Mobil Diesel Anda 'Masuk Angin'? Ini Penyebabnya dan Solusi yang Tepat
Masuk angin pada mesin diesel bisa mengganggu performa mesin. Cari tahu penyebab dan cara mengatasinya dengan proses bleeding!
Perkembangan teknologi mesin diesel saat ini semakin maju dan banyak diadopsi oleh berbagai produsen otomotif. Namun, salah satu masalah klasik yang kerap muncul pada mesin diesel, baik yang konvensional maupun yang modern, adalah fenomena yang dikenal sebagai "masuk angin". Meskipun terlihat sepele, masalah masuk angin pada mesin diesel dapat mengganggu kinerja mesin dan bahkan berisiko merusak komponen-komponennya. Jadi, apa sebenarnya yang menyebabkan masuk angin pada mesin diesel dan bagaimana cara mengatasinya?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari terlebih dahulu berbagai jenis mesin diesel yang tersedia di pasaran. Secara umum, terdapat dua tipe mesin diesel yang banyak digunakan, yaitu mesin diesel common rail dan mesin diesel konvensional. Perbedaan utama di antara keduanya terletak pada sistem penyuplai bahan bakar yang digunakan. Mesin common rail telah dilengkapi dengan kontrol elektronik atau ECU (Electronic Control Unit), sementara mesin diesel konvensional masih bergantung pada sistem mekanis.
Perbedaan Sistem Mesin Diesel: Common Rail vs Konvensional
Mesin Diesel Common Rail
Mesin ini dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar yang diatur oleh ECU. Fungsi ECU adalah untuk mengelola berbagai parameter mesin, termasuk tekanan pada pedal gas, kecepatan putaran mesin (rpm), serta suhu mesin. Semua pengaturan dilakukan secara otomatis oleh ECU, yang menentukan waktu dan jumlah bahan bakar solar yang perlu disemprotkan ke ruang bakar.
Mesin Diesel Tradisional
Berbeda dengan common rail, mesin diesel tradisional masih memakai sistem mekanis yang dioperasikan melalui kabel penghubung dari pedal gas. Sistem ini bergantung pada pergerakan komponen untuk membuka atau menutup katup bahan bakar. Meskipun lebih sederhana, mesin tradisional ini juga rentan terhadap masalah masuk angin dalam sistem bahan bakarnya.
Kedua tipe mesin ini dapat menghadapi masalah serupa, yaitu "masuk angin". Penyebab utama masalah ini adalah masuknya udara ke dalam sistem bahan bakar, yang selanjutnya mengganggu aliran bahan bakar menuju mesin.
Apa Itu Mesin Diesel "Masuk Angin"?
Istilah "masuk angin" dalam konteks mesin diesel merujuk pada situasi di mana gelembung udara terperangkap di dalam saluran bahan bakar. Kehadiran gelembung ini mengganggu aliran bahan bakar, sehingga proses pembakaran di ruang bakar tidak berjalan dengan baik. Sebagai hasilnya, mesin dapat mati secara tiba-tiba, sulit untuk dinyalakan, atau mengalami penurunan performa yang signifikan.
Kondisi masuk angin pada mesin diesel umumnya terjadi setelah pengisian bahan bakar yang tidak tuntas, adanya selang bahan bakar yang longgar, atau ketika tangki bahan bakar dalam keadaan kosong. Hal ini memungkinkan udara masuk ke dalam sistem bahan bakar, sehingga menghambat aliran solar menuju ruang bakar.
Cara Mengatasi Mesin Diesel yang Masuk Angin
Untuk mengatasi masalah udara yang terjebak dalam mesin diesel, diperlukan suatu proses yang dikenal sebagai bleeding atau pembuangan udara dari sistem bahan bakar. Prosedur ini mirip dengan cara mengeluarkan udara dari sistem rem hidraulis. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk menangani mesin diesel yang mengalami masalah udara:
Periksa Isi Tangki Bahan Bakar
Langkah pertama adalah memastikan bahwa tangki bahan bakar terisi penuh. Jika tangki kosong atau hampir kosong, tambahkan bahan bakar terlebih dahulu.
Cari Pompa Bleeding
Pada mesin diesel modern, umumnya terdapat pompa bleeding manual yang dapat digunakan untuk mengeluarkan udara dari sistem bahan bakar. Pompa ini biasanya berada di dekat filter bahan bakar.
Pompa Hingga Bahan Bakar Mengalir Tanpa Gelembung
Tekan pompa bleeding beberapa kali sampai bahan bakar mengalir dari selang tanpa gelembung udara. Proses ini membantu mengeluarkan udara dari sistem dan menggantinya dengan bahan bakar.
Periksa Kembali Selang Bahan Bakar
Pastikan semua selang bahan bakar terpasang dengan baik dan tidak ada kebocoran yang dapat menyebabkan udara masuk kembali ke dalam sistem.
Hidupkan Mesin dan Amati Performa
Setelah proses bleeding selesai, nyalakan mesin dan biarkan beroperasi selama beberapa menit. Perhatikan apakah mesin berfungsi dengan normal tanpa menunjukkan gejala masuk angin, seperti tersendat atau mati mendadak.
Perlukah Bleeding Dilakukan Sendiri?
Anda dapat melakukan proses bleeding sendiri jika Anda memiliki pemahaman yang baik tentang sistem bahan bakar pada mesin diesel. Namun, demi menghindari kesalahan yang dapat merugikan mesin, disarankan agar proses ini dilakukan oleh mekanik berpengalaman di bengkel resmi. Hal ini terutama berlaku untuk mesin diesel common rail yang lebih rumit, di mana proses bleeding memerlukan ketelitian dan alat khusus untuk memastikan tidak ada udara yang tertinggal dalam sistem.
Pertanyaan Umum Seputar Mesin Diesel Masuk Angin
Q: Apa yang menjadi penyebab mesin diesel mengalami masuk angin?
A: Penyebab utama terjadinya masuk angin pada mesin diesel adalah masuknya udara ke dalam sistem bahan bakar. Udara ini dapat masuk akibat tangki bahan bakar yang kosong, pengisian bahan bakar yang tidak sempurna, atau selang bahan bakar yang tidak terpasang dengan baik.
Q: Bagaimana cara mendeteksi jika mesin diesel mengalami masuk angin?
A: Gejala mesin diesel yang mengalami masuk angin meliputi kesulitan dalam menyalakan mesin, mesin yang tiba-tiba mati, dan penurunan performa mesin. Anda juga mungkin akan mendengar suara aneh dari mesin saat dinyalakan.
Q: Apa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi mesin diesel yang masuk angin?
A: Langkah yang dapat diambil adalah melakukan bleeding atau mengeluarkan udara dari sistem bahan bakar. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan udara yang terjebak dan mengembalikan aliran bahan bakar ke kondisi yang seharusnya.
Q: Apakah kondisi masuk angin dapat merusak mesin diesel?
A: Jika tidak segera ditangani, masuk angin dapat menyebabkan pompa bahan bakar bekerja lebih keras, yang berpotensi mengakibatkan keausan atau kerusakan. Jika dibiarkan terlalu lama, hal ini dapat berdampak pada komponen mesin lainnya.