Maung Pindad Kini Digunakan Menteri setelah Presiden, Apa Keistimewaannya?
Mobil Maung Pindad akan menjadi kendaraan resmi menteri Kabinet Merah Putih. Simak spesifikasi dan harganya.
Mobil Maung yang diproduksi oleh PT Pindad secara resmi ditetapkan sebagai kendaraan dinas para menteri dalam Kabinet Merah Putih, setelah sebelumnya diperkenalkan sebagai mobil dinas untuk Presiden Prabowo Subianto. Inisiatif ini merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk mendukung produk lokal serta memperkuat kemandirian Indonesia di bidang pertahanan dan alat utama sistem senjata (alutsista). Keputusan ini mendapatkan respons positif, terutama karena adanya arahan langsung dari Presiden Prabowo. Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, mengungkapkan bahwa saat ini mobil Maung sedang dalam proses finalisasi untuk digunakan sebagai kendaraan dinas bagi pejabat eselon satu dan menteri, termasuk penjaminan aspek keamanan dan kenyamanannya.
Mobil Maung Resmi Jadi Kendaraan Menteri Kabinet Merah Putih
Mobil Maung yang digunakan sebagai kendaraan dinas oleh para menteri tidak hanya berfungsi sebagai simbol, tetapi juga sebagai langkah konkret pemerintah untuk mendukung industri otomotif nasional. Presiden Prabowo Subianto telah memilih mobil Maung sebagai kendaraan dinasnya, dan rasa bangganya terhadap produk lokal ini mendorongnya untuk mewajibkan semua menteri menggunakan kendaraan yang sama.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek, terutama mengenai kesiapan mobil tersebut. "Saya perlu memverifikasi informasi terlebih dahulu untuk memastikan apakah mobil ini sudah siap digunakan minggu depan," kata Hasan dalam wawancara dengan Kompas.com pada 28 Oktober 2024.
Instruksi Langsung Presiden Prabowo untuk Gunakan Produk Dalam Negeri
Instruksi untuk menggunakan mobil Maung sebagai kendaraan dinas berasal langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pemanfaatan produk lokal dalam berbagai aspek pemerintahan. Instruksi ini mencakup seluruh menteri dan pejabat eselon satu, dengan tujuan untuk memperkuat komitmen terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang saat ini mencapai 70 persen untuk mobil Maung.
Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan ini dan berencana untuk mengganti mobil dinasnya dari merek asing ke mobil Maung sesuai dengan arahan tersebut. “Minggu depan saya akan menggunakan mobil Maung itu, mobil Pindad. Karena Pak Prabowo sudah menginstruksikan bahwa mulai minggu depan tidak ada lagi kendaraan impor untuk mobil eselon I dan para menteri,” ungkap Anggito di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Spesifikasi Maung Garuda: Kuat, Aman, dan Nyaman
Maung Garuda, kendaraan yang dikembangkan oleh PT Pindad, memiliki spesifikasi tinggi yang dirancang khusus untuk kebutuhan pemerintahan. Kendaraan ini dilengkapi dengan mesin yang menghasilkan tenaga 202 PS, setara dengan 199 HP, serta transmisi otomatis dengan 8 percepatan, dan dapat mencapai kecepatan maksimum 100 km/jam. PT Pindad mengungkapkan bahwa mobil ini dirancang untuk dapat beroperasi di berbagai jenis medan dengan tingkat perlindungan yang optimal.
Fokus utama pada Maung Garuda adalah aspek keamanan, yang ditunjukkan dengan penggunaan kaca anti peluru berstandar B5/B6 serta lapisan armor komposit yang mampu menahan tembakan dari peluru kaliber 7,62 x 51 mm dan 5,56 x 45 mm NATO. Struktur yang kuat ini diharapkan dapat memenuhi standar keamanan dan kenyamanan bagi para pejabat pemerintah.
Harga Mobil Maung Garuda untuk Pemerintahan: Taksiran dan Perbandingan
Diperkirakan, harga mobil Maung Garuda Pindad akan melebihi Rp1,2 miliar. Namun, angka ini masih bersifat estimasi karena spesifikasi khusus yang ditujukan untuk kepresidenan dan keperluan pemerintahan. Menurut laporan dari Tribunnews, mobil Maung yang ditawarkan untuk penggunaan sipil harganya berkisar antara Rp1 hingga Rp1,2 miliar, sementara varian khusus seperti Maung Garuda dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan.
Sampai saat ini, PT Pindad belum memberikan pernyataan resmi mengenai harga akhir dari Maung Garuda versi pemerintahan. Selain itu, belum ada kepastian apakah model ini akan diproduksi secara massal untuk pasar komersial atau hanya akan diperuntukkan bagi instansi pemerintahan.
Dukungan untuk Produk Dalam Negeri: 70 Persen TKDN pada Maung Garuda
Dalam proses pengembangan Maung, PT Pindad telah memastikan bahwa proporsi komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 70 persen. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kapasitas industri lokal dan mengurangi ketergantungan pada komponen yang diimpor. Direktur Utama Pindad mengungkapkan bahwa mereka berkolaborasi dengan berbagai pihak di dalam negeri, termasuk kalangan akademis, untuk merancang spesifikasi Maung yang berkualitas tinggi.
Anggito Abimanyu mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PT Pindad, sambil menekankan bahwa peningkatan penggunaan produk lokal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo. Ia juga menambahkan, "Kami sudah memastikan bahwa 70 persen komponen berasal dari dalam negeri, sehingga ini benar-benar merupakan hasil karya anak bangsa yang patut kita banggakan."