Begini cara BSI sesuaikan dunia digital, pendidikan & kerja nyata
Merdeka.com - Dunia perkuliahan dan dunia kerja sering kali tak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Keduanya menjadi sesuatu hal yang saling beririsan, meski kini dunia digital hadir di antaranya seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi.
Mau tak mau, suka tidak suka, penyelenggara pendidikan dan penyelenggara lapangan kerja menuntut sumber daya manusianya menguasai betul pemahaman digital. Rupanya itu yang dilihat dari Kampus BSI belakangan ini, di mana hampir seluruh manajemen pendidikannya menggunakan metode digital.
Direktur Utama Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro mengatakan, bahwa BSI saat ini sudah menerapkan dunia digital dalam dunia pendidikan, guna mempersiapkan mahasiswanya di dunia kerja.
-
Mengapa BSI fokus pada inovasi layanan digital? 'Inovasi dan upaya memperkuat layanan tersebut kami harapkan menjaga dan meningkatkan kepuasan nasabah. Ini menjadi tolok ukur BSI untuk terus menjaga dan meningkatkan pelayanan agar seluruh nasabah bisa terus mendapatkan layanan prima dari seluruh insan BSI,' ujar Riko.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Indonesia Digital Learning? Tahun ini, sebanyak 550 guru se Jawa Barat mengikuti program yang digelar oleh Telkom Jawa Barat pada tanggal 4-5 Juli 2024 di di Gedung Achmad Sanusi, Universitas Pendidikan Indonesia.
-
Bagaimana Pertamina mendukung digitalisasi sekolah? Selain itu juga ada sharing inspiratif mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
"Kita sudah terapkan dari pertama kali masuk, daftar, mereka tak perlu ke kampus, semua bisa online," kata Naba saat berbincang dengan merdeka.com di Gedung BSI, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (16/6) lalu.
Naba menerangkan, semua aktivitas mahasiswa BSI melalui digital sudah bisa dipakai melalui aplikasi yang bisa diunduh di Play Store. Lewat aplikasi tersebut, mahasiswa, atau bahkan calon mahasiswa, dapat mengikuti tes, ujian, hingga melakukan perihal administrasi di akhir semester.
"Maka, para mahasiswa minimal harus memiliki laptop atau smartphone," ujarnya.
Namun Naba menegaskan, meski semuanya dilakukan melalui digital, mahasiswa tetap perlu hadir ke kampus, untuk berinteraksi, bersosialisasi, dan berkegiatan dengan teman-teman mahasiswa lainnya. Bagi mahasiswa, kewajiban setelah menuntaskan kewajiban belajar di universitas adalah bekerja, baik sebagai pegawai ataupun menjadi entrepreneur.
Namun, menghadapi dunia kerja nyata usai menyelesaikan masa studi tentu bukan perkara mudah. Ada penyesuaian, baik secara budaya atau teknis pekerjaan yang mesti dilalui terlebih dahulu. Kebanyakan, mereka kesulitan menjalaninya.
Menanggapi itu, Naba beranggapan, ada dua hal yang diberikan para mahasiswanya di Kampus BSI, hard skill dan soft skill. Selain, nantinya akan diberikan sertifikasi sebagai penunjang.
"Kalau dunia kerja itu yang diminta adalah kemampuan si individu, bukan pergaulannya. Soft skill-nya juga kita bangun, bagaimana mahasiswa berinteraksi, bergaul, kerja tim, dan etika karena itu juga dibutuhkan di dunia kerja," tuturnya.
"Sekarang trennya sertifikasi. Misalnya, dari pariwisata dan ingin bekerja di hotel, dia punya sertifikasi apa? Nah, kita siapkan itu," tegasnya.
Lain lagi soal pengangguran, yang, memang, hingga kini belum ditemui formula untuk mengatasinya. Baru-baru ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2017. Faktanya, tingkat Diploma menyumbang 6,35 persen dan Universitas 4,98 persen TPT. Tentu, bukan hasil yang sedap dipandang.
Naba pun menyampaikan, untuk menjawab itu, pihaknya sudah mempersiapkan dengan dua cara, yakni dengan membentuk BSI Career Center yang menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan apapun. Fungsinya untuk agar mahasiswa yang akan melakukan riset, PKL, atau magang bisa tersalurkan ke perusahaan-perusahaan tersebut sekaligus memperkenalkan dunia kerja.
"Kedua, BSI Entrepreneur Center, fokusnya buat mereka yang tidak ingin bekerja. Sekarang seperti itu trennya sedang tinggi," ungkapnya.
"Sekarang pilihan mereka ada dua, menggeluti dunia kerja, silakan, atau ingin start-up, entrepreneur, ya silakan," tandasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja sama seperti ini membantu BTN dalam menjaring tenaga kerja berkualitas.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas kerja sama bidang digitalisasi khususnya program pengembangan talenta digital bagi warga nahdiyin.
Baca SelengkapnyaHery Gunardi mengatakan anak muda merupakan calon pemimpin masa depan yang bisa membawa perbankan syariah dalam negeri menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaTelkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.
Baca SelengkapnyaAngka itu didapat dari hasil survei yang dilakukan Kementerian Kominfo.
Baca SelengkapnyaBSI berkomitmen untuk mendorong lebih banyak inisiatif kolaboratif yang memanfaatkan teknologi
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diusung menggunakan konsep real case dan project based learning.
Baca SelengkapnyaPeserta didik, ujar Abdul Mu'ti, nantinya bisa memilih mata pelajaran mana yang bakal diambil.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan untuk memberikan pengalaman perbankan dan sosialisasi ‘Cashless Society’ dengan menggunakan produk digital bank bjb.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca Selengkapnya