Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak sianida di tubuh Mirna

Jejak sianida di tubuh Mirna Reka ulang kasus Mirna. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - "Oh My God It's Awful, It's So Bad," ucap Mirna sesaat setalah menyeruput Es Kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu sore, 6 Januari 2016 lalu. Ucapan itu masih diingat jelas oleh salah satu rekan Mirna, Hani yang juga berada saat korban mengalami kejang-kejang hingga akhirnya tewas. Dari hasil penyelidikan dilakukan Kepolisian, kopi diminum oleh Mirna mengandung racun zat sianida. Racun itu sangat berbahaya jika masuk dalam tubuh manusia.

Salah satu tim dan juga dokter mengautopsi jasad Mirna ialah Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak. Kepada merdeka.com Musyafak mengatakan jika saat di otopsi, ditemukan tanda-tanda pendarahan dalam lambung Mirna. Racun itu kata Musyafak mengakibatkan pendarahan pada lambung Mirna karena mengandung zat yang bersifat korosif dan dapat merusak jaringan mukosa lambung.

Dia pun menegaskan jika wanita baru menikah sebulan dan berusia 27 tahun itu meninggal karena racun. "Penyebab utama kematian Mirna bukan karena kerusakan lambung tanpa sebab. Ada zat korosif (racun)," ujar Musyafak melalui selulernya semalam. Dia pun mengatakan jika racun itu ialah sianida.

Menurut Musyafak, racun sianida terdapat dalam lambung Mirna bekerja begitu cepat. Hanya sekitar lima sampai delapan menit racun itu bisa menyebabkan seseorang yang meminumnya akan mengalami kematian."Sianida itu bereaksi sangat cepat sekitar 8 sampai 15 menit. Itu bisa menyebabkan kematian," kata Musyafak.

Musyafak menjelaskan cara kerja sianida setelah dikonsumsi oleh manusia. Menurut dia racun itu akan masuk melalui pencernaan dan kemudian bekerja menutup pembuluh darah. Jika dikonsumsi racun itu bakal menghalangi saluran pernapasan dan menyulitkan orang untuk menghirup oksigen ke dalam tubuh. Apalagi jika racun ini sudah bekerja hingga masuk ke dalam jaringan otak dan jantung, orang yang mengonsumsinya akan langsung mual dan muntah disertai busa.

Kemudian napasnya bakal semakin lambat dan terputus-putus. "Sianida itu beda dengan arsenik, kalau arsenik itu efeknya cukup lama," tutur Musyafak. Dia pun menjelaskan perbedaan antara sianida dan arsenik. Sianida menurutnya tidak butuh waktu lama jika digunakan untuk membunuh orang. " Tetapi kalau sianida begitu dikonsumsi dalam waktu kurang dari lima menit itu akan menghalangi oksigen yang masuk ke tubuh, dengan kata lain korban jadi sulit bernapas," katanya.

Soal penyebab kematian Wayan Mirna Salihin, Musyafak mengatakan ada berbagai kemungkinan racun itu bisa masuk ke tubuh korban, salah satunya menurut dia seperti dugaan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Masuk melalui kopi yang terakhir diketahui diminum oleh korban sebelum akhirnya kejang-kejang dan tewas. Namun Musyafak tak mengetahui jenis sianida dimasukan ke dalam kopi diminum oleh korban. Apalagi racun itu bisa diperoleh atas resep dokter dan tidak dijual secara bebas.

"Belum bisa disimpulkan (cair atau padat)," tuturnya.

Kematian Mirna memang hingga kini masih menjadi topik perbincangan hangat. Sampai saat ini Kepolisian juga belum menetapkan tersangka kasus kematian Mirna. Ada dugaan jika racun dalam Es Kopi Vietnam diminum oleh Mirna ditaruh, namun dari beberapa saksi diperiksa belum juga menemukan titik terang.

Kepolisian memang sudah memeriksa beberapa saksi mulai dari keluarga, suami hingga pelayan Kafe Olivier, tempat Mirna menyeruput kopi. Bahkan temannya, Jessica yang berada sebelum akhirnya tewas juga sudah diperiksa Kepolisian. Jessica merupakan saksi kunci tewasnya Mirna. Dia merupakan pemesan kopi maut penyebab tewasnya Mirna.

Keterlibatan sahabat Mirna dari kampus Billy Blue Collage of Design, Australia itu memang belum dapat dipastikan secara hukum. Kepolisian hingga kini masih berupaya membongkar siapa pembunuh Mirna sebenarnya. Ada dugaan, bisa jadi pelaku pembunuh Mirna belum tentu ada di lokasi kejadian saat peristiwa itu terjadi.

Namun pada Sabtu pekan lalu, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti memposting status di akun facebooknya. Postingan itu dilakukan bersamaan dengan potongan rekaman televisi tertutup. Dia menuliskan jika hasil penyelidikan kematian Mirna ada titik terang.

"Alhamdulillah makin mantap dari analisa dengan salah satu ahli; makin terjepit ‪#‎kopimirna‬ ‪#‎jujursaja‬," ujar Krishna dalam akun facebooknya seperti dikutip merdeka.com.

Sebelumnya Krishna juga mengatakan jika sejauh ini pihaknya telah mengumpulkan empat bukti dari kasus kematian Mirna. Empat bukti itu ialah keterangan saksi, keterangan ahli, dokumen atau barang bukti benda, dan keterangan calon tersangka.

"Jika empat alat bukti itu sudah ada, kami naikkan status siapa pun dari saksi jadi tersangka. Empat alat bukti ini sedang kami kerjakan dan harus kami hadirkan (ke Pengadilan)," terang Krisna di Polda Metro Jaya.

(mdk/arb)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Film Kasus Kopi Sianida, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terkena Racun Sianida
Heboh Film Kasus Kopi Sianida, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terkena Racun Sianida

Racun sianida meracuni tubuh dengan mengganggu kinerja sitokrom C oksidase pada sel, yang bertanggung jawab dalam mengikat oksigen.

Baca Selengkapnya
Deretan Kejanggalan Kasus Sianida Jessica Wongso dan Mirna Salihin di Film Dokumenter 'Ice Cold'
Deretan Kejanggalan Kasus Sianida Jessica Wongso dan Mirna Salihin di Film Dokumenter 'Ice Cold'

Film dokumenter yang berjudul 'Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso' kini menyita perhatian publik karena dianggap ada kejanggalan.

Baca Selengkapnya
Mengingat Kembali Perjalanan Kasus Kopi Sianida, Kini Jadi Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso
Mengingat Kembali Perjalanan Kasus Kopi Sianida, Kini Jadi Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso

Film dokumenter kasus Jessica Wongso berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix.

Baca Selengkapnya
Sosok Djaja Surya Atmadja, Dokter Forensik yang Sebut Kematian Wayan Mirna Bukan karena Kopi Sianida
Sosok Djaja Surya Atmadja, Dokter Forensik yang Sebut Kematian Wayan Mirna Bukan karena Kopi Sianida

Ungkap kematian Wayan Mirna bukan karena sianida, ini sosok dokter Djaja Surya Atmadja.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Sebabkan Kematian, Ini Fakta Ikan Buntal yang Sangat Beracun
Tak Hanya Sebabkan Kematian, Ini Fakta Ikan Buntal yang Sangat Beracun

Ikan buntal sering kali digunakan sebagai bahan makanan dalam masakan Jepang, seperti sushi atau sashimi.

Baca Selengkapnya
Besok, Jessica ‘Sianida’ Wongso Bebas!
Besok, Jessica ‘Sianida’ Wongso Bebas!

Jessica Wongso, terpidana atas kasus pembunuhan sahabatnya yakni Wayan Mirna Salihin bakal menghirup udara bebas besok.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Kasus Jessica Wongso Terpidana Kasus 'Kopi Sianida' yang Bebas Hari Ini
Perjalanan Kasus Jessica Wongso Terpidana Kasus 'Kopi Sianida' yang Bebas Hari Ini

Jessica Wongso akan dibebaskan bersyarat dari Lapas, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (18/8) hari ini

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Penemuan Kerangka Ibu Anak di Bandung Barat: Ada Pembelian Sianida
Fakta Baru Kasus Penemuan Kerangka Ibu Anak di Bandung Barat: Ada Pembelian Sianida

Dua kerangka Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) ditemukan akhir Juli lalu di Jalan Selada, Desa Tanimulya.

Baca Selengkapnya