44 TKI Ilegal Diamankan saat Pulang Lewat Labuhan Batu Utara
Merdeka.com - TNI AL kembali mengamankan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang pulang dari Malaysia. Kali ini, 44 orang diamankan di Pantai Bersaudara, Simandulang, Labuhan Batu Utara (Labura), Sumut, pada Senin (27/4).
Mereka diamankan tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Tanjung Balai Asahan (TBA) Lantamal I, Koarmada I. Awalnya mereka mendapat informasi mengenai adanya adanya kapal bermuatan manusia yang bergerak ke arah Sungai Leidong saat dini hari.
Berbekal informasi itu, tim yang menggunakan kapal Patkamla (Patroli Keamanan Laut) SLG I-1-57 pun melakukan pencarian. Dalam upayanya, mereka kembali mendapat informasi dari nelayan yang melihat satu unit kapal menurunkan orang di Pantai Bersaudara, Desa Simandulang.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Bagaimana cara penambang ilegal kembali? Lantaran kerap kembali meski sudah ditertibkan, PT Timah pun membina para penambang timah ilegal tersebut menjadi mitra penambangan timah dengan syarat memiliki badan usaha berupa commanditaire vennootschap (CV) maupun perseroan terbatas (PT).
"Saat itu tim segera meluncur. Pada jam 05.05 Wib, tim mendapati 44 orang yang diduga TKI ilegal tersebut berada di pantai, sedangkan untuk kapal yang mengangkut TKI ilegal tersebut tidak ditemukan tim F1QR Lanal TBA. Diduga kapal tersebut sudah masuk ke Sungai Leidong," papar Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan, Letkol Laut (P) Dafris Datuk Syahrudin.
Ke-44 orang yang diamankan kemudian diperiksa. Mereka dipastikan sebagai TKI ilegal yang pulang ke Indonesia dibantu nelayan yang berada disekitar perairan itu. Para TKI itu lalu dievakuasi melalui laut menuju Posmat Bagan Asahan, yang lokasinya jauh dari permukiman penduduk dan akses kendaraan.
Pendataan dilakukan, para TKI yang diamankan terdiri dari 38 laki-Laki, 4 perempuan dan 2 anak laki-laki. Satgas Covid-19 Lanal TBA juga melakukan prosedur tetap dengan memeriksa kesehatan, termasuk suhu tubuh, para TKI dan keluarganya. Tubuh dan barang bawaannya pun disemprot disinfektan. Mereka kemudian diserahkan kepada Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tanjung Balai untuk penanganan lebih lanjut serta proses karantina.
Di tempat terpisah, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I (Danlantamal I) Laksma TNI Abdul Rasyid mengatakan, para penyelundup TKI saat ini diduga sengaja menurunkan penumpangnya di pantai yang sulit dijangkau untuk mengelabui petugas.
"Ini sangatlah berbahaya, terutama dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Apabila membawa virus dari luar sampai lolos dan langsung terjun begitu saja berbaur dengan masyarakat tanpa dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan kesehatan, maka akan sangat berbahaya dan menjadi sebab penyebaran virus corona yang saat ini sedang sama-sama kita lawan" kata Rasyid .
Dia mengatakan, TNI AL, khususnya Lantamal I, melalui Lanal-Lanal jajarannya terus melakukan patroli dengan intensitas tinggi untuk mencegah pelanggaran ini. Tidak kurang 350 orang, terdiri dari 286 laki-laki, 59 perempuan dan 5 anak, sudah diamankan saat pulang ke Indonesia melalui jalur tidak resmi. Seluruhnya menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Satgas Covid-19 Lanal TBA serta pemeriksaan lanjutan dan karantina.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaAWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca SelengkapnyaAdapun kedua tersangka penyelundup Pekerja Migran Indonesia non-prosedural itu di antaranya berinisial MZ dan PJ.
Baca SelengkapnyaMenurut Bustan, pengungkapan kasus ini bukan saja skala regional tetapi nasional yang harus diperangi secara bersama-sama.
Baca Selengkapnya