Sosok Christina Aryani Calon Wakil Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Rutin Jadi Lulusan Terbaik Kampus dan Punya Karier Mentereng
Sebelum terjun penuh ke dunia politik, ia punya karier profesional mentereng.
Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto kembali memanggil sejumlah orang ke kediamannya di kawasan Kertanegara Jakarta Selatan pada Selasa (15/10/2024).
Pada pemanggilan kedua ini, ada 59 orang terdiri dari kelompok profesional, partai, publik figur dan akademisi. Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco menjelaskan, mereka yang hadir pada pemanggilan hari kedua merupakan calon wakil menteri dan sosok-sosok yang akan mengisi sejumlah pos lembaga atau badan yang sudah disiapkan Prabowo.
“Mungkin masih ada satu, dua nanti (yang akan bergabung), dinamis sampai dengan tanggal 18 Oktober atau terakhir 19 Oktober. Masih ada beberapa pertimbangan,” jelas Dasco, dikutip dari Merdeka.com.
Salah satu kandidat kuat wakil menteri kabinet Prabowo dan Gibran ialah politisi perempuan Partai Golkar, Christina Aryani.
Profil
Christina merupakan buah hati dari pernikahan Arief Soeratno dan Mutiara Lenny Panggabean. Politisi Partai Golkar ini lahir di Jakarta pada 17 Juli 1975.
Ia menempuh pendidikan dasar hingga tinggi di Jakarta. Pendidikan menengah pertama dan menengah atas dijalaninya di sekolah kenamaan, SMP dan SMA Tarakanita.
Perempuan ini dikenal punya prestasi cemerlang sejak mahasiswa. Christina menempuh pendidikan sarjana secara paralel pada dua jurusan berbeda, yakni Manajemen Bisnis di STIE Ipwija dan Ilmu Hukum Unika Atma Jaya.
Menariknya, ia dinobatkan sebagai lulusan terbaik dari kedua kampus tersebut pada momen wisudanya. Lulus program sarjana, Christina melanjutkan pendidikan Magister Hukum di Universitas Indonesia. Pada momen wisuda, ia dinobatkan sebagai salah satu dari tiga lulusan terbaik.
Mengutip situs christinaaryani.com, saat ini ia tengah berjuang merampungkan penelitiannya untuk meraih gelar doktor Ilmu Hukum dari Universitas Indonesia.
Perjalanan Karier
Sebelum terjun sepenuhnya di dunia politik, Christina memiliki sederet karier profesional. Karier profesional pertamanya ialah Manajer Produksi di sebuah lembaga yang berkantor pusat di London.
Ia juga pernah menjadi penasihat hukum, dosen, hingga direktur eksekutif di perusahaan-perusahaan swasta. Pada tahun 2006, Christina memutuskan bergabung dengan Partai Golkar. Pada tahun 2010, ia mendirikan Aryani Foundation yang bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat di Flores, Nusa Tenggara Timur.
Pada Pileg 2019, namanya menarik perhatian publik karena berhasil terpilih sebagai Anggota DPR RI Periode 2019-2024 mewakili Daerah Pemilihan DKI Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Luar Negeri).
Selama ini, Dapil DKI Jakarta II dikenal sebagai dapil neraka dengan banyaknya politisi petahana tersohor yang maju sebagai caleg. Christina sebagai politisi perempuan muda ternyata mampu menembus dapil neraka tersebut.
Sosok Christina juga sempat menjadi sorotan publik saat menjadi salah seorang advokat Tim Hukum Jokowi – Ma’aruf dalam sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.