WHO Sebut Minuman Beralkohol Sebagai Penyebab Utama Kematian Dini dan Disabilitas pada Generasi Muda
Konsumsi alkohol menyebabkan sekitar 2,6 juta kematian per tahun di seluruh dunia dan berdampak negatif pada kesehatan.
Minuman beralkohol menjadi salah satu penyebab utama kematian dini dan disabilitas di kalangan individu berusia 20 hingga 39 tahun. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), alkohol menyumbang 13 persen dari total kematian dalam kelompok usia ini. Di tengah masyarakat, minuman keras atau miras telah menjadi bagian tak terpisahkan dari interaksi sosial. Hal ini terutama terlihat di kalangan orang-orang yang berada dalam lingkungan sosial yang memiliki pengaruh besar, baik secara nasional maupun internasional, di mana konsumsi alkohol sering kali menjadi bagian dari kegiatan bersosialisasi.
Contohnya, di Jepang, kebiasaan minum alkohol bersama atasan setelah jam kerja menjadi hal yang umum. Para pekerja sering kali merasa tertekan untuk menerima ajakan tersebut, karena menolak dianggap tidak sopan dan dapat merugikan hubungan sosial. Dalam situasi seperti ini, kerusakan yang ditimbulkan oleh konsumsi minuman keras terhadap kesehatan dan kehidupan sosial sering kali diabaikan. "Konsumsi alkohol berkontribusi terhadap 2,6 juta kematian setiap tahun secara global serta menyebabkan disabilitas dan kesehatan buruk bagi jutaan orang. Secara keseluruhan, penggunaan alkohol secara berbahaya bertanggung jawab atas 4,7 persen beban penyakit global," seperti yang diungkapkan dalam laman resmi WHO pada Minggu (3/11/2024).
-
Mengapa alkohol berbahaya bagi kesehatan? Mengkonsumsi alkohol baik dalam bentuk anggur, bir atau minuman keras lainnya dapat menjadi penyebab utama munculnya kanker di dalam tubuh.
-
Apa penyebab utama mati muda menurut studi? Menggunakan pengganti garam saat memasak mampu menurunkan risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular.
-
Bagaimana alkohol memicu kanker? Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan pada Program Toksikologi Nasional Amerika Serikat mencantumkan alkohol sebagai zat karsinogen yang berlaku pada tubuh manusia. Hal ini karena alkohol menghasilkan asetaldehida yang merupakan bagian dari karsinogen.
-
Siapa yang lebih rentan terhadap efek buruk alkohol pada otak? Semakin banyak Anda minum, semakin sulit untuk memproses informasi baru atau mengingat hal-hal.
-
Apa saja jenis kanker yang dipicu alkohol? Jenis-jenis kanker yang berhubungan dengan alkohol dapat mencakup : Kanker PerutKanker DadaKanker TekakKanker KolorektalKanker MulutKanker KerongkonganKanker HatiKanker Pangkal Tenggorokan
-
Siapa yang perlu mengurangi konsumsi alkohol? Menurut George Koob, PhD, setiap orang perlu mencermati hubungannya dengan alkohol dalam bentuk apapun.
Lebih lanjut, penggunaan alkohol yang berbahaya di tingkat global juga berdampak signifikan, di mana hal ini bertanggung jawab atas 6,9 persen dari beban penyakit bagi laki-laki dan 2,0 persen bagi perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa dampak negatif dari alkohol tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan.
Minuman Keras Bisa Menyebabkan Disabilitas
Pernyataan dari WHO mengenai alkohol sebagai penyebab berbagai penyakit dan disabilitas bukanlah sekadar mitos. Banyak kasus yang semakin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghentikan konsumsi alkohol. Salah satu contoh nyata dampak buruk alkohol terjadi pada seorang pemuda asal Bandung, Dino CAW. Pria yang memiliki hobi bermain skateboard ini tidak pernah menyangka bahwa kebiasaannya meminum minuman beralkohol akan membuatnya menjadi seorang penyandang disabilitas netra. "Gua yakin banget di antara kalian yang lagi nonton video ini tidak menginginkan menjadi tunanetra atau buta, sama seperti gua. Tidak pernah terbayang atau terpikir untuk gua menjadi seorang tunanetra tapi di tahun 2016 mata gua yang kiri menjadi buta pun di tahun 2018 yang kanan ikut menjadi buta," ungkap Dino dalam video yang diunggah di Tiktok pribadinya @commonattitudewear pada Jumat (1/11/2024).
Dia juga menjelaskan bahwa disabilitas netra yang dialaminya tidak muncul begitu saja, melainkan disebabkan oleh glaukoma yang diakibatkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman keras. "Ini semua disebabkan karena penyakit glaukoma dan diakibatkan dari minuman keras," tegasnya. Pengalaman Dino menunjukkan betapa seriusnya dampak negatif dari alkohol, dan pentingnya untuk menyadari risiko yang terkait dengan konsumsi minuman beralkohol. Kesadaran ini diharapkan dapat mendorong orang lain untuk lebih berhati-hati dan menghindari kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan mereka.
Bahaya Konsumsi Minuman Keras
Dengan kondisi yang dialaminya saat ini, Dino sangat menyadari betapa berbahayanya minuman keras. Ia pun mengajak semua penonton untuk segera menghentikan konsumsi minuman yang tidak halal tersebut. "Stop bilang alkohol kamu jahat tapi enak, karena dampak buruk dari hal bodoh yang kita lakukan sangat bisa merusak diri kita dan sekitar," pesannya. Seperti yang diungkapkan oleh Dino, orang-orang yang terbiasa mengonsumsi minuman keras sebaiknya segera berhenti demi menjaga kesehatan mereka, termasuk dalam upaya mencegah terjadinya glaukoma.
Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang menjadi penyebab disabilitas netra terbesar kedua setelah katarak. Menurut penjelasan dokter spesialis mata dari KMN EyeCare, Maria Magdalena Purba, glaukoma sering kali menyerang penglihatan tanpa menunjukkan gejala pada tahap awal. "Sehingga dapat terabaikan dan menyebabkan kerusakan permanen pada mata," kata Maria dalam keterangan pers yang dikutip pada Selasa, 23 Juli 2024. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menyadari bahaya yang mengintai dan mengambil tindakan preventif demi kesehatan mata kita.
Sejalan dengan pernyataan Dino, berdasarkan informasi dari laman RSUP Soeradji Tirtonegoro, kebiasaan mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan masalah pada organ hati. Hati memiliki fungsi penting dalam menyaring racun yang ada dalam tubuh. Ketika asupan alkohol berlebihan, kinerja hati dapat terganggu. Jika hati mengalami gangguan, salah satu efek yang mungkin timbul adalah munculnya glaukoma. Oleh karena itu, menghindari konsumsi alkohol merupakan langkah pencegahan yang dianjurkan untuk mengurangi risiko glaukoma.