Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggaran dan alam habis oleh pemimpin tamak

Anggaran dan alam habis oleh pemimpin tamak Ilustrasi Korupsi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Tak hanya di ibu kota, kasus korupsi dari tahun ke tahun semakin menjalar di berbagai daerah. Seperti belum lama ini, Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, ditetapkan sebagai tersangka suap penerbitan izin pertambangan.

Sekretaris Jenderal Transparansi Internasional (TI) Indonesia, Dadang Trisasongko, menyatakan ada beberapa faktor mendasar menyebabkan kepala atau wakil kepala daerah korupsi. Di antaranya yakni keserakahan dan utang pilkada.

"Korupsi tersebut salah satu faktornya sikap serakah para koruptor, apapun posisinya," kata Dadang saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (29/8) lalu.

Menurut dia, tabiat gila harta memicu seseorang melakukan segala cara buat mendapatkan banyak uang dengan cara licik. Namun, ternyata perilaku rasuah juga timbul lantaran biaya digelontorkan saat kampanye Pilkada.

"Utang biaya kampanye adalah satu penyebab korupsi tersebut, di samping memang sikap serakah para koruptor tadi. Selain dua faktor itu, sistem perizinan seperti izin pertambangan, kuota export-import, izin reklamasi dan lain sebagainya yang tidak akuntabel dan tidak transparan, juga bermasalah," paparnya.

info grafis kepala daerah gemar rasuah

Info grafis kepala daerah gemar rasuah ©2016 Merdeka.com

Terkait tingkat korupsi di daerah, Dadang menyatakan sudah menggelar kajian pada tahun lalu. Survei dilaksanakan di sebelas kota, yakni Pekanbaru, Semarang, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Manado, Medan, Padang, Bandung, Surabaya, dan Jakarta.

Hasilnya, kota mencatat skor tertinggi dalam Indeks Persepsi Korupsi adalah Banjarmasin (68), kemudian menyusul Surabaya (65), dan Semarang (60). Sedangkan kota dengan skor Indeks Persepsi Korupsi terendah adalah Bandung (39), Pekanbaru (42), dan Makassar (48).

Temuan lainnya, adalah lapangan usaha dengan tingkat praktik suap paling tinggi adalah minyak dan gas, pertambangan, dan kehutanan. Sedangkan paling rendah adalah pertanian, transportasi, serta hotel dan restoran.

Sektor bisnis dengan 'anggaran' sogokan terbesar adalah konstruksi dengan rerata sekitar 9,1 persen, dan jasa dengan rerata alokasi duit 'salam tempel' sebesar 7,4 persen. Sedangkan rerata praktik suap Migas masih di bawahnya, yaitu sebesar 7,2 persen.

Dadang menyatakan, tingkat korupsi di daerah linier dengan penurunan daya saing dan kelonggaran aturan. Daerah dengan tingkat korupsi tinggi memiliki daya saing dan kemudahan birokrasi.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam
Miris! Kemiskinan di Daerah Tambang dan Kaya Sumber Daya Alam

Guru Besar Hukum Pidana Universitas Pancasila Agus Surono mengatakan, tantangan terbesar dalam pengelolaan SDA adalah masalah deforestasi.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar

Kejati Sulsel menemukan dugaan mafia tanah dalam pembangunan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo yang merugikan negara hingga Rp75,6 miliar.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Kepala BPKP Bongkar 'Ladang Korupsi' Kepala Daerah, Berawal dari Rancangan Anggaran
Blak-blakan Kepala BPKP Bongkar 'Ladang Korupsi' Kepala Daerah, Berawal dari Rancangan Anggaran

Mengakali anggaran jadi modus yang kerap dilakoni para kepala daerah untuk 'melipat' anggaran negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Kasus-kasus Korupsi di Indonesia yang Tak Masuk di Akal, Benar-benar Kebangetan
Kasus-kasus Korupsi di Indonesia yang Tak Masuk di Akal, Benar-benar Kebangetan

Kasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Presiden Jokowi Sentil Kepala Daerah Soal Turis Kena Pungli Sampai Rp500 Miliar
VIDEO: Tegas Presiden Jokowi Sentil Kepala Daerah Soal Turis Kena Pungli Sampai Rp500 Miliar

Presiden Jokowi mendapat kabar masih ada turis yang membayar iuran atau pungli, dengan alasan pemeliharaan alam

Baca Selengkapnya
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran

Wahyu menilai, penyelewengan dana desa ini diakibatkan para kepala desa tak memiliki pengetahuan yang memadai.

Baca Selengkapnya
Harvey Moeis Terjerat Korupsi Timah, Abraham Samad: Banyak Total Loss Tak Masuk Kas Negara
Harvey Moeis Terjerat Korupsi Timah, Abraham Samad: Banyak Total Loss Tak Masuk Kas Negara

Harvey Moeis Terjerat Korupsi Timah, Abraham Samad: Banyak Total Loss Tak Masuk Kas Negara

Baca Selengkapnya