Enggan terdesak di ibukota
Merdeka.com - Lima buah bemo tua berjejer rapat dengan mobil-mobil milik warga di sebuah gudang di kawasan Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bemo itu adalah saksi bisu hiruk-pikuk belantara lalu lintas Jakarta yang perlahan terkikis zaman.
Di tengah wacana peremajaan kendaraan oleh Pemprov DKI Jakarta, para pemilik bemo merasa resah. Bemo adalah sumber hidup mereka. Bemo itulah yang juga menjadi andalan sebagian warga di ibukota sebagai sarana transportasi.
Keresahan itulah juga menghampiri Sutino (51). Lelaki paruh baya kerap dipanggil Kinong itu berusaha sekuat tenaga agar bemo tetap menjadi daya tarik pengguna angkutan umum. Sebagai penyedia perpustakaan keliling, dia bersama sesama sopir bemo di lingkungannya putar otak merombak habis bemo, supaya kelihatan bagus dan tetap diminati warga.
-
Dimana Bemo jadi transportasi utama di Bandung? Menurut catatan Perpustakaan Nasional, Bemo jadi kendaraan umum yang banyak ditemukan di kota-kota besar termasuk Bandung.
-
Kapan Bemo jadi transportasi utama di Bandung? Di tahun 1971, Bandung masih dipenuhi Bemo dan masjid-masjid masih belum memakai teknologi pengeras suara.
-
Apa transportasi utama di Jakarta? Transformasi Transportasi Umum di Jakarta Sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan dibutuhkan angkutan massal yang menopang mobilitas warga di DKI Jakarta Angkutan massal di DKI Jakarta mengalami transformasi sebelum memiliki sistem transportasi umum yang canggih dan terintegrasi seperti saat ini.
-
Kenapa permukiman di Jakarta Timur ditinggalkan? Dari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
-
Kenapa angkot Sumber Rejeki tetap beroperasi hingga kini? Walau sudah terlihat tua, kendaraan ini masih bisa beroperasi hingga membelah pelosok desa di kawasan pegunungan itu.
-
Bagaimana transportasi di Jakarta berkembang? Pelbagai angkutan umum berteknologi manual hingga mesin pernah menghiasi jalanan ibu kota. Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
"Kami mau bertemu Pak Ahok (gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama) nih. Kami akan bawa bemo ini. Ini bemo percontohan," kata Kinong kepada merdeka.com.
Bemo percontohan ini dipercayakan Kinong kepada Abdul, rekannya yang merupakan seorang montir. Bemo itu dirombak total. Semuanya dibongkar, diampelas, dan dicat ulang. Hasilnya memang terlihat apik.
"Ini masih kurang dana lagi. Kira-kira masih butuh banyak dana lagi biar bemo percontohan ini berhasil," ujar Kinong.
Lelaki asal Solo, Jawa Tengah ini ingin menemui teman-temannya sesama komunitas perpustakaan keliling di Jakarta. Dia ingin mengutarakan kepada mereka terkait kendala biaya bemo percontohan.
"Saya sudah siapkan gambarnya untuk ditunjukan kepada mereka. Saya mau tau apa saran-saran mereka," ucap Kinong.
Merawat saksi bisu sejarah
Hasrat Pemprov DKI Jakarta menggantikan bemo dengan bajaj berbahan bakar gas dinilai Kinong sebagai bentuk ketidakadilan. Dia berharap agar bemo diatur dalam regulasi dan tetap diperbolehkan mengaspal di wilayah tertentu di ibukota.
"Seharusnya pemerintah itu cari solusi, bukan saya dan teman-teman yang repot-repot merombak bemo sampai bermesin listrik," ungkapnya sendu.
Di balik keresahan ini, Kinong berharap jauh, setidaknya bemo dijadikan ikon Jakarta. Atas dasar itulah, dia bersama pemilik bemo berusaha sekuat tenaga supaya kendaraan roda tiga itu lebih memikat.
"Kami sudah mendandani bemo makin cantik biar Jakarta ini juga cantik. Tapi ingat juga, bemo itu adalah sejarah bagi anak cucu," jelasnya.
Upaya modifikasi bemo oleh Kinong dan rekan-rekannya sudah dimulai sejak 2011 lalu. Melihat itu, Enrico Halim, dosen seni rupa Universitas Tarumanegara (Untar) mengajak Kinong memasang catu daya listrik sebagai sumber tenaga utama penggerak bemo. Namun, setelah uji coba, usaha itu terkendala. Bemo milik Kinong tidak mampu mengangkut beban banyak dan kondisi mesin cepat panas.
Tak patah arang, Bemo itu dijadikan Kinong sebagai perpustakaan keliling. Kadang pula, bemo itu dijadikan pemutar film keliling (bemoskop). Kinong berkeliling dari satu sekolah ke sekolah untuk menumbuhkan minat baca bagi anak-anak.
Saat ini, Kinong masih setia menjadi tukang perpustakaan keliling. Dengan bemo, perjuangannya menjadikan anak-anak minat dengan buku jadi mudah diterima. Hal itu juga menjadi salah satu cara Kinong supaya bemo tetap bertahan di ibukota.
"Saya sudah narik bemo sejak tahun 1976. Saya sangat berharap kepada pemerintah untuk bantu kami untuk merawat bemo yang ada sejarahnya ini," kata Kinong.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan Badan Otorita terkait surat perintah pembongkaran bangunan di kawasan IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, jika nantinya usulan tersebut dilaksanakan akan berpotensi untuk mencederai cita cita reformasi dan bertentangan dengan sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaDia memikirkan nasib warga khususnya di Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menegaskan tidak akan disetir oleh kelompok manapun
Baca SelengkapnyaKesaksian Pj Wali Kota Bekasi Bantah Dapat Arahan Pemerintah Pusat Menangkan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya