7 Pengungsi Wamena Asal Ponorogo Diberikan Pendampingan Psikologis
Merdeka.com - Sedikitnya 7 orang warga asal Ponorogo, Jawa Timur yang merantau ke Kabupaten Wamena, Papua, memilih kembali ke Bumi Reyog. Tiba di Ponorogo, mereka langsung diberikan pendampingan psikologis untuk pemulihan trauma.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Ponorogo, Supriyadi mengatakan, 7 orang tersebut teridentifikasi sebagai satu keluarga. "Semuanya satu keluarga," katanya, Kamis (3/10).
Dia merinci 7 orang terdiri dari 4 dewasa dan 3 anak-anak. Mereka asal dari Desa Jurug, Kecamatan Sooko, namun juga mempunyai rumah di Perum Kertosari Indah.
-
Dimana Ibu Persit itu tinggal di Wamena? Jadi di rumah dinas pak Gading masih pakai kompor minyak tanah guys. Tapi katanya ada juga yang sudah pakai kompor listrik dan kompor gas.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Siapa yang melamar menjadi guru? Saya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : Safitri RahayuTempat/tanggal lahir : Magelang, 23 April 1996Agama : IslamPendidikan terakhir : Universitas PadjajaranGelar : Sarjana PendidikanAgama : IslamAlamat : Jalan Surabaya No. 59 Kota MalangNomor Telepon : 081234567890 Mengajukan lamaran untuk menjadi tenaga pengajar di SD Harapan Nusantara, Malang.
-
Wara Wiri Mengajar mengajak siapa? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Kenapa bapak-bapak di Klaten beri diklat ke Karang Taruna? Semua hal tersebut semata-mata dilakukan bukan tanpa alasan. Generasi muda di masa kini yang digempur berbagai ancaman budaya luar memang rasanya perlu melestarikan adat dan tradisi setempat.
-
Dimana anak Komeng bersekolah? Keduanya lulus dari International Islamic School (IISS).
Menurutnya, awalnya dirinya ditelepon oleh Kadinsos Provinsi Jawa Timur bahwa ada warga asal Ponorogo yang ada di Wamena. "Saat itu perjalanan dari Wamena ke Malang. Disuruh menjemput di Malang," jelasnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya perantau tersebut merupakan guru di Wamena. Dan sudah merantau sejak tahun 1984. "Makanya mengajak ibu dan istrinya. Bahkan KTP nya sudah Wamena," katanya.
Menurutnya, mereka memang meminta pulang dengan alasan tidak betah tinggal di pengungsian. "Karena tidak betah harus tinggal di pengungsian," bebernya.
Untuk sampai di Ponorogo mereka harus beberapa kali transit. Mereka harus ke Kota Jayapura lalu ke Ambon dan terakhir di Malang.
Dari cerita mereka, kata dia, masih ada beberapa warga Ponorogo yang di Wamena. Namun Supriyadi masih belum bisa memastikan berapa jumlahnya.
"Masih kami koordinasikan. Yang jelas dari cerita mereka masih ada," tegas mantan Kasat Pol PP Pemkab Ponorogo ini.
Langkah ke depannya, jelas dia, ke tujuh orang yang pulang tersebut akan difasilitasi kebutuhannya seperti untuk keperluan makan dan lain-lain. Dia mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Kadinas Ponorogo untuk melakukan cek kesehatan.
"Kami lakukan cek kesehatan serta melakukan pendampingan secara psikologis. Mereka seperti terlihat trauma. Akan kami dampingi," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaSelama tiga tahun, Kiai gadungan ini sudah melakukan aksi bejatnya kepada korban sebanyak tiga kali
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Banyuwangi telah merantau selama puluhan tahun sebagai seorang transmigran di Kaltara dan tidak pernah pulang kampung.
Baca SelengkapnyaSetelah bertemu dengan wanita pemilik akun @iyasaya_emngkenapa, pria tersebut akhirnya mendapat pertolongan.
Baca SelengkapnyaNorma masuk dalam 43 guru peraih penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan.
Baca Selengkapnya