Kenangan yang Penuh Nuansa Klasik, 11 Potret Bus Kota Jakarta di Zaman Dulu
Ini saksi sejarah bus-bus yang penuhi jalanan Jakarta tempo dulu. Simak yuk!
Bus kota Jakarta telah mengalami perubahan yang signifikan seiring berkembangnya zaman. Moda transportasi ini kini semakin rapi, nyaman, dan aman. Sistem transportasi yang sebelumnya kacau telah ditata ulang dengan lebih baik.
Bus-bus modern dilengkapi dengan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendingin udara, kursi yang nyaman, dan sistem keamanan yang canggih. Selain itu, ketepatan waktu dan rute yang lebih teratur juga menjadi keunggulan dari bus saat ini. Hal ini membuat masyarakat Jakarta semakin percaya dan nyaman menggunakan bus sebagai sarana transportasi sehari-hari.
Namun, dengan kemajuan tersebut, bus-bus lama seperti Patas AC, Mayasari Bhakti, dan Metro Mini hanya tinggal kenangan. Bus-bus ini dulunya menjadi pemandangan umum di jalanan Jakarta, mengantarkan penumpang ke berbagai sudut kota. Banyak warga Jakarta yang masih mengingat masa-masa ketika mereka menunggu di halte dengan harapan bus tersebut datang tepat waktu. Berikut ini beberapa potret nostalgia bus kota Jakarta tempo dulu, yang menggambarkan bagaimana wajah transportasi publik sebelum era modernisasi. Kenangan ini menjadi bagian dari sejarah perjalanan kota Jakarta dalam upayanya menuju sistem transportasi yang lebih baik.
Berikut potretnya, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (21/7/2024).
Bus Mayasari Bhakti telah mengalami perkembangan menjadi lebih modern.
Salah satu bus yang sering menimbulkan masalah di jalan adalah Bus Metro Mini.
Dahulu kala, moda transportasi di Jakarta dikenal dengan nama Patas AC yang terkenal. Namun, kebiasaan buruk bus ini adalah suka melaju dengan kecepatan tinggi.
Anda pernah naik bus PPD ini?
Masih ada yang ingat rute Metro Mini 75?
Bus PPD yang berwarna biru sangat terkenal.
Transjakarta Vintage Series kembali menerapkan warna dan motif dari bus ini baru-baru ini.
Anda bisa berhenti dengan cara mengetuk-ngetuk uang logam ke kaca.
AC pertama kali hadir saat gelaran KTT Non-Blok 1992.
Pada jam-jam sibuk berangkat atau pulang kerja, AC di Patas selalu terisi penuh.
Pada awalnya, bus Patas AC muncul dengan tatanan yang teratur dan tanpa kehadiran seorang kernet.