Inpres Jokowi BEV Sebagai Kendaraan Dinas, Ini Sejarah Mobil Listrik di Dunia

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden No 7/2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Inpres ini diundangkan pada 13 Sepptember lalu, untuk mempercepat penggunaan mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEC) di Indonesia.

Pemerintah Presiden Jokowi memang sedang gencar meningkatkan jumlah mobil listrik di Tanah Air untuk mengurangi emisi karbon dan subsidi bahan bakar minyak.

Saat ini beberapa model BEV dipasarkan di Indonesia, seperti Hyundai Ioniq 5, Hyundai Kona EV, Wuling Air ev, BMW iX, Lexus UX 300e, dan lain-lain.

Nah, sebenarnya kapan sih mobil listrik lahir di dunia?

Dihimpun dari berbagai sumber, mobil listrik sebagai ide dan konsep dimulai sejak abad ke-18 dari banyak ilmuwan asal Hungaria, Belanda, dan Amerika Serikat.

Namun, pada 1832, diyakini seorang warga Skotlandia bernama Robert Anderson mengembangkan mobil roda tiga menggunakan baterai listrik. Temuan inilah yang dicatat sebagai mobil bertenaga listrik pertama di dunia.

Pada 1890, tercipta mobil bertenaga listrik yang mampu menampung sampai enam penumpang dengan kecepatan 22 km per jam buatan William Morrison. Mobil listrik ini kemudian digunakan sebagai armada taksi di New York, Amerika Serikat.

Di sisi lain, pada 1898, Ferdinand Porsche berhasil menciptakan mobil hybrid pertama yang menggunakan dua mesin; baterai (listrik) dan mesin bensin sebagai sumber utama energinya. Saat itu Porsche menyebut sistem mobilnya sebagai Lohner-Porschhe Mixte.

Pada awal 1900, perusahaan otomotif Baker Motor Vehicle di Amerika Serikat berhasil memproduksi dan memasarkan mobil listriknya sebanyak 2 unit. Mobil yang dijual seharga US$ 850 per unit dibeli oleh Thomas Alva Edison, penemu lampu pijar.

Mobil listrik Baker ditenagai baterai 12 sel dengan daya 0,75 hp atau 0,6 kW. Pada 1906, Baker berhasil menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia dengan volume produksi sebanyak 800 unit dengan 12 model.

Di pasar mobil listrik, Baker mendapat pesaing, yakni Detroit Electric yang lahir pada 1913.

Pada 1914, Thomas A Edison bekerja sama dengan Henry Ford (Ford Motor Company) untuk mengembangan mobil listrik dengan harga murah. Namun, mobil listrik murah Edison dan Ford ini tak berjaya dalam waktu lama.

Pasalnya, Ford mulai memproduksi mobil bermesin bakar atau internal combustion engine (ICE) dengan harga lebih murah dibandingkan mobil listriknya. Dengan harga setengah dari harga mobil listrik, mobil bermesin ICE Ford laris manis, hingga menyingkirkan mobil listriknya. Akhirnya mobil bermesin ICE semakin populer, dan mobil listrik semakin ditinggalkan.

Pada 1947, produsen otomotif asal Jepang, Nissan Corp, berani memproduksi mobil listrik bernama Tama EV.

Disusul Mitsubishi Motors dengan merilis mobi listrik mini bernama Minicab EV pada 1971.

Tesla Bikin Mobil Listrik Populer

©2022 Merdeka.com/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Sementara Toyota memilih memproduksi hybrid electric vehicle (HEV) ketimbang BEV dengan memasarkan Toyota Prius HEV pada Oktober 1997. Toyota Prius HEV menjadi mobil hybrid pertama yang dipasarkan secara global.

Pada 1999, Honda Insight HEV dipasarkan di Amerika Serikat, seiring makin populernya mobil hybrid.

Mobil listrik baterai (BEV) kembali populer di dunia, ketika Tesla Inc meluncurkan model pertama Roadster pada 2009. Sejak diakuisisi miliuner Elon Musk, mobil listrik Tesla semakin populer di dunia dengan model-model anyar: Model S (sedan), Model X (SUV), Model 3 (sedan), dan Model Y (crossover).

Per Juni 2021, mobil listrik Tesla telah terjual 1 juta unit di seluruh dunia, tertinggi di dunia. Tesla pun menjadi patron pemerintah Indonesia, sehingga pada lawatan ke Amerika Serikat, Mei 2022, Presiden Jokowi bertemu Elon Musk di pabrik Tesla, California. 

Sejak Tesla populis, pabrikan otomotif dunia seperti VW, Toyota, GM, Hyundai, dan beberapa merek asal China pun kembali memproduksi mobil listrik baterai. Hingga hari ini, mobil listrik menjadi produk otomotif masa depan, akibat tuntutan global untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transpotasi, dan terbatasnya produksi bahan bakar minyak akibat faktor lingkungan.

Reporter magang: Giska Septiyani (mdk/sya)