Tegaskan Dirinya Seorang Muslim, Cinta Laura Beberkan Keresahannya

Merdeka.com - Urusan agama menjadi hal sensitif dan privat untuk diperbincangkan. Meski demikian, deretan artis tanah air tak bisa lepas dari pertanyaan seputar agama yang dianut. Salah satunya adalah Cinta Laura.

Memiliki darah campuran, agama Cinta kerap menjadi pertanyaan. Melalui kanal Youtube Peulla ID, Cinta akhirnya menjelaskan jika dirinya adalah penganut agama Islam. Tak hanya dirinya, kepercayaan sebagai seorang muslim juga dianut oleh kedua orang tuanya.

Setelah mengaku sebagai seorang muslim, Cinta kemudian membeberkan keresahannya selama ini. Di hadapan Habib Jafar, perempuan yang sudah menembus pasar Hollywood itu juga bertanya bagaimana mengatasi keresahannya.

Apa keresahan yang dirasakan Cinta sebagai seorang muslim? Simak penuturan lengkapnya berikut ini.

Resah Karena Islam Kerap Digambarkan Sebagai Agama Negatif

Instagram @bubahalfian ©2021 Merdeka.com

Tak hanya dirinya, Cinta menjelaskan jika keluarganya merupakan keluarga muslim. Lahir dan besar dalam keyakinan beragama Islam, perempuan yang memiliki segudang bakat itu tak menampik jika merasakan sebuah keresahan. Agamanya sering diidentikkan dengan hal-hal negatif, Cinta mengaku jika dirinya merasa sedih.

“Aku dari lahir menganut agama Islam, keluarga mama aku semua muslim, dan papa aku pun waktu menikah dengan mama aku masuk agama Islam. Tapi yang bikin sedih adalah kalau kita nonton berita media internasional apalagi, sering sekali Islam digambarkan sebagai agama yang negatif," terang Cinta.

Setelah mengungkap kesedihan yang ia rasakan, Cinta kemudian juga bertanya kepada Habib Jafar apa yang bisa ia lakukan.

"Bagaimana kita bisa menunjukkan ke dunia, generasi muda bahwa Islam itu sebenarnya agama yang peaceful, indah, dan punya cinta," imbuhnya.

Jawaban Habib Jafar

©2021 Merdeka.com/Instagram Cinta Laura

Tahu betul keresahan yang dirasakan Cinta, Habib Jafar memberikan penjelasannya sebelum menjawab apa yang bisa dilakukan. Menurutnya, ada dua hal yang membuat Islam diidentikkan dengan hal negatif. Usaha yang bisa dilakukan umat Islam sendiri adalah dengan selalu memperbaiki pemahaman dan sikapnya dalam beragama.

“Menurut aku masalahnya ada dua, pertama ada citra yang dibangun tentang keidentikan antara Islam dan teroris, misalnya ada satu film judulnya Reel Bad Arabs. Itu satu film dokumenter yang memperlihatkan dan membuktikan bahwa mayoritas film tentang Arab dan Islam dari Hollywood itu bias. Di sisi lain, bisa jadi problemnya ada dari dalam kita, karena ada potensi dari oknum oknum umat Islam yang melakukan seperti itu. Karena itu kita harus me-recovery pemahaman dan sikap keislaman kita," jawab Habib Jafar. (mdk/vna)