5 Pembelaan FPI untuk tragedi Kendal
Merdeka.com - Sweeping tempat maksiat yang dilakukan ormas Front Pembela Islam (FPI) di daerah Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah berbuah bentrokan. Ribuan warga yang tidak terima dengan sweeping mengamuk dan balik menyerang ratusan massa FPI.
Bentrokan mengakibatkan beberapa orang terluka, dan seorang Ibu meninggal karena ditabrak mobil ormas anti maksiat itu.
Namun kini kondisi Sukorejo sudah aman. Sebanyak 26 anggota ormas diperiksa polisi, dan hanya 3 orang ditetapkan sebagai tersangka. Akibat tragedi itu, FPI panen hujatan, hingga menjurus minta agar pemerintah membubarkan ormas yang diasuh Habib Rizieq itu.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Namun demikian, bukan FPI kalau tak bisa memutar alasan untuk membela diri. Berikut ini 5 pembelaan FPI atas tragedi sweeping berdarah itu:
Sebut bentrokan karena provokasi bandar togel
Pembelaan ini dikatakan Ketua Divisi Advokasi DPD Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah Zaenal Abidin Petir. Dia membeberkan alasan mengapa melakukan sweeping di Kecamatan Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah. Alasannya, di Kendal menjamur judi togel di bulan Ramadan."Berdasarkan laporan masyarakat di Sukorejo banyak ditemukan judi togel. Kami menemukan ada 10 titik judi togel yang beroperasi di siang hari," kata Zaenal kepada merdeka.com, Jumat (19/7).Para anggota FPI ini kemudian melakukan sweeping dan mengamankan kupon judi kuda lari. Nantinya, barang bukti ini akan diserahkan ke polisi. "Karena kalau melapor ke polisi itu mereka (polisi) selalu minta bukti," jelasnya.Setelah dari situ, puluhan anggota FPI kemudian melakukan pawai ke sebuah lokalisasi bernama Alas Karet atau Alaska. Namun saat menuju ke sana, iring-iringan FPI ini diserang. "Yang menyerang ini ya bandar togel dan preman yang tidak terima. Kemudian mereka memprovokasi warga untuk menyerang anggota FPI," ujarnya.
Tuding penyerang FPI adalah preman
Selain bandar togel, Ketua Divisi Advokasi DPD FPI Jawa Tengah Zainal Abidin Petir juga menyebut peran preman dalam bentrok tersebut. "Yang menyerang ini ya bandar togel dan preman yang tidak terima. Kemudian mereka memprovokasi warga untuk menyerang anggota FPI," ujarnya.Dia juga menyesalkan kenapa anggota FPI saja yang ditangkap, sementara penyerang anggotanya tidak. "Mengapa dua tersangka ditetapkan hanya gara-gara membawa senjata tajam. Padahal saat kejadian banyak juga preman-preman yang membawa senjata tajam. Tapi mereka tidak ditangkap," ujarnya.
Tabrak orang karena kondisi simalakama
Kali ini yang bicara Ketua DPD FPI Jawa Tengah Syihabudin. Menurut dia, soal insiden tertabraknya warga, Syihabudin pun menjelaskan bahwa posisi mobil yang dikendarai anggota FPI itu simalakama, posisinya dikejar orang. "Kalau tidak lari kena orang. Posisinya dikejar. Saat itu saya di masjid (Masjid Agung Sukorejo dekat alun-alun tempat FPI diamankan saat kejadian)," terangnya.
Berkilah bentrokan itu di luar kendali
Ketua DPD FPI Jawa Tengah Syihabudin juga berdalih kalau sebenarnya sejak awal FPI sudah berkoordinasi dengan polisi. Namun, situasi di lapangan di luar kendali. "Inginnya prosedural, tapi namanya anak buah, ada yang model-model, biasa," tegasnya.Akibatnya, sweeping hari itu berujung bentrok. Mereka diserbu ribuan warga yang tidak terima dengan kekerasan yang mereka lakukan hingga menyebabkan seorang ibu tewas dan beberapa orang terluka.
Tidak akan gelar sweeping kalau aturan ditegakkan
Pada bulan Ramadan ini, Front Pembela Islam (FPI) wilayah Jawa Tengah berkomitmen untuk tidak melakukan penyisiran atau sweeping tempat hiburan malam yang nekat melanggar aturan operasional. FPI akan tunduk pada aturan yang ditetapkan oleh polisi."Kami tidak akan melakukan sweeping selama Ramadan, selama tempat-tempat hiburan ini menjalankan aturan yang telah ditetapkan," kata Wakil Ketua FPI wilayah Jawa Tengah Zainal Abidin.FPI juga akan mengutamakan komunikasi dalam menegakkan aturan yang ada, khususnya dengan aparat penegak hukum. Menurut dia, FPI ingin mengubah pandangan masyarakat selama ini yang dinilai anarkis. "Kami ingin menunjukkan FPI yang santun, humanis, namun tegas," katanya.
Baca juga: Ini video amatir mobil FPI tabrak dan seret warga di Kendal Hujatan terhadap FPI terkait tragedi Kendal marak di internet (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaSeluruh prajurit yang diduga terlibat kini tengah menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Kodam.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkampung di Sulurang, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto menyebabkan seorang warga atas nama Rustam Ubas meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPesonel Polri rutin melakukan patroli di sepanjang desa.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia mengalami sejumlah luka akibat benda tajam.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tujuh orang ditetapkan dan ditahan jadi tersangka buntut bentrok di Bitung, Sulawesi Sulut.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca Selengkapnya