Mengais rejeki dari peti mati
Merdeka.com - Peti-peti mati itu diselimuti debu, berjejer rapi di sebuah toko tua di Jalan Imam Bonjol, Karawaci, Kota Tangerang. Didominasi warna putih dan coklat tua, peti itu dipajang dalam etalase kayu lazimnya barang dagangan. Tak tercium aroma lain selain bau khas kayu di ruangan berukuran sekira 42 meter persegi itu.
Melihat peti mati tentu saja membuat bulu kuduk merinding. Benda berbentuk persegi panjang itu identik dengan alam kubur. Padahal, hampir di kepercayaan tertentu seperti Budha, Konghucu dan Kristen, termasuk Islam, peti mati adalah sebuah kebutuhan sebagai pelengkap tradisi pemakaman. Peti mati tak lagi menyeramkan namun menjanjikan keuntungan, terutama di tengah kehidupan perkotaan yang serba praktis.
Toko Usaha Ibu adalah salah satu dari sekian pedagang peti mati di daerah Tangerang ikut meraup untung. Sang pemilik, Yuliana, 47 tahun bersama suaminya, Harto, menjadikan bagian depan rumahnya sebagai toko peti mati. Pasangan suami istri ini merupakan generasi ketiga di keluarga mereka dan telah melakoni bisnis peti mati puluhan tahun. Menurut Yuliana, usaha peti mati merupakan usaha dari keluarga suaminya sejak puluhan tahun lalu.
-
Bagaimana cara meraup untung puluhan juta dari berjualan keripik ubi? Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta. 'Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,' tambahnya.
-
Siapa yang bisa sukses dalam bisnis? 'Wirausahawan sejati menciptakan peluang bisnis, sementara wirausahawan biasa menunggu peluang bisnis.'
-
Bagaimana cara mendapatkan keberuntungan? Salah satu cara agar mendapatkan keberuntungan adalah doa agar beruntung.
-
Bagaimana cara sukses dalam bisnis? Orang sukses adalah mereka yang melakukan hal-hal yang orang biasa tidak mau melakukannya untuk mendapatkan apa yang orang biasa tidak dapatkan.
-
Bagaimana cara mengelola profit bisnis? Ketika memulai bisnis yang menjadi perhatian adalah gaji untuk pemilik dari bisnis tersebut. Akun @suryaarditjong mengingatkan, meski Anda adalah seorang 'bos' dari bisnis yang sudah mulai berkembang, keuntungan dari bisnis tersebut biarlah menggulung untuk dijadikan modal selanjutnya. Gaji yang Anda dapatkan, akan lebih tepat disesuaikan dengan kebutuhan hidup.
-
Bagaimana pelaku usaha Bontang bisa menang persaingan? Tidak hanya itu, penting juga untuk memenangkan persaingan usaha dengan memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
"Usaha ini sudah turun temurun, mungkin tepatnya dimulai tahun 1940 dan sekarang turun ke keluarga kami," ujar Yuliana, pemilik Toko Usaha Ibu saat berbincang dengan merdeka.com di kediamannya pekan lalu.
Seiring perkembangan zaman, penjualan peti mati kini sudah menggunakan strategi bisnis lebih modern. Toko Usaha Ibu juga tak sekedar menjual peti mati tetapi dilengkapi dengan paket layanan seperti penyiapan rumah duka, melayani pengiriman jenazah, penyewaan mobil ambulans , krematorium, tanah makam, akte kematian dan angkat jenazah.
Vicielia, 21 tahun, anak Yuliana yang juga ikut membantu usaha kedua orang tuanya mengatakan, untuk sebuah harga peti mati, paling murah Usaha Ibu menjual Rp 1,5 juta. Harga menentukan jenis kayu yang digunakan sebagai bahan pembuatan peti mati.
"Jika peti saja ada yang Rp 1,5 juta dan bisa puluhan juta, tergantung peti-nya dari kayu apa dan paket apa yang mau dipakai. Paling mahal dari kayu jati," ujar Vicielia.
Menjalankan roda bisnis dari tahun ke tahun tentu sudah dipahami betul oleh Yuliana akan adanya persaingan. Dia mengaku dibalik ketatnya persaingan antar pelaku usaha peti mati, Usaha Ibu dijalaninya dengan apa adanya. "Kalau namanya usaha pasti ada persaingan. Kita gak usah takut, jalan aja. Yang penting kita buat untuk semangat, ada yang sirik ya aku biasa aja. Jalan terus. Rejeki setiap orang kan beda-beda," kata Yuliana.
Menurut Vicelia, Usaha Ibu memiliki belasan orang karyawan dengan peran yang berbeda. Ada yang bertugas sebagai sopir ambulans, tukang bersih jenazah di rumah duka, dan lain sebagainya. Dari semua pelayanan ini, mengurus jenazah dari warga Cina berbeda dengan jenazah lainnya.
"Yang paling banyak dipersiapkan adalah jenazah dari keluarga Cina karena tradisinya agak berbeda. Banyak barang yang dipersiapkan sebagai perlengkapan penguburan," kata Vicelia.
Modal Yuliana menjalankan roda bisnis adalah pengalaman yang lama serta membangun jaringan dengan banyak orang. Selain berafiliasi dengan beberapa rumah duka di Tangerang, Yuliana kerap memberikan bonus bagi siapa saja yang menghubungi tokonya untuk keperluan pemakaman seperti peti mati dan perlengkapannya.
"Ibu Yuliana sudah dikenal luas, jaringannya banyak. Dia yang paling banyak memiliki mobil ambulans," kata Jainudin, petugas keamanan di Rumah Duka Bon Tek Bio, Cikokol, Tangerang yang mengaku mengenal baik Yuliana ini.
Bisnis peti mati bisa meraup untung besar, tapi tentu usaha ini tidak mudah. Butuh waktu dan strategi bisnis seperti membangun kepercayaan pada pembeli dan didukung oleh jaringan yang luas. Di luar itu, usaha Yuliana sekeluarga ini tetap dengan cara lama yakni mengandalkan jaringan dan hubungan pertemanan ketimbang menggunakan situs jual beli online. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pensiun bukan berarti membuat seseorang berhenti untuk tetap produktif.
Baca SelengkapnyaApa saja ide bisnis yang tidak banyak orang tahu dan berpotensi mendatangkan banyak cuan? Berikut ulasan selengkapnya!
Baca SelengkapnyaJika pendapatan pasif itu nyata, maka hampir sebagian besar orang memilikinya.
Baca SelengkapnyaDia menyebut pihaknya menemukan ratusan ribu rekening tersebut berasal dari beberapa hal.
Baca SelengkapnyaGadis cantik bernama Ai (25) membuktikan, kesuksesan bisa diraih dengan perjuangan dan kerja keras.
Baca Selengkapnya