Kopassus dilatih tak cengengesan, tapi harus ramah
Merdeka.com - Ada yang beda dengan wajah Komando Pasukan Khusus saat ini. Menyambut hari jadi pasukan khusus TNI AD ke-63 tahun itu, Komandan Jenderal Kopassus, Letjen Doni Monardo memberikan aura baru bagi Korps Baret Merah.
Bekas Komandan Pasukan Pengawal Presiden itu punya moto baru buat Kopassus, Tiga S: Senyum, Sapa, dan Salaman menjadi terobosan bagi Doni untuk mengubah wajah Kopassus lebih ramah kepada masyarakat. Tujuannya utamanya tak lain ialah menjadikan citra tentara yang tadinya dikenal galak dan menyeramkan menjadi ramah.
Lalu bagaimana tanggapan mantan petinggi cikal bakal lahirnya Kopassus, Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso? Dia beranggapan sama dengan Danjen Kopassus, Doni Monardo. Sebagai bekas prajurit pasukan elite, Sutiyoso sampai saat ini begitu mencintai almamaternya. Dia pun mendukung terobosan yang dibuat Doni Monardo.
-
Siapa yang curhat kepada Kopassus? Panglima Perang Moro Kogoya Curhat ada Perang di Mulia, Melalui Video Call Kepada Prajurit Kopassus
-
Apa yang dimaksud dengan 'kata-kata tentara'? 'Kata-kata tentara yang penuh perjuangan bisa menggambarkan betapa hebatnya kerja keras setiap prajurit demi tanah air tercinta. Sebab, menjadi garda terdepan dalam pertahanan negara memang bukan suatu hal yang mudah. Teriring air mata, keringat, dan darah yang siap dikorbankan para tentara demi kemenangan ibu pertiwi.'
-
Siapa yang memimpin Kopassus? Saksikan Video ini: Komandan Jenderal Baru Korps baret Merah
-
Bagaimana Kopassus dilatih? Para prajurit Kopassus dilatih dengan standar tinggi dalam berbagai bidang seperti pertempuran, penyelamatan sandera, pengintaian, dan tindakan-tindakan khusus lainnya, menjadikan mereka salah satu pasukan elit terbaik di Indonesia.
-
Siapa yang mengucapkan kata-kata tentara? 'Jangan pernah kau merasa lelah untuk bangsamu ini. Berikanlah yang terbaik dengan kemampuan dan kerja kerasmu. Jagalah kami dan negara tercinta ini. Indonesia milik kita, jangan pernah sampai dimiliki oleh lainnya.'
-
Kenapa kata-kata tentara penting? Dengan demikian, Anda dapat membagikan semangat nasionalisme yang tersirat di setiap jiwa para tentara ke pengguna media sosial lainnya.
"Sekarang diperlukan suatu kesan bahwa tentara itu tidak sangar, tentara itu ramah ," kata Bang Yos sapaan akrab Sutiyoso melalui telepon semalam.
Bang Yos, yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu bercerita tentang Kopassus dan harapan-harapannya. Berikut ini penuturan Sutiyoso kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com dalam wawancara melalui sambungan telepon semalam:
Kopassus memiliki moto baru, senyum, sapa dan salam. Bagaimana pandangan anda terhadap terobosan ini?
Saya mendukung itu. Karena setiap zaman berbeda-beda begitu. Sekarang diperlukan suatu kesan bahwa tentara (Kopassus) itu tidak sangar, tentara itu ramah dan ini bukan masalah mudah bagi prajurit Kopassus, karena memang kita dilatih menjadi prajurit yang profesional kan. Dilatih keras, tidak boleh cengengesan, tetapi kita harapkan dengan masyarakat dia bisa mengubah sikap begitu.
Artinya konsep ini agar Kopassus lebih menyatu dengan masyarakat?
Betul..betul. Maksudnya arahnya seperti itu. Nah anak-anak ini kan biasa dilatih keras. Dilatih keras dengan kata-kata yang keras, dengan latihan-latihan yang berat. Jadi menjadikan mereka itu tidak mudah senyum. Sayalah contohnya, saya waktu menjadi gubernur itu saya belajarnya lama sampai satu tahun.
Kenapa?
Karena sudah terbentuk seperti itu dan kita tidak terbiasa cengengesan. Sampai saya ketika tampil di televisi itu selalu dikoreksi terus oleh kakak saya. "Kamu tampangnya serem banget begitu."
Itu dampak dari latihan keras tadi?
Ya latihan yang keras dan kita memang diminta yang seperti itu sebagai prajurit yang profesional.
Bagaimana dengan image tegas yang dikenal setiap prajurit?
Ya tetap. Ya kalau bersikap tegas-tegas, maksudnya kalau di luar tugasnya itu dia bisa senyum, bisa gaul, begitu. Tetapi kalau kita dari satuan-satuan intelijen memang sudah biasa menyamar, sudah biasa seperti itu, sudah bisa, tidak sulit.
Moto baru ini akan berjalan efektif bagi image Kopassus?
Tetapi kalau dia dari grup operasi Sandhiyudha, yang melaksanakan tugas-tugas intelijen, berpakaian preman, itu tentu lebih mudah. Tapi yang di grup Para Komando dan Satuan Anti Teror itu amat keras kan latihannya.
Bagaimana pandangan anda soal Kopassus menjadi pertimbangan militer internasional karena dikenal sukses dalam operasi khususnya?
Jadi kalau kita berlatih dengan tentara asing itu sudah umum lah dilakukan, Singapura, Malaysia, Filipina dan negara-negara lain biasa. Kita saling menukar ilmu lah dan di pasukan khusus itu ada komunitasnya. Defense Forces Community itu ada. Saya pernah ikut konferensi pasukan khusus di dunia, di Hawai. Waktu itu Amerika tuan rumahnya. Saya datang dengan Prabowo waktu itu. Jadi antara lain ya itu, dirancang dengan latihan bersama. Perwira kita banyak yang latihan di Amerika, di Inggris, di SAS, di Australia. Jadi biasa kalau kita latihan dan mereka latihan di sini. Itu kan sesuatu hal yang wajar.
Apa kendala Kopassus sebagai pasukan elite dari dulu hingga sekarang?
Ya memang kita harus mempunyai perlengkapan yang bisa menjawab tantangan zaman dan kita belajar, misal dengan tentara Amerika, kita jadi tahu senjata-senjata modern mereka seperti apa. Gunanya seperti itu. Apalagi Kopassus unit kecil, jadi anggarannya tidak banyak ketika ingin memberikan Alutsista yang canggih ke Kopassus kan, beda dengan pasukan yang jumlahnya besar. Kalau Kopassus kan unit kecil, tetapi memiliki kemampuan yang besar. Jadi memang kecuali dilatih yang keras, yang profesional dia juga harus diberi perlengkapan perlengkapan yang modern sesuai tantangan zaman.
Bukan kah Kopassus selalu mendapatkan senjata canggih lebih dulu?
Enggak. Kalau pasukan lain dengan pasukan Kopassus jatahnya juga beda lah, begitu. Maksud saya begini lho. Kalau pasukan batalyon-batalyon lain kan massal, mereka besar sekali. Dipersenjatai F-16 sudah cukup. Tapi kalau Kopassus itu perlu alat-alat tertentu dan jumlahnya tidak banyak, karena kita juga memang unitnya kecil. Kalau Kopassus itu bisa menggunakan semua senjata yang ada di dunia. Kita belajar semua, misal ini bikinan Amerika, ini bikinan Inggris. Ada semua contoh-contohnya. Kita terampil semua mulai menggunakan hingga bongkar pasangnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Kombes Polisi soal kehidupan taruna selama jalani pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Angesta Romano Yoyol memberi pesan mendalam ke anak buah.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI beri pesan penting untuk anggotanya sampai singgung kesombongan.
Baca SelengkapnyaKopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca SelengkapnyaDankodiklatal Letjen TNI (Mar) Suhartono memberikan pesan ke sejumlah siswa pendidikan Komando Marinir TNI AL.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Dudung Abdurachman beri semangat kepada para prajurit siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Khusus Kostrad di tengah pelatihan.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Jenderal Agus ingatkan Kopral harus PD meskipun pangkat rendah.
Baca SelengkapnyaPesan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) di hadapan ratusan prajuritnya
Baca SelengkapnyaDia ingin agar prajurit tersebut menjadi kapok atas perbuatan yang dilakukannya itu.
Baca SelengkapnyaAgus berjanji di bawak kepemimpinan sebagai Panglima TNI, tidak akan ada prajurit yang arogan dan menyakiti rakyat
Baca SelengkapnyaSikap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada anak buahnya banjir pujian.
Baca Selengkapnya