Pidato Jokowi di KAA lantang, tapi harus terus diperjuangkan
Merdeka.com - Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Jakarta, Rabu (22/4) lalu telah mengundang berbagai pandangan. Banyak yang memuji atas kelantangan dan keberanian Jokowi membeberkan penilaiannya pada tata kelola dunia saat ini yang didominasi segelintir kekuatan global.
Sebagai contoh, Presiden secara lugas menyebut bahwa ketidakseimbangan global masih terpampang, ketika negara kaya yang hanya sekitar 20 persen penduduk dunia
mengkonsumsi 70 persen sumber daya dunia, maka ketimpangan global tidak dapat dihindari.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana Paus memuji Jokowi? Momen perkenalan itu dilakukan Presiden Jokowi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, usai Sri Paus diterima melalui upacara kenegaraan.'Presiden ke mana-mana selalu mengenalkan (calon) presiden terpilih dan tadi secara khusus Paus mengatakan ini adalah tradisi yang bagus, ada seorang presiden yang akan mengakhiri jabatannya memperkenalkan presiden yang akan datang,' kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (4/9).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
Ketika banyak orang di belahan dunia Utara (negara maju) menikmati hidup mewah sementara 1,2 miliar penduduk negara di wilayah Selatan (negara berkembang) hidup miskin dengan penghasilan kuran dari 2 USD per hari, keadilan sangatlah kasat mata.
Tapi ada pula yang tidak yakin bahwa Presiden paham dengan apa yang disampaikannnya mengingat posisi dan maqom Indonesia dalam konteks hubungan politik dan ekonomi global saat ini ketika Presiden menyatakan adanya pandangan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB dan itu adalah pandangan yang usang, yang perlu dibuang.
Namun ajakan dan dukungan gamblang Presiden bagi jalan menuju berdirinya Palestina sebagai sebuah negara merdeka menunjukkan penegasan posisi Indonesia atas masih relevannya KAA sebagai sebuah forum dan gerakan serta peneguhan eksistensi Indonesia sebagai negara mayoritas muslim yang demokratis yang bisa berkontribusi penting bagi percaturan politik internasional.
Adakah kelantangan dan kegagahan akan menjadi ciri utama diplomasi Presiden Jokowi (megaphone diplomacy)? Ataukah memang ada kesengajaan untuk membuat antitesa
dengan “million friends and zero enemy“ nya Presiden SBY yang mungkin dinilai lembek? Atau adakah beban dan tuntutan bagi Presiden untuk menjadi Soekarno baru
dalam forum itu?
Ketika Soekarno menjadi inspirasi pada KAA di tahun 1955, itu karena Soekarno dan para pemimpin negara-negara ketiga itu menghadapi musuh bersama yang nyata yaitu ketidakadilan yang menusuk hati yang diciptakan oleh sistem yang diciptakan segelintir negara kuat dan pengkutuban ideologi. Persoalannya, saat ini musuh bersama itu makin kabur bahkan karena tajamnya pandangan dan kondisi dua benua, shared naratives pun hampir tak ada.
Karenanya, tuntutan tegas Presiden untuk mereformasi PBB “agar berfungsi sebagai organisasi dunia yang mendorong keadilan bagi semua bangsa“ patut dipuji namun perlu dielaborasi jauh untuk bisa terwujud dan mewakili kepentingan dua kontinen, mengingat selama ini pandangan Indonesia terhadap reformasi PBB khususnya dalam Dewan Keamanan menghadapi kenyataan politik dan hukum di PBB, cukup modest yaitu dengan perluasan keanggotaan tidak tetap dan masa keanggotaan selama 4 tahun.
Saya mengharapkan sebenarnya Presiden dalam pidato itu juga mengevaluasi perjalanan gerakan KAA selama 60 tahun dan mengambil pelajaran dari (misalnya) kurang efektifnya NAASP (New Asian-African Strategic Partnership), serta merumuskan langkah perbaikan yang pragmatis dan menetapkan fokus baru menjadikan KAA sebagai jembatan kerjasama kedua benua yang saat ini sedang bangkit.
Betatapun pidato Presiden menyiratkan harapan baru untuk terwujudnya hubungan yang lebiah erat antara dua benua guna menghadapi persoalan dan tantangan nyata di dunia yaitu masalah kesejahteraan dan perlunya memperkuat solidaritas serta kerjasama dan penghormatan kepada hak asasi manusia.
Dalam titik ini, Presiden berutang untuk menindaklanjuti perwujudan reformasi arsitektur keuangan global dan kepemimpinan global yang kolektif seperti yang disuarakannya dalam pidato itu. Ini bukan sebuah tugas ringan mengingat tuntutan Presiden akan hal itu telah diembel embeli dengan istilah usang dan perlu dibuang terhadap establishment yang sudah ada.
Diplomasi dalam konteks usainya perang dingin memerlukan pemahamam realitas dan aturan main yang ada. Keluwesan sangat diperlukan untuk bisa memperoleh kerjasama dari semua negara dan berbagai organisasi multilateral yang ada. Reformasi arsitektur keuangan dan politik global seperti yang didambakan Presiden Jokowi tak bisa dikecualikan dari sikap diplomasi yang kooperatif namun berprinsip jika memang impian itu ingin berhasil diwujudkan demi kesejahteraan Asia, Afrika dan dunia.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kita dapat menjadi pemenang tanpa merendahkan yang lain," ujar Jok
Baca Selengkapnyaa. Jokowi mengapreasiasi Menlu yang berani lantang dan keras mengkritik aksi Israel.
Baca Selengkapnya"Ke depan saya kira bukan tentang siapa presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, tanggapan-tanggapan bernada meremehkan itu menurutnya hanya menghabiskan energi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, Jokowi merupakan sosok mampu mengambil keputusan secara tegas dan berani, meski seringkali menghadapi pelbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut ASEAN sebagai kapal besar memiliki tanggung jawab besar kepada rakyat.
Baca SelengkapnyaPrabowo memuji sikap Jokowi. Prabowo mengatakan keberian Jokowi melebihi semua jenderal.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menggunakan analogi ‘lari’ untuk menjelaskan kepemimpinan Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaSeluruh petinggi parpol dan menteri Jokowi hadir di rapimnas Gerindra.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan tantangan yang dihadapi ke depan tidaklah mudah salah satunya, ketidakpastiaan ekonomi global yang sulit diprediksi dan dikalkulasi.
Baca SelengkapnyaDia mengkritisi isi pidato Jokowi perihal situasi Indonesia yang akan menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto kembali memuji-muji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya