Tanda-tanda Kekurangan Mineral dalam Tubuh, Tingkatkan Asupannya

Merdeka.com - Mineral adalah jenis nutrisi khusus yang dibutuhkan tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Kekurangan mineral terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan atau menyerap jumlah mineral yang dibutuhkan. Ada lima kategori utama kekurangan mineral yakni kalsium, besi, magnesium, kalium, dan seng. Tubuh manusia membutuhkan jumlah yang berbeda dari setiap mineral agar tetap sehat.

Kebutuhan mineral diuraikan dalam tunjangan harian yang direkomendasikan (RDA). RDA adalah jumlah rata-rata yang memenuhi kebutuhan sekitar 97 persen orang sehat. Mereka dapat diperoleh dari makanan, suplemen mineral, dan produk makanan yang telah diperkaya dengan mineral tambahan.

Kekurangan mineral sering terjadi secara perlahan dari waktu ke waktu dan dapat disebabkan oleh sejumlah alasan. Kekurangan mineral dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti tulang lemah, kelelahan, atau penurunan sistem kekebalan tubuh.

Peningkatan kebutuhan akan mineral, kekurangan mineral dalam makanan, atau kesulitan menyerap mineral dari makanan adalah beberapa alasan umum seseorang mengalami kekurangan mineral. Lantas, seperti apa tanda-tanda kekurangan mineral dalam tubuh yang bisa dikenali dengan mudah dan cepat? Berikut penjelasannya yang penting diketahui.

1. Kram atau Kedutan Otot

Tanda-tanda kekurangan mineral dalam tubuh yang pertama adalah sering mengalami kram dan otot yang berkedut. Diketahui bahwa kalsium sangatlah penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Tetapi tahukah Anda bahwa mineral ini juga berperan besar dalam fungsi saraf dan otot yang normal?

Kadar kalsium yang rendah dapat menyebabkan kelemahan otot, kedutan yang tidak disengaja (terutama di wajah dan sekitar mulut), dan bahkan jantung berdebar atau irama jantung yang tidak normal. Dan tentu saja, kadar kalsium yang rendah juga dapat meningkatkan risiko patah tulang.

2. Mudah Lelah dan Lemas

Tanda-tanda kekurangan mineral dalam tubuh yang kedua adalah mudah lelah dan sering merasa lemas. Kelelahan adalah gejala umum yang terkait dengan banyak jenis kekurangan nutrisi, termasuk kekurangan vitamin D, zat besi, dan magnesium.

Seperti halnya kalsium, vitamin D juga penting untuk kesehatan tulang dan otot. Gejala kekurangan vitamin D umumnya sangat samar, muncul sebagai nyeri otot atau kelelahan umum.

Tingkat zat besi yang rendah adalah penyebab umum kelelahan lainnya, dan ketika tingkatnya sangat rendah, Anda dapat mengembangkan kondisi yang disebut anemia, yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Kulit pucat adalah tanda lain dari anemia dan kekurangan zat besi. Kekurangan magnesium juga dapat menyebabkan kelelahan, lemas, kehilangan nafsu makan, mual, irama jantung yang tidak normal, dan bahkan kejang.

3. Mati Rasa atau Kesemutan

Tanda-tanda kekurangan mineral dalam tubuh yang ketiga adalah sering mati rasa dan kesemutan. Kalium adalah mineral penting yang membantu saraf, jantung, dan otot Anda bekerja sebagaimana mestinya.

Ketika kadar kalium rendah, Anda dapat mengembangkan sensasi mati rasa atau kesemutan, dan Anda mungkin juga mengalami kelemahan otot, sembelit, dan kelainan irama jantung.

Tingkat kalium yang rendah lebih sering terjadi pada orang yang menggunakan diuretik dan pada orang yang sangat aktif secara fisik atau banyak berkeringat.

4. Kesulitan untuk Fokus dan Berpikir Jernih

Tanda-tanda kekurangan mineral dalam tubuh yang keempat adalah kesulitan untuk fokus dan berpikir dengan jernih. Seperti halnya kelelahan, "kabut otak" adalah gejala kekurangan vitamin dan mineral yang relatif umum.

Penyebab paling umum dalam masalah fokus dan kognitif adalah kekurangan vitamin B12. Vitamin B12 membantu tubuh memproduksi bahan kimia yang disebut neurotransmiter yang berfungsi sebagai pembawa pesan di antara saraf.

Ketika kadar B12 Anda rendah, kadar bahan kimia ini juga bisa menurun, dan itu berarti fungsi kognitif bisa terganggu. Selain gejala tersebut, kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan masalah seperti kelelahan, kesulitan mengoordinasikan berjalan dan gerakan lainnya, perubahan suasana hati dan paranoia, bahkan halusinasi jika kadarnya sangat rendah. (mdk/edl)