Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Kampung Buddha Buneng, Jadi yang Terbesar di Blitar

Mengunjungi Kampung Buddha Buneng, Jadi yang Terbesar di Blitar Kampung Buddha Buneng di Blitar. ©2023 Kanal YouTube Smb Buddha Sasana Jaya Buneng Blitar/Merdeka.com

Merdeka.com - Ornamen khas Buddha bisa dengan mudah ditemui di Dusun Buneng, Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Di dusun ini juga terdapat bangunan vihara megah sebagai rumah ibadah bagi warga Buddha di sana.

Dusun Buneng sendiri telah dikenal sebagai salah satu kampung Buddha terbesar di Jawa Timur. Ini terlihat dari banyaknya penganut ajaran tersebut di sana. Saat hari raya Waisak, kawasan tersebut dimeriahkan oleh kegiatan keagamaan dari umat Buddha.

Dilansir dari kanal YouTube Telusur Jelajah, Dusun Buneng menjadi contoh permukiman majemuk yang menjunjung tinggi toleransi, karena di sana juga terdapat umat agama lain.

Selain itu, daya tarik lain dari Dusun Buneng adalah letak geografisnya. Area sawah dan perkebunan yang menyejukkan masih sangat mudah dijumpai karena tak jauh dari dataran tinggi.

Miliki Penganut Buddha Terbesar

kampung buddha buneng di blitar

Bagian dari area Vihara Buddha Sasana Jaya ©2023 Kanal YouTube Smb Buddha Sasana Jaya Buneng Blitar/Merdeka.com

Menurut informasi, jumlah penganut Buddha di Dusun Buneng termasuk yang terbesar hingga mencapai 150 kepala keluarga. Mereka tergabung ke dalam komunitas umat Buddha setempat.

Hal itu dibenarkan oleh salah satu warga bernama Gino. Menurut pria yang pernah menjadi ketua komunitas umat Buddha di Buneng itu, jumlah penganut di sana termasuk yang terbesar.

“Di sini total umat Buddhanya mencapai 21 rumah, urutannya nomor 1 Islam, nomor 2 umat Buddha dan yang ketiga Kristen,” kata Gino dalam kanal YouTube tersebut.

Terdapat Vihara Unik

kampung buddha buneng di blitar

Pendopo Puthuk Ayem di lingkungan Vihara Buddha Sasana Jaya ©2023 Kanal YouTube Smb Buddha Sasana Jaya Buneng Blitar/Merdeka.com

Di Dusun Buneng terdapat vihara ikonik bernama Buddha Sasana Jaya. Dari depan, desainnya unik dan megah dengan ornamen patung khas. Ini menjadi vihara terbesar di Boro, dan kerap dijadikan tempat berdoa serta berziarah saat hari raya Waisak.

Merujuk kanal Smb Buddha Sasana Jaya Buneng Blitar, bagian depan dan samping vihara dibuat menyerupai stupa seperti di candi Buddha. Bentuknya seperti mangkuk terbalik dan dianggap suci karena merupakan simbol dari agama Buddha.

Di Vihara Sasana Jaya juga terdapat Pendopo Puthuk Ayem. Bangunan tersebut berada tak jauh dari vihara. Biasanya lokasi ini digunakan untuk prosesi meditasi karena sepi dan jauh dari hiruk pikuk keramaian.

Bergeser ke Dusun Jarangan, Desa Boro, terdapat satu vihara lain bernama Buddha Bumika. Ini disebut sebagai satu-satunya vihara yang memiliki pengeras suara. Sehingga saat kegiatan keagamaan Puja Bakti akan terdengar ke sekitarnya.

Jadi Contoh Toleransi Umat Beragama

Gino menambahkan, jika selama ini tidak pernah ditemukan adanya perpecahan antar umat beragama. Sejak menjadi pemuka agama pada 1975 sampai ia pensiun, warga Buneng selalu damai dan hidup berdampingan.

“Kalau soal kerukunan di sini nggak pernah ada masalah, rukun semua,” kata Gino.

Ditilik dari sejarahnya, Agama Buddha sendiri masuk ke wilayah Desa Boro sekitar tahun 1960-an. Ketika itu ada kebijakan dari pemerintahan Soeharto yang meminta masyarakat memilih salah satu agama. Warga Boro sampai Buneng pun kemudian memilih Buddha.

Saat awal-awal, warga di sini masih beribadah secara sederhana di rumah salah satu penganut. Hal ini karena wilayah itu belum memiliki vihara. Pada 1989, Vihara Buddha Sasana Jaya baru berdiri dan diresmikan.

Miliki Tradisi Waisak Unik

Dirujuk dari berbagai sumber, masyarakat Buddha di Buneng dan Desa Boro memiliki tradisi keagamaan Buddha yang unik. Mereka akan mengenang dan berziarah ke makam leluhur sebagai bentuk penghormatan. Upacara tersebut bernama Pelimpahan Jasa.

Prosesi itu masuk dalam rangkaian acara Puja Bakti, yang digelar setiap menjelang hari raya Waisak. Pihak pengelola akan menyiapkan altar khusus, termasuk hasil bumi dan dupa sebagai saranan berdoa.

Di sana, dipajang gambar dari para Bhikkhu dan leluhur yang merupakan tokoh Agama Buddha masa lampau. Pelaksanaannya sendiri bisa berlangsung selama satu minggu penuh.

Di luar Waisak, warga biasanya beribadah dua kali seminggu di hari Rabu dan Minggu, berdasarkan perhitungan ajaran Buddha. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dari Masjid Sampai Pagoda Nusantara, Ini 5 Destinasi Wisata Religi di Bangka Belitung
Dari Masjid Sampai Pagoda Nusantara, Ini 5 Destinasi Wisata Religi di Bangka Belitung

Wilayah yang terdiri dari beberapa pulau ini terkenal dengan ragam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Simak beberapa spot wisatanya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Melihat Ritual Umat Buddha di Candi Borobudur Jelang Waisak, Dihadiri Para Bhiksu Tudhong dari Berbagai Negara
Melihat Ritual Umat Buddha di Candi Borobudur Jelang Waisak, Dihadiri Para Bhiksu Tudhong dari Berbagai Negara

Tercatat ada 43 Bhiksu Thudong yang hadir. Mereka berasal dari sejumlah negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Khidmat Ratusan Umat Buddha di Aceh Rayakan Tri Suci Waisak 2024
FOTO: Khidmat Ratusan Umat Buddha di Aceh Rayakan Tri Suci Waisak 2024

Ibadah puja bakti Waisak di Vihara Sakyamuni, Banda Aceh, ini mengusung tema 'Keharmonisan'.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Hindu di Pegunungan Banyumas, Suasananya Seperti di Bali
Mengunjungi Kampung Hindu di Pegunungan Banyumas, Suasananya Seperti di Bali

Di pelosok Pegunungan Serayu Selatan, Kabupaten Banyumas, ada sebuah desa yang mayoritas warganya menganut agama Hindu

Baca Selengkapnya
Sejarah Kampung Mualaf Blitar, Dulu Ada Empat Agama Berbeda Warga Hidup Rukun dan Damai
Sejarah Kampung Mualaf Blitar, Dulu Ada Empat Agama Berbeda Warga Hidup Rukun dan Damai

Seiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam

Baca Selengkapnya
60 Ucapan Hari Raya Waisak dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, Isinya Doa dan Pesan Kedamaian
60 Ucapan Hari Raya Waisak dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, Isinya Doa dan Pesan Kedamaian

Berikut ucapan Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Bisa jadi referensi caption media sosial.

Baca Selengkapnya
Angkat Harmoni Nusantara, Festival Kebangsaan Rayakan Keberagaman Budaya di Banyuwangi
Angkat Harmoni Nusantara, Festival Kebangsaan Rayakan Keberagaman Budaya di Banyuwangi

Festival Kebangsaan yang digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan.

Baca Selengkapnya
Jadi Situs Termegah se-Asia Tenggara, Intip Kawasan Candi Muaro Jambi yang Akan Direvitalisasi
Jadi Situs Termegah se-Asia Tenggara, Intip Kawasan Candi Muaro Jambi yang Akan Direvitalisasi

Kompleks percandian bercorak Hindu-Buddha ini menjadi situs terbesar dan termegah se-Asia Tenggara. Di masa yang akan datang bisa menyaingi situs Angkor Wat.

Baca Selengkapnya
Alasan 40 Bhikkhu Jalan Kaki dari TMII ke Borobudur
Alasan 40 Bhikkhu Jalan Kaki dari TMII ke Borobudur

Ada alasan mendasar ritual yang disebut Thudong itu diberangkatkan dari TMII, Jakarta.

Baca Selengkapnya
FOTO: Persiapan 40 Biksu Sebelum Ritual Thudong Jalan kaki ke Candi Borobudur untuk Sambut Tri Suci Waisak 2568 BE
FOTO: Persiapan 40 Biksu Sebelum Ritual Thudong Jalan kaki ke Candi Borobudur untuk Sambut Tri Suci Waisak 2568 BE

Perjalanan Thudong yang akan dilakukan biksu dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia ini untuk menyambut perayaan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE.

Baca Selengkapnya
Hutan di Banyuwangi Ini Jadi Rumah Ibadah 6 Agama Berbeda, Bikin Hati Adem Ayem
Hutan di Banyuwangi Ini Jadi Rumah Ibadah 6 Agama Berbeda, Bikin Hati Adem Ayem

Bikin terasa lebih dekat dengan Tuhan dan alam semesta

Baca Selengkapnya