Literasi Digital Bikin UMKM Andal
Merdeka.com - Selama pandemi Covid-19, kecakapan digital amat sangat membantu pengusaha kecil bertahan. Hal ini dirasakan betul oleh Guyub Nurbian (41).
Bisnis pengusaha konter pulsa dan ponsel ini mampu tetap berjalan meski aktivitas masyarakat berkurang. Apalagi ditambah sebagai agen BRIlink, diakui Guyub bisa membuat dapur tetap mengepul.
Guyub bercerita, kegiatan usahanya selama pandemi Corona menjadi hanya sebatas layanan keuangan. Seperti pengiriman uang dan pembayaran online shop melalui layanan digital BRIlink.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Apa manfaat UMKM go digital? Sekitar 80 persen UMKM yang terhubung ke sistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
-
Apa keuntungan go digital bagi UMKM? Digitalisasi telah mengubah banyak kehidupan. Mulai dari urusan belanja, periksa kesehatan, transfer uang, sampai memantau lahan pertanian menjadi lebih mudah. Hanya dengan menggulir layar handphone atau bekerja di depan komputer, segala urusan selesai.
-
Bagaimana BRI ukur digitalisasi UMKM? Penelitian ini dirancang untuk mengukur tingkat digitalisasi UMKM dengan menggunakan tujuh indikator seperti; Infrastruktur Digital, Kepemilikan Alat, Pengetahuan Digital, Pemanfaatan Layanan Digital, Kepercayaan terhadap Layanan Digital, Kesesuaian Antara Kebutuhan dengan Isi Layanan Digital, dan Kepuasan serta Pemahaman terhadap Regulasi.
"BRIlink membantu dan menolong sekali. Menambah pemasukan kami," ujarnya kepada Merdeka.com di Jakarta.
Guyub mengakui, pandemi memukul keras omzet usahanya. Hal ini menjadikan pemasukan sebagai agen BRIlink menjadi satu-satunya penyambung hidup.
"Pemasukan fee dari pelanggan minimal bisa dapat Rp 100.000 per hari selama pandemi. Itu belum pendapatan dari BRI," tuturnya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, literasi digital sangat penting untuk mendukung pelaku UMKM. "Transformasi digital menjadi keharusan diakselerasi," tegas Sri Mulyani.
Saat ini, pemerintah melalui Bank Indonesia dan OJK terus melakukan edukasi terkait literasi keuangan kepada para pelaku UMKM terutama usaha ultra mikro.
Berdasarkan Indeks Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2021, indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada di angka 3,49. Angka tersebut menempatkan Indonesia dalam kategori sedang, dengan bentang skor indeks dari 0-5.
Sedangkan pemerintah menargetkan 30 juta UKM akan go digital di 2024. Fakta ini menggambarkan bahwasanya masih banyak pekerjaan rumah terkait literasi digital yang harus dilakukan pemangku kepentingan, baik para pelaku UMKM maupun penyedia layanan bisnis digital.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) sekaligus pengamat ekonomi digital, Bhima Yudhistira mengungkapkan, dengan percepatan inklusi keuangan digital dan adopsi solusi digital yang tepat, pelaku UMKM dapat menjalankan bisnis dengan lebih efektif dan efisien.
Dukungan tersebut akan memungkinkan terjadinya peningkatan kapasitas produksi dan kemampuan digitalisasi UMKM. Perluasan pasar bahkan akses kredit yang lebih besar sehingga memperkuat daya saing UMKM tersebut.
BRI Dorong Literasi Digital UMKM
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan, pihaknya terus melakukan edukasi dan peningkatan literasi bagi pelaku UMKM dan masyarakat atas akses layanan digital perbankan. Salah satunya melalui transaksi pembayaran non tunai menggunakan QRIS.
Menurutnya, digitalisasi memudahkan nasabah dan mampu meningkatkan efisiensi. "Dengan begitu, BRI juga optimistis mampu mendorong keberlanjutan bisnis UMKM," ujar Supari.
Dalam mendukung ekosistem digital, BRI juga mengembangkan pemberdayaan terhadap UMKM berbasis online. Hingga februari 2023, BRI telah melakukan berbagai macam bentuk pemberdayaan UMKM, salah satunya dengan self asessment naik kelas yang dapat diakses LinkUMKM oleh lebih dari 2,3 juta pelaku UMKM.
BRI juga mendorong pelaku UMKM binaan masuk ke dalam ekosistem digital atau market place dalam rangka memperluas akses pasar. Beberapa kolaborasi pengembangan ekosistem diwujudkan melalui sinergi dengan Pasar Rakyat Indonesia (PARI) yang berfokus kepada pasar komoditas.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Era digitalisasi membuka pintu bagi transformasi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam dunia bisnis mikro dan keuangan perorangan.
Baca Selengkapnya"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaDebat senlanjutnya, giliran para cawapres yang akan beradu gagasan dan visi misi terkait dengan isu-isu ekonomi.
Baca SelengkapnyaPAN memandang UMKM perlu lecutan atau penggerak agar dapat go digital.
Baca SelengkapnyaTren saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM yang berhasil adalah yang mau naik kelas dengan baik.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca Selengkapnya