Melongok bisnis parkir liar di Jakarta
Merdeka.com - Puluhan mobil terlihat berderet rapi di depan sebuah pertokoan di kawasan Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur pada Kamis pekan kemarin. Mobil-mobil itu terpakir di bahu jalan. Padahal, di sepanjang jalan itu terpasang rambu dilarang parkir.
Pemandangan itu memang hampir bisa ditemui di beberapa wilayah Jakarta. Paling ironis, di tengah semrawutnya parkir mobil-mobil itu, seorang lelaki berseragam biru dengan logo Pemerintah Provinsi DKI, asyik menodong fulus. Sekali parkir, pemilik kendaraan dikenakan biaya Rp 5 ribu. Pajak retribusi liar itu tidak pernah masuk ke dalam kantong Pemprov DKI.
Wardi, seorang juru parkir liar tidak peduli dengan pekerjaan dia jalani meski sering dicaci orang. "Namanya juga cari duit. Saya sih maklumi saja kalau ada yang tidak suka dengan pekerjaan saya," ujar Wardi saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat pekan kemarin.
-
Siapa yang membentuk tukang parkir resmi di Jakarta? Pemerintahan DKI Jakarta mengambil kebijakan tegas dengan membentuk tukang parkir resmi yang ditugaskan untuk mengawasi dan mengatur kendaraan yang berhenti untuk parkir di kawasan pusat perkotaan maupun keramaian.
-
Mengapa tukang parkir resmi dibentuk di Jakarta? Semakin tingginya pertumbuhan kendaraan di era 1960-1970-an, membuat kebutuhan lahan untuk berhenti sementara kendaraan alias parkir semakin berkurang.
-
Kapan tukang parkir muncul di Jakarta? Sejumlah sumber menyebut jika kehadirannya berlangsung pada tahun 1950-an, ketika warga Jakarta mulai mampu membeli kendaraan.
-
Bagaimana juru parkir tersebut main judi online? Parahnya, permainan judi online tersebut dilakukan dengan menggunakan mesin E-Parking yang seharusnya ia pakai untuk bekerja.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
Wardi mengklaim jika pekerjaan sebagai juru parkir di Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur adalah legal. Dia pun mengaku jika ada izin dari Pemerintah Provinsi DKI melalui Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta. Sebagai bukti, Wardi kebal jika sedang ada razia. Amannya nama Wardi bukan tanpa sebab, saban hari dia memberikan uang setoran sebesar Rp 30 ribu kepada petugas Dishub Jakarta Timur.
Berkat izin liar itu, saban hari Wardi bisa membawa uang lumayan besar. Paling sedikit jika parkiran sepi, wardi cuma bawa uang Rp 100 ribu. Jika sedang ramai, dia bisa mendapat dua kali lipat. Uang itu pun sudah dipotong dengan setoran ke Dinas Perhubungan. "Sehari itu bisa 100 ribu, paling gede itu pernah Rp 400 ribu," tutur Wardi.
Bukan hanya setoran wajib ke Dinas Perhubungan, wardi juga memberikan pelicin kepada preman dan anggota Kepolisian. Biasanya Wardi membayar Rp 5 ribu sehari kepada preman. Sedangkan kepada Polisi, Wardi biasanya memberikan rokok. "Uang keamanan istilahnya. Kalau polisi biasanya cuma minta rokok," kata Wardi.
Jika Wardi mengklaim sebagai juru parkir resmi atas izin pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ada juga tukang parkir ilegal bermodus hanya menggunakan seragam. Di daerah Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan misalnya, kebanyakan parkir dikuasai oleh Organisasi Masyarakat. Jika parkir dikuasai oleh Ormas, jangan kaget jika bayaran jasa liar itu pun juga lumayan besar. Buat mobil, biaya parkir yang harus dibayar Rp 10 ribu.
"Peraturannya memang seperti itu. Kalau enggak mau bayar, enggak usah parkir di sini," ujar lelaki berkulit hitam saat berbincang dengan merdeka.com di salah satu cafe di Tebet, Jakarta Selatan, pekan kemarin. Jika pemilik kendaraan tak mau bayar, jangan kaget jika mereka akan mendapatkan intimidasi.
Dibeberapa tempat hiburan malam di daerah Jakarta, parkir ilegal juga marak dengan penjagaan Ormas-ormas penguasa wilayah itu. Buat beroperasi, mereka pun tidak meminta izin kepada Pemerintah Provinsi DKI. Uang hasil parkir juga biasanya di setor ke pimpinan Ormas. Sementara yang bertugas menjadi juru parkir hanya menerima beberapa persen dari total setoran.
Gubernur DKI Jakarta pun dibuat geram atas aksi pungutan liar ini. Ahok begitu Basuki Tjahaja Purnama di dapuk mengakui jika petugas parkir liar di Jakarta masuk dalam kategori meresahkan. Sebagai Gubernur, dia pun berencana mempidanakan tukang parkir liar yang kerap menggunakan bahu jalan. Ahok bahkan meminta TNI dan Kepolisian membantu menertibkan parkir liar tersebut.
"Kita lagi cari celahnya, bisa enggak sih, jukir itu (dipidanakan). Dia kan memperdagangkan lahan negara, ya kan, mengambil lahan terus dikomersialkan, kita mau gugat," kata Ahok di Balaikota. Dari penghitungan Ahok, potensi pendapatan Pemprov DKI jika parkir dikelola dengan baik bisa mencapai Rp 1,8 triliun saban tahun.
"Seharusnya, pendapatan kita dari retribusi parkir bisa mencapai Rp1,8 triliun per tahun. Akan tetapi, karena banyaknya parkir liar, jadi banyak kebocoran di sana sini yang akhirnya mengakibatkan PAD kita jadi berkurang," ujar Ahok.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Aturan Juru Parkir Liar Dilarang Pungut Biaya, Sanksinya Pidana sampai Denda
Baca SelengkapnyaIni yang Dilakukan Dishub DKI Bila Temukan Ormas Bekingi Juru Parkir Liar
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Bentuk Tim untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Janji Beri Efek Jera
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dishub dan Satpol PP menertibkan puluhan jukir liar minimarket untuk memberantas praktik pungli.
Baca SelengkapnyaRencana mempekerjakan juru parkir liar itu disampaikan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menyusul penertiban juru parkir liar yang bikin resah pembeli.
Baca SelengkapnyaKepolisian menyebut fenomena parkir liar yang meminta pungutan termasuk dalam tindak pidana.
Baca SelengkapnyaViral jukir liar mematok tarif Rp150 ribu kepada pengendara di kawasan Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaJuru Parkir Liar di Mini Market Ditertibkan, Pemprov DKI Tawarkan Pekerjaan Ini sebagai Pengganti
Baca SelengkapnyaHeru Budi Hartono menanggapi soal marak parkir liar di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaViral parkir liar di sekitar Taman Lapangan Banteng.
Baca Selengkapnya