5 Rampok Bersenpi Gasak Rp561 Juta Setoran Agen Gas Ditangkap, Ada Peran Orang Dalam
Merdeka.com - Satuan Resmob Polrestabes Semarang menangkap lima komplotan perampok bersenjata api jaringan Lampung yang beraksi di Jalan Krakatau VIII, Karang Tempel, Semarang. Komplotan tersebut beraksi dengan melibatkan orang dalam di agen gas berhasil merampas uang senilai Rp561 juta, pada Senin (18/1).
Para pelaku yakni Rahmat (40) Frans Panjaitan (37) Vidi Kondian (21) Maftuhi (26) warga Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, dan satu orang yang menjadi penunjuk jalan Moch Agus Irawan (39) Warga Bandarjo, Kabupaten Semarang.
"Mereka terpaksa kami berikan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan pelaku dengan taat ditangkap dalam pelariannya di perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis, tepatnya di Jalan Raya Cikoneng Ciamis Jawa Barat. Satu pelaku buron asal Semarang," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dalam gelar perkara, Jumat (22/1).
Sedangkan, polisi saat ini masih mengejar seorang pelaku lainnya yang merupakan karyawan dari perusahaan agen gas itu. Terkait dugaan keterlibatan orang dalam itu masih terus dikembangkan.
"Otak perampokan yakni orang dalam yang bekerja di perusahaan agen gas. Saat ini masih mengejar seorang pelaku lainnya yang merupakan karyawan dari perusahaan agen gas itu," ujarnya.
Polisi menyebut kejadian perampokan terhadap karyawan agen gas di Semarang, ketika korban bernama Teguh hendak menyetorkan uang di kantor Jalan Krakatau Semarang, Senin (18/1). Setibanya di depan kantor, pelaku langsung mengacungkan senjata api ke arah korban.
"Berhasil gondol tas berisi uang, pelaku kabur ke arah selatan dan motor yang digunakan di buang di daerah Banyumanik," jelasnya.
Di Banyumanik, pelaku kemudian pelaku menyewa mobil untuk kabur ke Yogyakarta. Sesampainya di Yogyakarta komplotan perampok tersebut sepakat bertemu di hotel.
"Mereka juga sewa hotel juga di Yogyakarta. Tujuannya bagi hasil uang kejahatan dan masing-masing mendapatkan Rp90 juta. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya ke Ciamis untuk menemui saudaranya," jelasnya.
Terkait senjata api yang digunakan pelaku saat saat beraksi di dapat dari Lampung.
"Sedangkan jenis senjata yang kita sita tiga senpi rakitan dengan harga Rp15 juta dengan jumlah belasan butir peluru," ujarnya.
Polisi terus melakukan pengembangan kasusnya. Sebab ada dugaan para pelaku ini pernah beraksi di tempat lain sebelum melakukan perampokan di Krakatau Semarang.
"Dari temuan beberapa barang bukti terdapat senpi, kunci T, dua motor yang digunakan saat beraksi merupakan motor hasil curian di Kota Semarang. Pasti sudah melakukan. Ini kami kembangan," jelasnya.
Kapolrestabes Irwan Anwar mengimbau kepada pelaku kejahatan untuk tidak melakukan aksi di wilayah hukum kota Semarang karena pihaknya tidak akan segan melakukan tindakan tegas terukur.
"Sekali lagi saya tegaskan jangan coba-coba berbuat kerusuhan dan kriminal di wilayah hukum Polrestabes Semarang, saya akan tindak tegas," ungkapnya.
"Sementara itu barang bukti uang yang berhasil disita petugas yaitu Rp 290 juta. Sedangkan untuk uang yang sudah dikirim ke keluarganya nanti akan ditarik kembali untuk kepentingan penyidikan. Ke Kelima pelaku dijerat dengan pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara," kata dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca Selengkapnya"Karena takut sih, takut sama warga, takut dipukulin," kata pelaku
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
MI mengelak jika sempat menabrak dua mobil sebelum terjadi kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim Utama.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Ternyata Punya Sifat Temperamen
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaAiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca Selengkapnya