Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

1.322 Warga Kaltim Ikut Ijtima Ulama Gowa, Peserta Paling Banyak Asal Samarinda

1.322 Warga Kaltim Ikut Ijtima Ulama Gowa, Peserta Paling Banyak Asal Samarinda Plt Kadinkes Kalimantan Timur, Andi M Ishak. ©2020 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, bekerja keras menelusuri kabar 1.322 eks peserta Ijtima di Gowa, Sulawesi Selatan. Dari 1.300-an orang itu, yang berhasil ditelusuri baru 354 orang.

Plt Kadinkes Kaltim Andi M Ishak mengatakan, belum keseluruhan 10 kabupaten di Kaltim, yang melaporkan hasil penelusuran eks peserta Ijtima di Gowa, Sulsel.

"Baru melakukan tracing 354 orang. Dari sini, akan diketahui siapa-siapa lagi peserta lainnya. Memang ini tidak mudah," kata Ishak, dalam penjelasan di kantornya, Senin (30/3).

Rinciannya, Samarinda 200 orang, Kabupaten Berau 70 orang, Kabupaten Kutai Timur 51, Kabupaten Penajam Paser Utara 21 orang, Kabupaten Paser 10 orang, dan Bontang 2 orang.

"Dari 354 itu, total pasien dalam pengawasan atau PDP ada 3 orang, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 61 orang," sebut Ishak.

Ishak berharap, warga yang pulang dari Ijtima di Gowa, jangan merasa sehat, namun menularkan Covid-19. "Jangan sampai merasa sehat, tapi membawa (Covid-19). Kita jaga itu," ujarnya.

Saat ini, lanjut Ishak, tim Dinkes Balikpapan tengah melakukan penelusuran pasien positif yang meninggal Minggu (29/3) kemarin. "Kan kita tidak tahu, pasien itu terpapar virus dimana?" ungkap Ishak.

"Dari riwayat nanti bisa ditelusuri di situ. Kami belum dapat persis riwayatnya. Apakah, pasien positif itu individu, atau terpapar saat berada di Gowa," jelasnya lagi.

Masih disampaikan Ishak, apabila pasien positif itu terpapar selama di Gowa, kemungkinan yang terpapar virus itu menjadi lebih banyak. "Kalau sendiri, yang tertular adalah yang melakukan kontak erat," demikian Ishak.

Pasien Positif Corona Ikut Ijtima di Gowa Meninggal Dunia

Satu dari 17 kasus positif Covid-19 di Kalimantan Timur meninggal dunia hari ini. Dia adalah seorang warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan berusia 60 tahun yang diisolasi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Pasien itu masuk isolasi rumah sakit setempat, 21 Maret 2020 lalu usai penerbangan transit di Balikpapan dari Makassar. Dia adalah eks peserta ijtima zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan.

"Hari ini, meninggal dunia 1 positif Covid-19 di Rumah Sakit Kanujoso. Yang bersangkutan merupakan warga Kalsel kemarin ikuti Ijtima," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Kalimantan Timur Andi M Ishak, dalam penjelasan dia, Minggu (29/3) sore.

Ishak menerangkan, pasien tersebut meninggal sekitar pukul 13.00 WITA. "Hari ini juga sesuai protap meninggal karena Covid-19, dalam 4 jam harus dimakamkan," ujar Ishak.

"Kesepakatan bersama keluarga, yang bersangkutan dimakamkan di Balikpapan di kilometer 15 (poros jalan Balikpapan tujuan Samarinda). Pasien meninggal ini sudah kami laporkan ke Gugus Tugas pusat," tambah Ishak.

Dia menjelaskan pasien tersebut selain terjangkit Corona dengan gejala sesak napas, juga memiliki sakit lain yang menyertainya seperti jantung dan ginjal. "Memperberat yang bersangkutan. Perlu dipahami bahwa virus ini menyerang pernapasan," ungkap Ishak.

Ishak juga menjelaskan warga Kaltim masuk status Orang Dalam Pengawasan (ODP) bertambah 69 orang menjadi 1.688 orang. Demikian juga dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), ada penambahan 4 kasus di Berau.

Total sejak 31 Januari 2020, PDP menjadi 83 orang, hasil negatif 39 orang dan positif menjadi 16 orang, setelah 1 meninggal dunia hari ini. Sementara, menunggu hasil laboratorium menjadi 28 orang.

"Untuk kasus 4 PDP baru di Berau rinciannya adalah pasien PDP pertama, dari hasil tracing adalah peserta Ijtima di Sulsel dengan gejala Covid-19, diisolasi di RSUD Abdul Rivai Berau. Sementara, 3 pasien lainnya adalah hasil kontak erat dengan PDP pertama. Jadi, 4 pasien ini masih 1 keluarga," tandas Ishak.

Seperti diberitakan merdeka.com, Kamis (19/3), Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menerangkan, ada 8.223 peserta Ijtima Zona Asia 19-22 Maret 2020 di Gowa, meski acara itu batal digelar. Terungkap, peserta asal Kaltim terbanyak mencapai 1.322 orang.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Istana Batasi Ormas Ikut Upacara HUT RI di IKN, Ini Alasannya
Istana Batasi Ormas Ikut Upacara HUT RI di IKN, Ini Alasannya

Menurut Pratikno, hal itu dibuktikan dari banyaknya surat masuk ke pihak Istana.

Baca Selengkapnya
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM

Kemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.

Baca Selengkapnya
Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Istana Undang 400 Tokoh Masyarakat Kaltim
Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Istana Undang 400 Tokoh Masyarakat Kaltim

Nama 400 tokoh masyarakat yang diundang tersebut telah diajukan kepada Sekretariat Presiden.

Baca Selengkapnya
Gubernur Sulut Hadiri Konas XVI FKPKB-PGI
Gubernur Sulut Hadiri Konas XVI FKPKB-PGI

Konas XVI FKPKB PGI yang berlangsung di Stadion Maesa Tondano, Kabupaten Minahasa, Sabtu (9/9).

Baca Selengkapnya
Data Terbaru: Pelamar CPNS Sudah Mencapai 37.761 Orang, Ini Kementerian dan Lembaga Paling Banyak Diincar
Data Terbaru: Pelamar CPNS Sudah Mencapai 37.761 Orang, Ini Kementerian dan Lembaga Paling Banyak Diincar

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sejauh ini jadi instansi yang paling banyak dilamar, dengan total pelamar submit sebanyak 7.080 orang.

Baca Selengkapnya
Beasiswa Kaltim, Program Unggulan Isran-Hadi Capai Realisasi 300 Persen
Beasiswa Kaltim, Program Unggulan Isran-Hadi Capai Realisasi 300 Persen

Target capaian Beasiswa Kaltim yang awalnya dicanangkan sebanyak 6.500 penerima per tahun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pangkas Tamu HUT RI di IKN dari 8.000 Jadi 1.300 karena Modal dan Akomodasi Tak Mencukupi
Jokowi Pangkas Tamu HUT RI di IKN dari 8.000 Jadi 1.300 karena Modal dan Akomodasi Tak Mencukupi

Rencana Jokowi mengundang 8.000 tamu akhirnya dipangkas menjadi 1.300 tamu karena modal dan akomodasi tak mencukupi serta penyediaan konsumsi yang masih sulit.

Baca Selengkapnya