Penjelasan jarak yang harus ditempuh mobil sebelum turun mesin.
Mobil disarankan untuk turun mesin ketika mobil sudah mencapai jarak tempuh sejauh 150.000 kilometer karena komponen mesinnya kemungkinan besar sudah aus.
Jika mesin mobil kamu bermasalah, kamu masih ragu untuk turun mesin? Ayo, cari informasi lebih lanjut mengenai turun mesin!
Silahkan mendengarkan penjelasan mengenai jarak yang harus ditempuh mobil sebelum mesin dimatikan
Dalam perawatan mobil, ada satu prosedur yang seringkali ditakuti oleh pemilik mobil. Perawatan tersebut adalah turun mesin. Secara sederhana, turun mesin adalah proses menyervis mesin secara menyeluruh dengan melepas mesin dari sasis mobil. Biasanya, perawatan ini harus dilakukan ketika mesin dalam kondisi darurat. Turun mobil seringkali dianggap menakutkan karena dianggap sebagai tanda mobil mengalami kerusakan serius.Diperlukan serangkaian proses yang rumit dan biaya yang relatif mahal untuk mengatasinya, sehingga perawatan ini sering dihindari. Namun, turun mesin sangat berguna untuk kesehatan mesin ke depannya. Jika mesin mobil kamu bermasalah dan kamu masih ragu untuk turun mesin, ayo cari tahu lebih banyak tentang turun mesin yang telah Otosia sajikan berikut ini agar kamu tidak lagi kebingungan!
-
Jarak tempuh mobil listrik berapa? Tentang jarak tempuh mobil listrik, hal ini sebenarnya tergantung pada jenis mobilnya masing-masing. Tidak ada kriteria pasti yang digunakan dalam memilih kendaraan listrik. Ada mobil dengan jarak tempuh antara 160 hingga 320 km, sementara yang lain bisa mencapai 480 hingga 640 km.
-
Bagaimana cara yang benar untuk mematikan mobil agar mesinnya awet? Dengan begitu, suhu mesin dapat turun secara bertahap dan menghindari potensi kerusakan yang tidak diinginkan.
Apa arti dari istilah "Turun Mesin"?
Salah satu jenis servis mobil yang dianggap berat adalah turun mesin, yang hanya dilakukan saat mesin mobil mengalami kerusakan parah. Dalam proses ini, mesin mobil harus dibongkar sepenuhnya untuk diperiksa, diperbaiki, dan mengganti bagian yang sudah aus atau rusak. Mekanik yang melakukan turun mesin harus hati-hati saat memeriksa dan melepas mesin.
Sebabnya, jika terjadi sedikit kesalahan pada barang, mobil berisiko tidak dapat menyala. Selain itu, waktu yang dibutuhkan juga tergolong lama.
Karena kerumitannya, tidak mengherankan bahwa biaya untuk turun mesin sangat menguras isi kantong.
Perawatan ini, yang juga dikenal sebagai overhaul, melibatkan pembersihan, penggantian suku cadang yang rusak atau aus, penyetelan ulang, dan pemeliharaan untuk memastikan mesin berfungsi dengan baik.
Pada umumnya, komponen yang sering diganti adalah piston dan selangnya.
Meskipun terdengar menakutkan, ternyata turun mesin adalah perawatan yang bermanfaat untuk memperpanjang umur mesin dan mengembalikan kinerjanya seperti semula.
Kapan sebaiknya mobil dimatikan mesinnya?
Sebenarnya, turun mesin tidak selalu harus dilakukan setiap kali mesin mengalami kerusakan parah, lo. Karena turun mesin juga sangat disarankan ketika mobil telah mencapai jarak tempuh 150.000 kilometer.
Alasan untuk itu pun sangat penting. Jika kilometer mobil sudah tinggi karena sering digunakan, berbagai komponen mesin akan mengalami keausan. Oleh karena itu, pemeriksaan mesin secara menyeluruh diperlukan untuk menjaga performa mobil dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Mobil Perlu Turun Mesin Jika Terdapat Tanda-Tanda Lain
Selain berdasarkan jarak tempuh, disarankan agar kamu melakukan turun mesin ketika mobil menunjukkan gejala-gejala berikut ini:
1. Penurunan Performa Mesin
Jika Anda mengalami penurunan performa mesin, seperti kehilangan tenaga, sulit akselerasi, atau sering mati mendadak, disarankan untuk melakukan turun mesin. Hal ini penting agar komponen yang tidak berfungsi dengan baik dapat diganti sehingga performa mobil dapat pulih seperti semula.
2. Konsumsi Oli yang Tinggi
Selain penurunan performa mesin, konsumsi oli yang cepat habis juga dapat menjadi indikasi untuk melakukan turun mesin. Masalah ini menunjukkan adanya masalah pada mesin. Dengan melakukan turun mesin, masalah konsumsi oli yang tinggi dapat diatasi.
Setiap kali mesin mengalami overheating atau panas berlebih, sebaiknya kamu melakukan turun mesin agar mekanik bisa mengatasi akar permasalahannya. Salah satu penyebab umum dari masalah ini adalah kerusakan pada sistem pendinginan, seperti radiator atau kipas.
5. Masalah Busi Berkerak
Kinerja mesin mobil sangat dipengaruhi oleh kondisi busi. Jika kinerja mesin tidak optimal, kemungkinan besar busi mengalami masalah. Salah satunya adalah ketika busi terdapat kerak akibat oli yang masuk. Jika busi yang berkerak tidak segera ditangani, kinerja mobil secara keseluruhan akan terganggu. Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk melakukan turun mesin.
6. Dampak Air Banjir pada Mesin
Jika mobil dipaksa melewati banjir, air banjir dapat masuk ke dalam mesin dan menyebabkan kerusakan serius, bahkan dapat merusak komponen lainnya. Oleh karena itu, mobil yang sering melewati banjir cenderung lebih sering mengalami mati mesin. Untuk mengembalikan kondisi mobil seperti semula, sebaiknya lakukan turun mesin.
Perlu dicatat bahwa keputusan untuk melakukan turun mesin bergantung pada saran atau anjuran yang diberikan oleh mekanik. Mekanik memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam mengevaluasi kondisi mesin secara keseluruhan. Jika mekanik merekomendasikan untuk melakukan turun mesin, sebaiknya kamu mengikutinya demi menjaga kesehatan mobil dalam jangka panjang.
Harga penurunan mesin
Faktanya, biaya perbaikan mesin yang rusak tidak selalu mahal. Tarif yang dikenakan akan bervariasi, antara Rp2 juta hingga Rp10 juta, tergantung seberapa parah dan berapa banyak komponen yang perlu diganti.
Kadang-kadang, perawatan mesin yang rusak tidak memerlukan penggantian semua komponen. Semakin sedikit komponen yang diganti, semakin hemat biaya yang dikeluarkan. Namun, jika semua komponen harus diganti, biayanya mungkin akan meningkat.
Kamu harus menyiapkan setidaknya Rp10 juta jika komponen-komponen seperti piston, ring piston, cylinder liner (boring), metal, dan klep (valve) harus diganti karena harganya yang tinggi.
Selain turun mesin, ada pilihan lain
Jika kamu merasa biaya perawatan turun mesin terlalu memberatkan, ada alternatif lain yang bisa kamu pilih untuk mengembalikan kinerja mobil kamu. Berikut ini adalah salah satu alternatif yang bisa kamu coba selain turun mesin:
1. Tune Up Mesin
Sama seperti turun mesin, tune up mesin juga dapat membantu mengatasi beberapa kendala umum pada mesin, seperti boros bahan bakar, penurunan performa, atau kesulitan dalam menyalakan mesin. Kamu dapat mencoba prosedur ini terlebih dahulu. Jika masalah dapat teratasi, kamu tidak perlu melakukan turun mesin.
2. Memperbaiki Komponen Tertentu
Jika hanya ada beberapa komponen yang mengalami masalah, seperti klep aus, saringan oli kotor, atau piston rusak, lebih baik mencoba memperbaiki atau mengganti komponen tersebut tanpa perlu membongkar seluruh mesin. Hal ini akan lebih hemat daripada turun mesin. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan mekanik yang terpercaya agar perbaikan semacam itu benar-benar diperlukan.
Itulah penjelasan lengkap tentang turun mesin. Apakah kamu tertarik untuk melakukannya atau memilih alternatif lain? Semoga informasi ini bermanfaat untukmu!