Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Patahkan birokrasi dengan internet

Patahkan birokrasi dengan internet Reformasi Birokrasi. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Baru-baru ini seorang sahabat saya mengalami satu kendala besar untuk tinggal dan bekerja di Indonesia. Dia sudah mendapatkan KITAS yaitu izin untuk tinggal dan bekerja di Indonesia. KITAS itu diperolehnya dari KBRI yang ada di Singapura, lalu "pulanglah" dia ke Bali.

Seminggu kemudian dia harus berangkat ke New York, kota asalnya, untuk menyelesaikan sebuah urusan selama beberapa hari. Alangkah terkejutnya dia ketika ada di Bandara Ngurah Rai, dikabarkan bahwa KITAS dia belum 100% jadi sebelum distempel di imigrasi di Denpasar. Jadi kalau dia meninggalkan Bali malam itu, dia akan kehilangan KITAS-nya dan harus mengirimkan pengajuan ulang. Dalam pemikirannya, visa itu sudah jadi pada waktu di Singapura, karena sudah ada stiker resmi bahwa dia sudah mendapat izin tinggal dan bekerja. Tetapi ternyata belum jadi kalau belum mendapat stempel dari imigrasi yang ada di kota Denpasar.

Pertanyaannya adalah mengapa dia harus meminta stempel lagi di imigrasi Denpasar? Mengapa tidak langsung saja diberi tahu pada waktu mendarat di Bali, tanpa harus berangkat ke imigrasi di kota Denpasar untuk minta stempel? Mengapa harus dua kali kerja? Ini lapisan-lapisan birokrasi yang "mengerikan", karena hal-hal seperti inilah Indonesia dianggap tidak ramah terhadap pebisnis dari mancanegara.

Hal semacam ini sebenarnya bisa diatasi dengan mudah (dan murah) dengan teknologi internet. Jangan bilang KBRI Singapura tidak bisa connect dengan kantor imigrasi di Denpasar, sementara orang dari Papua bisa posting di Facebook dan dikomentari temannya di Islandia.

Terbukti juga dengan pembaca merdeka.com dan Kapanlagi yang jumlahnya mencapai 15.000.000 orang per bulan, mereka mengakses merdeka.com dan Kapanlagi dari mana saja di pelosok negeri atau bahkan sampai di negara manapun. Reporter merdeka.com dan Kapanlagi dari banyak kota bisa menulis dan segera dibaca jutaan orang dari kota atau negara yang berbeda. Seyogyanya teknologi juga bisa membantu pemerintah untuk mengurangi birokrasi. Tapi mengapa masih banyak dibutuhkan birokrasi, dilempar dari satu proses ke proses yang lain? (Yang tahu jawabannya, tolong bantu jawab di bagian komentar di bawah)

Internet adalah sebuah tool (alat) yang efisien dan murah untuk mengurangi banyak lapisan birokrasi. Tidak sulit untuk menerapkannya tetapi dibutuhkan konsep yang benar agar bisa dieksekusi dengan elegan. Jangan khawatir, di Indonesia banyak sekali pakar internet. Tetapkan saja satu komite untuk memikirkan bagaimana supaya birokrasi bisa diminimalkan, pilih pekerja internet yang militan didampingi oleh orang yang mengerti birokrasi negara, yang bukan politikus tentunya. Maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, Indonesia akan bisa bebas birokrasi yang tidak perlu.

Contoh sederhana: dalam kasus KITAS tadi, setelah petugas KBRI di Singapura menerbitkan KITAS-nya, nomor paspornya di-posting ke sistem KITAS, seperti layaknya kita post komentar di Facebook. Selanjutnya pada waktu pemegang paspor sampai di imigrasi Ngurah Rai, petugas tinggal memasukkan nomor paspor untuk verifikasi. Kalau memang benar sudah ada KITAS-nya berarti sudah sah, beri stempel, sudah selesai. Tidak perlu lagi ada birokrasi harus ke kantor imigrasi di Denpasar. Dua kali kerja di dua kantor berarti dua PNS sedikitnya. Tidak efisien, buang-buang uang dan waktu.

Saya akan memberi beberapa ide mengenai bagaimana internet bisa mengurangi birokrasi dan ikut berperan menyejahterakan bangsa kita dalam beberapa tulisan saya selanjutnya. Untuk saat ini, bantu saya menjawab pertanyaan: mengapa harus ada banyak lapisan birokrasi? Mengapa tidak dibuat ringkas, cepat, dan mudah? Sekali lagi, tolong bantu jawab di bagian komentar di bawah. (mdk/tts)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
JOKOWI: BIROKRASI JANGAN BERBELIT DENGAN TUMPUKAN KERTAS
JOKOWI: BIROKRASI JANGAN BERBELIT DENGAN TUMPUKAN KERTAS

Presiden Jokowi ingin birokrasi di indenesia cepat dan tak berbelit.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Belanja Infrastruktur Digital Ditekan: Tak Ada Lagi Aplikasi Baru
Jokowi Minta Belanja Infrastruktur Digital Ditekan: Tak Ada Lagi Aplikasi Baru

Presiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Kritik Birokrasi Indonesia: Kalau Bisa Susah, Kenapa Dibikin Gampang
Prabowo Kritik Birokrasi Indonesia: Kalau Bisa Susah, Kenapa Dibikin Gampang

Prabowo menginginkan agar masalah ini dibenahi. Karena prosedur birokrasi kerap dilanggar.

Baca Selengkapnya
Begini Pentingnya Pemanfaatan Big Data dan AI dalam Pemerintahan
Begini Pentingnya Pemanfaatan Big Data dan AI dalam Pemerintahan

Dengan adanya teknologi digital, proses administrasi dan pelayanan publik dapat dijalankan dengan lebih cepat, akurat, dan terintegrasi.

Baca Selengkapnya
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Lengkap beserta Fungsi dan Manfaatnya
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Lengkap beserta Fungsi dan Manfaatnya

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merujuk pada penggunaan teknologi untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Kini Tak Lagi Perlu Memfotokopi KTP untuk Kepentingan Administrasi Birokrasi
Masyarakat Kini Tak Lagi Perlu Memfotokopi KTP untuk Kepentingan Administrasi Birokrasi

Hadirnya GovTech nantinya akan meningkatkan e-Government Development Index (EGDI).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Luhut Blak-blakan Korupsi Tak Mungkin Hilang dari Indonesia
VIDEO: Keras! Luhut Blak-blakan Korupsi Tak Mungkin Hilang dari Indonesia

Menko Luhut Binsar Panjaitan blak-blakan bahwa praktik korupsi tak mungkin bisa hilang dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal GovTech Indonesia, Sistem Layanan Terpadu Pemerintah yang Baru Diluncurkan Jokowi
Mengenal GovTech Indonesia, Sistem Layanan Terpadu Pemerintah yang Baru Diluncurkan Jokowi

Jokowi menjelaskan aplikasi yang dikelola Perum Peruri ini akan menintegrasikan pelayanan publik dari berbagai kementerian/lembaga.

Baca Selengkapnya
Hadiri Pameran Publik Servis, MenPAN-RB: Pesan Pak Presiden Ciptakan Birokrasi Efektif
Hadiri Pameran Publik Servis, MenPAN-RB: Pesan Pak Presiden Ciptakan Birokrasi Efektif

Seperti yang diketahui bahwa teknologi berkembang begitu pesat sehingga memaksa berbagai sektor untuk cepat beradaptasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Sentil Pihak yang Merasa Paling Berkuasa Soal Data
VIDEO: Presiden Jokowi Sentil Pihak yang Merasa Paling Berkuasa Soal Data

Jokowi prihatin akan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Lembaga, yang menimbulkan ketidakefisienan.

Baca Selengkapnya
Ciptakan SDM yang Melek Teknologi, Pemkot Bontang Gelar Bimtek GCIO
Ciptakan SDM yang Melek Teknologi, Pemkot Bontang Gelar Bimtek GCIO

Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegriasi (Srikandi) yang resmi diluncurkan Pemkot Bontang.

Baca Selengkapnya