Alasan Pelaku Curanmor Seret Wanita Sejauh 150 Meter di Bekasi: Takut Dipukulin Warga
"Karena takut sih, takut sama warga, takut dipukulin," kata pelaku
Pelaku mengaku kabur membawa motor curian sambil menyeret korban karena takut.
Alasan Pelaku Curanmor Seret Wanita Sejauh 150 Meter di Bekasi: Takut Dipukulin Warga
Andra (29), pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang kabur sambil menyeret seorang wanita sejauh ratusan meter di Jalan Bosih Raya, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi seperti tak menunjukkan rasa penyesalan usai 'menyiksa' korbannya.
Bahkan saat diwawancara media, pelaku terlihat cengengesan dan santai menjawab pertanyaan seolah tidak ada rasa bersalah. Pelaku mengaku kabur membawa motor curian sambil menyeret korban bernama Indah Agustiyani (29) karena takut aksinya diketahui oleh massa.
"Karena takut sih, takut sama warga, takut dipukulin," kata pelaku saat dihadirkan pada konferensi pers di Polsek Cikarang Barat, Senin (4/3).
Pelaku mengetahui korban memegang besi bagian belakang motor ketika akan kabur. Namun karena khawatir tertangkap warga, pelaku akhirnya tancap gas sambil menyeret korban.
"Iya tahu (korban ikut terseret motor), sempat mau berhenti cuma agak takut, bingung jadinya, ya udah," ucap pelaku.
Sebelum melakukan aksi curanmor, pelaku dan temannya bernama Agus bin Fauzi (22) berencana untuk ke bengkel. Namun saat melintas di depan tempat kursus stir mobil, dia melihat ada sepeda motor Honda Beat terparkir dengan kunci yang masih menempel di kontaknya.
Merasa ada kesempatan, kedua pelaku kemudian menghampiri motor tersebut dan menyalakan mesinnya.
Namun saat akan dibawa kabur, korban memergokinya dan berusaha mencegah hingga akhirnya terseret di jalan beraspal sejauh sekitar 150 meter.
"Tadinya niatnya mau ke bengkel tapi enggak jadi karena ada kunci nempel (di motor), iya ya namanya orang bingung ya," katanya.
Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku, motor hasil curian tersebut sudah dijual seharga sekitar Rp4 juta melalui media sosial Facebook.
Pelaku menjualnya dengan sistem Cash On Delivery (COD) atau bayar di tempat.
"Dia menjualnya di sekitaran harga Rp4-5 juta lewat COD Facebook, makanya ini kami lidik, proses kami kejar BB-nya, (motor curian dijual) sama si Andra ini," ungkapnya.
Dua pelaku curanmor ditangkap pada Sabtu (2/3) di dua lokasi berbeda. Pelaku Andra ditangkap di Indramayu, sedangkan Agus ditangkap di Jatiasih, Kota Bekasi.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita diduga korban kejahatan terseret sepeda motor hingga ratusan meter di Jalan Bosih Raya, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Selasa (26/2). Korban mengalami luka serius, terutama di bagian kaki.
Peristiwa menegangkan ini terekam CCTV dan viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, korban terseret sepeda motor diduga karena berusaha mempertahankan barang berharga yang dibawa kabur oleh pengemudi sepeda motor yang menyeretnya.
Dalam rekaman video yang beredar, pengendara motor yang diduga sebagai pelaku kejahatan itu terus tancap gas meski wanita yang belum diketahui identitasnya itu memegang bagian belakang motor dan terseret di jalanan beraspal.
Tian Krisnaldi (41), saksi mata di lokasi kejadian sempat mendengar seorang wanita berteriak minta tolong. Ternyata teriakan tersebut suara dari seorang wanita yang terseret sepeda motor di jalanan beraspal.
"Saya enggak tahu dari awal, jadi saya hanya dengar teriakan, suara ibu-ibu minta tolong, terus teriak jambret," kata Tian yang pada saat kejadian sedang berada di pinggir Jalan Bosih Raya.
Saat mendengar suara teriakan minta tolong, Tian langsung ke tengah jalan. Saat itu dia melihat seorang wanita terseret sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Dia menduga pelaku kejahatan itu berjumlah dua orang.
"Saya ke jalan, lihat motornya kencang, ngebut lagi motornya, itu pelakunya dua orang, karena pas saya perhatiin yang satu duluan, itu kayaknya temannya, nah yang satu lagi itu kayaknya eksekutor, soalnya pas ibu-ibu itu teriak tapi pengendara yang di depan enggak mau berhenti," kata Tian Krisnaldi, saksi mata.