3 Pasien Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh, Ini Treatment Rumah Sakit
Merdeka.com - Tiga pasien Covid-19 di Kota Malang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh rumah sakit, tempatnya dirawat. Dua pasien sembuh setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), dan satu lagi sembuh usai pengobatan di Rumah Sakit Tentara (RST) Soepraoen Malang.
Kabar pasien sembuh dari Covid-19 memang menjadi berita melegakan di tengah wabah yang hingga saat ini belum memunculkan tanda surut. Ketiga pasien tersebut kondisinya membaik dan memasuki fase penyembuhan yang dapat dilakukan dengan beristirahat di rumah, serta menjalankan self isolation (isolasi diri).
Ketua Tim Penyakit Infeksi Re-emerging RSSA Malang, Didi Chandradikusuma, mengatakan banyak faktor yang menjadikan pasien segera sembuh. Tetapi yang dilakukan oleh rumah sakit sesuai standar sebagaimana ketentuan dalam guideline, di samping kondisi pasiennya itu sendiri.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana cara merawat pasien flu Singapura? Langkah utama dalam mencegah penularan HFMD adalah mengisolasi pasien dari anggota keluarga lainnya. 'Penularannya bisa lewat kontak langsung dan tidak langsung, jadi kalau ada yang kena HFMD yang harus dilakukan ialah diisolasi,' jelas Prof. Edi.
-
Apa yang perlu dipenuhi saat sakit? Konsumsi Makanan Sehat Makanan yang mengandung banyak nutrisi sangat krusial dalam proses pemulihan, karena tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk melawan infeksi.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
"Tidak semua jelek kondisinya, memang dari beberapa pasien yang dirawat itu rujukan dari rumah sakit lain yang kita tidak tahu karena panik atau gimana, perubahannya kurang begitu cepat, akhirnya dirujuk ke RSSA. Di sini perawatannya standar, seperti yang ada di guideline yang kita punya itu. Kebetulan membaik lah, ya kebetulan (sembuh)," kata Didi dengan nada senyum saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (30/3).
Didi memastikan, apa yang diberikan rumah sakit pada ketiganya merupakan standar pelayanan pasien Covid19 dan tidak membeda-bedakan. Rumah sakitnya memang tersedia obat khusus yang diberikan kepada pasien, tetapi hanya yang kondisi parah dan tentu disesuaikan kondisi klinisnya.
"Ada obat-obatan khusus tetapi karena persediaan terbatas, maka kami melakukan pemberiannya hanya kepada kasus-kasus yang sangat berat. Jadi selektif, sampai saat ini tidak semua yang pakai obat itu, masih beberapa, tapi tidak semua pasien," katanya.
Pemberian Obat Mengacu Guideline
Didi menyatakan, banyak jenis obat-obatan yang digunakan bagi pasien Covid-19 yang semua mengacu pada guideline. Ia menyebutkan di antaranya Osoltamivir dan Chloroquine.
"Osoltamivir dan Chloroquine, gitu-gitu lah. Tidak ada (bedanya), sama saja, cuma beda itu perlakuan pada transmisinya," tegasnya.
Dijelaskan Didi, kalau pasien bukan Covid-19, rumah sakit tidak terlalu khawatir dengan penularan baik terhadap petugas dan orang lain. Sehingga pakaian tenaga media cukup Alat Pelindung Diri (APD) standar. Tetapi kalau Covid-19 ini, sebagai emergency untuk urusan penularannya sehingga APD harus mendapat perhatian khusus atau lengkap.
"Yang lainnya itu tidak ada yang beda, antara pasien pneumonia yang lain dengan yang Covid. Sesuai dengan kondisi klinis. Yang membedakan hanya ruangan dan perlakuan transmisi penyakitnya, itu saja," tegasnya.
RSSA sebagai rumah sakit rujukan utama juga memiliki keterbatasan, baik ruangan maupun tenaga medis. Sehingga memang disepakati hanya pasien kondisi berat yang akan dirujuk. Kalau pneumonianya ringan, cukup dirawat di rumah sakit terdekat yang sudah ditunjuk.
"Tidak perlu seluruhnya dirujuk ke RSSA. Sekarang sudah mulai banyak rumah sakit menyiapkan ruang isolasinya, rumah sakit swasta dan pemerintah di Kabupaten, Kota Malang. Sehingga yang dirujuk itu benar-benar yang memang perlu perawatan yang khusus," terangnya.
Sebelum dirujuk pun harus melalui mekanisme konsultasi lewat hotline RSSA, bahkan dokter dapat berkonsultasi tentang pasiennya. Rumah sakit yang merawat suspect akan konsultasi terlebih dahulu kondisi pasiennya dengan didukung penjelasan hasil lab dan lain sebagainya. Hotline memiliki tim ahli dari berbagai disiplin ilmu di antaranya paru, radiologi, penyakit dalam, anastesi, dan lain-lain.
"Kita bahas, oh ini bukan arah ke PDP, nggak usah dirujuk. Hgemonia biasa, ini harus dirujuk, atau diobati saja di sana, teruskan terapinya, ya seperti itulah komunikasinya. Itu penting buat kita," ungkapnya.
"Lebih baik diskusi di awal, daripada semuanya langsung dikirim ke RSSA. Nanti penuh ruangannya, nanti kita kelabakan," ungkapnya
Pelayanan Maksimal Meski Terbatas
Didi menambahkan, yang sebenarnya telah diberikan rumah sakitnya bukan sebuah penanganan ideal atau super. Tetapi sebagai rumah sakit rujukan, pihaknya harus membagi peran penanganan dengan rumah sakit lain mengingat keterbatasan mereka.
"Saat ini masih 5 tempat tidur yang tersedia. Tapi sudah nggak lama lagi, kita siapkan 34 tempat tidur lagi untuk tambahan perawatan. Sekarang masih 5 yang ready, tetapi yang 34 itu tinggal menunggu hari saja," jelasnya.
Sementara sekretaris Satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan penanganan pasien Covid-19 sudah memenuhi standar prosedur yang dilaksanakan oleh masing-masing rumah sakit, baik urusan perawatan maupun pengobatannya. Tetapi pasien memang harus membangun kekuatan dari dalam dirinya untuk sembuh.
"Dari pasiennya sendiri yang membangun kekuatan dari dalam. Artinya memiliki semangat untuk tetap patuh disiplin selama perawatan. Sehingga setiap hari selama perawatan dipantau rumah sakit membaik, dari kondisi lewat hasil labnya dan lain-lain," katanya.
Selain itu, anggota keluarga memiliki peran penting dalam memberikan semangat pada pasien selama mendampingi perawatan. Begitupun para tetangga terdekat, harus memberi dukungan yang mendorong pasien dalam penyembuhan.
"Tidak kalah penting peran daripada masyarakat. Masyarakat yang ada di sebelah, di sekitar rumahnya, sehingga keberadaan selama di Rumah Sakit akan menjadi lebih ringan," katanya.
Jangan sampai tetangga justru memberikan stigma yang tidak bermanfaat dalam proses penyembuhan.
Pulang Usai 10 Hari Perawatan
Begitu kondisi klinis pasien membaik dan tidak ditemukan kelainan dari sisi hasil pemeriksaan laboratoriumnya, maka Tim Ahli Klinis Pinere (Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging) pasti segera memulangkan pasien tersebut. Rata-rata pasien yang dipulangkan antara 10-12 hari perawatan.
"Nah itu semua menjadi bekal tersendiri dari yang bersangkutan beberapa hari perawatan sudah dinyatakan baik dan sehat. Rata-rata bisa dipulangkan antara 10-12 hari," terangnya.
Saat datang kondisi klinis pasien memang muncul semacam kekhawatiran saat ditetapkan PDP. Namun beberapa pesan disampaikan tenaga medis, dokter dan lain-lain, akan membuka apa sebenarnya yang terjadi di dalam diri pasien. Pasien akan paham bagaimana nantinya selama perawatan di Rumah Sakit
Husnul juga mengatakan, hingga saat ini belum tersedia obat secara khusus untuk penanganan Covid-19. Tetapi tim ahli dalam perawatan dan penatalaksanaannya melihat kondisi klinis dan pemeriksaan penunjangnya.
"Misalnya di thorak ada penyumbatan pneumonia, oh ada rasa sesak, kemudian keluhannya yang lain. Pneumoninya juga ditatalaksana, sehingga untuk obat-obatannya itu referensinya itu di rumah sakit," katanya.
Kata Husnul, Tim Pinere atau Satgas Covid19 tidak hanya satu dokter ahli saja, tetapi dari beberapa sudut ilmu keahlian. Selama penanganan tentu berlangsung diskusi terhadap pasiennya tersebut.
Baik Didi maupun Husnul mengaku lega kalau pasiennya sembuh dari penyakit yang diderita dan tentu berharap khususnya kasus Covid-19 dapat tertangani dengan sebaik-baiknya. Semua pihak dapat bekerja sama, terutama masyarakat agar terus menjaga diri agar pasiennya tidak bertambah terus.
Secara nasional per Minggu, 29 Maret 2020 jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 64 orang dan 116 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara kasus di Indonesia sebanyak 1.285 orang positif terjangkiti virus Corona dari 6.500 spesimen atau orang yang menjalani tes.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaTerdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.
Baca SelengkapnyaPada dasarnya, rumah sakit ini siap menerima pasien dari latarbelakang apapun. Termasuk para politisi stres.
Baca SelengkapnyaKRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai, pelayanan di RSUD tersebut sudah terbebas dari pungutan dan pembatasan bagi pasien yang menginap.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca Selengkapnya