Suku Bunga Acuan Naik, Bunga Deposito Bank BCA Ikut Naik?
Merdeka.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja menyebut bahwa kenaikan suku bunga Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen telah sesuai dengan prediksi pasar.
"Ini sesuai dengan ekspektasi pasar bahwa BI akan menyesuaikan untuk menjaga rupiah yang mungkin akan terdepresiasi tapi lebih baik dibandingkan mata uang lain," kata Jahja dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2022 yang dipantau di Jakarta, Kamis (20/10).
Sepanjang 2022, Rupiah melemah terhadap dolar AS sampai sekitar 8 persen sehingga kebijakan BI untuk menaikkan suku bunga acuan dipandang sudah tepat.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Bagaimana cara menghitung persen bunga bank? Untuk menghitung persen bunga kredit bank, cukup menggunakan rumus sederhana. Misalnya, jika Anda ingin mengetahui berapa persen bunga kredit bank yang harus Anda bayar per tahun, dan jumlah bunga yang harus Anda bayarkan setahun adalah Rp 2.000.000, serta jumlah pinjaman yang Anda ajukan adalah Rp 100.000.000, berikut cara menghitungnya: 1. Hitung persentase bunga per tahun:Persentase bunga = (Jumlah bunga / Jumlah pinjaman) x 100%
-
Kapan KPR BRI suku bunga berjenjang berlaku? Pasalnya, BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
KPR BRI punya suku bunga apa saja? BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
Apalagi, bank sentral AS, The Federal Reserve telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 300 bps sepanjang tahun dan diperkirakan akan kembali menaikkan 75 bps pada awal November 2022.
"Perbankan sebenarnya masih punya cukup dana tapi kita perlu perhatikan bagaimana tambahan pinjaman mendekati akhir tahun. Namun demikian, hal-hal seperti tiba-tiba ada dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) ini juga bisa mengurangi kredit perbankan, likuiditas juga bisa membanjir lagi," ucapnya.
Bunga Deposito Naik
Adapun transmisinya terhadap suku bunga kredit dan deposito perbankan diperkirakan akan terjadi dalam dua sampai tiga bulan ke depan, bergantung struktur pendanaan setiap bank.
Dia mengatakan saat ini BCA masih memiliki dana yang cukup besar sehingga masih bisa bertahan sebelum meningkatkan suku bunga deposito. Sementara untuk kredit, dia mengatakan masih perlu melihat ketentuan setiap perjanjian kredit.
"Misalnya KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) ada yang tiga atau lima tahun bunganya tetap. Ada juga perjanjian kredit yang ditandatangani dengan bunga yang telah disepakati, itu bisa berlaku bunga tetap selama setahun," terangnya.
Di samping itu, beberapa kredit juga memiliki suku bunga yang berkaitan dengan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) yang dapat membuat bunga kredit naik dengan sendiri.
"Jadi dampak kenaikan suku bunga acuan BI tidak serta merta tersalur kepada suku bunga kredit, karena tergantung kondisi kredit, perjanjian kreditnya, kapan dibayarkan, dan bagaimana struktur pendanaan bank itu sendiri," katanya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bunga deposito yang ditawarkan oleh Bank BCA sebesar 3,50 persen untuk tenor 1 bulan; 3,75 persen untuk tenor 3 bulan; 2,50 persen untuk tenor 6 bulan; dan 2,00
Baca SelengkapnyaPutusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaBank sentral mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DDR) di level 6 persen.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca Selengkapnya