana termasuk yang terbesar.
“Di sini total umat Buddhanya mencapai 21 rumah, urutannya nomor 1 Islam, nomor 2 umat Buddha dan yang ketiga Kristen,” kata Gino dalam kanal YouTube tersebut.
Terdapat Vihara Unik
Pendopo Puthuk Ayem di lingkungan Vihara Buddha Sasana Jaya ©2023 Kanal YouTube Smb Buddha Sasana Jaya Buneng Blitar/Merdeka.com
Di Dusun Buneng terdapat vihara ikonik bernama Buddha Sasana Jaya. Dari depan, desainnya unik dan megah dengan ornamen patung khas. Ini menjadi vihara terbesar di Boro, dan kerap dijadikan tempat berdoa serta berziarah saat hari raya Waisak.
Merujuk kanal Smb Buddha Sasana Jaya Buneng Blitar, bagian depan dan samping vihara dibuat menyerupai stupa seperti di candi Buddha. Bentuknya seperti mangkuk terbalik dan dianggap suci karena merupakan simbol dari agama Buddha.
Di Vihara Sasana Jaya juga terdapat Pendopo Puthuk Ayem. Bangunan tersebut berada tak jauh dari vihara. Biasanya lokasi ini digunakan untuk prosesi meditasi karena sepi dan jauh dari hiruk pikuk keramaian.
Bergeser ke Dusun Jarangan, Desa Boro, terdapat satu vihara lain bernama Buddha Bumika. Ini disebut sebagai satu-satunya vihara yang memiliki pengeras suara. Sehingga saat kegiatan keagamaan Puja Bakti akan terdengar ke sekitarnya.
Jadi Contoh Toleransi Umat Beragama
Gino menambahkan, jika selama ini tidak pernah ditemukan adanya perpecahan antar umat beragama. Sejak menjadi pemuka agama pada 1975 sampai ia pensiun, warga Buneng selalu damai dan hidup berdampingan.
“Kalau soal kerukunan di sini nggak pernah ada masalah, rukun semua,” kata Gino.
Ditilik dari sejarahnya, Agama Buddha sendiri masuk ke wilayah Desa Boro sekitar tahun 1960-an. Ketika itu ada kebijakan dari pemerintahan Soeharto yang meminta masyarakat memilih salah satu agama. Warga Boro sampai Buneng pun kemudian memilih Buddha.
Saat awal-awal, warga di sini masih beribadah secara sederhana di rumah salah satu penganut. Hal ini karena wilayah itu belum memiliki vihara. Pada 1989, Vihara Buddha Sasana Jaya baru berdiri dan diresmikan.
Miliki Tradisi Waisak Unik
Dirujuk dari berbagai sumber, masyarakat Buddha di Buneng dan Desa Boro memiliki tradisi keagamaan Buddha yang unik. Mereka akan mengenang dan berziarah ke makam leluhur sebagai bentuk penghormatan. Upacara tersebut bernama Pelimpahan Jasa.
Prosesi itu masuk dalam rangkaian acara Puja Bakti, yang digelar setiap menjelang hari raya Waisak. Pihak pengelola akan menyiapkan altar khusus, termasuk hasil bumi dan dupa sebagai saranan berdoa.
Di sana, dipajang gambar dari para Bhikkhu dan leluhur yang merupakan tokoh Agama Buddha masa lampau. Pelaksanaannya sendiri bisa berlangsung selama satu minggu penuh.
Di luar Waisak, warga biasanya beribadah dua kali seminggu di hari Rabu dan Minggu, berdasarkan perhitungan ajaran Buddha. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wilayah yang terdiri dari beberapa pulau ini terkenal dengan ragam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Simak beberapa spot wisatanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 43 Bhiksu Thudong yang hadir. Mereka berasal dari sejumlah negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaIbadah puja bakti Waisak di Vihara Sakyamuni, Banda Aceh, ini mengusung tema 'Keharmonisan'.
Baca SelengkapnyaDi pelosok Pegunungan Serayu Selatan, Kabupaten Banyumas, ada sebuah desa yang mayoritas warganya menganut agama Hindu
Baca SelengkapnyaSeiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam
Baca SelengkapnyaBerikut ucapan Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Bisa jadi referensi caption media sosial.
Baca SelengkapnyaFestival Kebangsaan yang digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan.
Baca SelengkapnyaKompleks percandian bercorak Hindu-Buddha ini menjadi situs terbesar dan termegah se-Asia Tenggara. Di masa yang akan datang bisa menyaingi situs Angkor Wat.
Baca SelengkapnyaAda alasan mendasar ritual yang disebut Thudong itu diberangkatkan dari TMII, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Thudong yang akan dilakukan biksu dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia ini untuk menyambut perayaan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE.
Baca SelengkapnyaBikin terasa lebih dekat dengan Tuhan dan alam semesta
Baca Selengkapnya