25 Negara siap beri sumbangan Rp 220 miliar untuk gempa Sulteng
Merdeka.com - Bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala menyita perhatian dunia. Tidak sedikit negara yang menawarkan diri untuk ikut berkontribusi dalam proses pemulihan.
Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir, menyebutkan selain mendapat tawaran bantuan berupa barang, Indonesia juga mendapat tawaran bantuan finansial atau keuangan.
Dia mengungkapkan, saat ini komitmen sumbangan berupa uang dari 25 negara sahabat totalnya Rp 220 miliar. Namun, sumbangan tersebut belum seluruhnya masuk ke Indonesia. Di mana, baru 18 negara yang sudah merealisasikannya.
-
Siapa yang membantu ekonomi Korea Selatan? AS menjadi sekutu dan membantu perekonomian Korsel yang terpuruk usai perang saudara.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
-
Mengapa Korea Selatan lebih maju dari Indonesia? Menyadur Liputan6.com, Profesor Seong-Kon Kim, yang pernah menjadi dekan di Seoul National University memberikan penjelasan tentang kunci sukses ekonomi Korsel.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
-
Bagaimana Korea Selatan menjadi negara maju? Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
"Ada yang sudah disalurkan langsung misalnya dari Tiongkok ada USD 200.000, Korea Selatan USD 1 juta, Venezuela USD 10 juta," kata Fachir, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (6/10).
"Negara yang sudah merealisasikan itu Korea Selatan, Jepang, Swiss, Singapura, Tiongkok, Qatar, Turki, India, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Inggris, Selandia Baru Australia, Rusia, Pakistan, Denmark," tambah dia.
Sejumlah negara yang telah menyatakan diri siap memberi sumbangan finansial seperti Vietnam sebesar USD 100.000, Laos USD 100.000 dan Kamboja USD 200.000.
"Sekarang kan baru komitmen (sumbangannya) belum semua disalurkan, penentuan tentu di bawah Menkopolhukam (Wiranto)," jelasnya.
Saat ini, mekanisme pengelolaan uang sumbangan dari negara sahabat belum ditentukan sebab masih dalam pembahasan. Dia mengungkapkan kemungkinan uang tersebut akan masuk ke dalam dana tanggap darurat dan rehabilitasi rekontruksi (rehab rekon).
"Memang kita juga sudah memutuskan ada menyangkut masalah sumbangan finansial ada yang diarahkan kepada tanggap darurat menurut negara diarahkan kesana, tetapi juga kita memberikn info bahwa setelah tanggap darurat ada rehab rekon," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai hadiah dapat berubah berdasarkan perubahan nilai tukar, kebijakan pemerintah, dan insentif.
Baca SelengkapnyaNegara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaVolume perdagangan antara Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD 85 miliar.
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Timnas Indonesia ini tidak luput dari peran sejumlah pengusaha top yang memberikan dukungan finansial.
Baca SelengkapnyaPenggalangan dana dipimpin oleh Maruarar Sirait, dengan didampingi oleh Ketua KIKT Garibaldi "Boy" Thohir.
Baca SelengkapnyaKerjasama ini bertujuan untuk membuka koridor investasi antara Korea dan Asia Tenggara
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaTim nasional Indonesia mendapat dukungan finansial Rp23 miliar dari para pengusaha
Baca SelengkapnyaKorea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca Selengkapnya