87 Persen pelaku dan korban kekerasan seksual saling mengenal
Merdeka.com - Fenomena kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Indonesia semakin meningkat. Data Susenas Badan Pusat Statistik tahun 2014 menunjukkan kurang lebih 74.283 orang anak menjadi korban kekerasan seksual. Hal yang lebih memprihatinkan, dalam kasus ini sebagian pelaku merupakan anak.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kebanyakan kasus kekerasan seksual pada anak merupakan orang dekat. Sebab mayoritas pelaku dan korban kekerasan seksual saling mengenal sebanyak 87 persen.
"Dari proses yang kita lakukan ternyata 87 persen itu saling mengenal, oleh karena itu kalau satu dilindungi, yang satu lainnya harus punya semangat untuk saling melindungi. Teman yang satu dengan teman yang lain. Orang tua yang satu dengan orang tua yang lain, Kemudian guru, semuanya harus ada pada posisi yang saling melindungi," ujarnya di Kementerian Sosial, Kamis (30/11).
-
Kenapa anak bisa ketagihan pornografi setelah melihat orang tua? Ini dapat menjadi risiko kencanduan pornografi atau kebiasaan tidak sehat lainnya.
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
-
Bagaimana cara internet memengaruhi otak remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023. Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
-
Apa dampak internet pada otak remaja? Kecanduan internet di kalangan remaja dapat menyebabkan perubahan signifikan pada otak mereka, demikian temuan terbaru dari sebuah studi yang dipublikasikan di Plus Mental Health. Dilansir dari Medical Daily, penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kecanduan internet memiliki gangguan signifikan dalam jaringan otak yang kritis, memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan, perhatian, ingatan, koordinasi, dan kesehatan mental.
-
Apa dampak negatif media sosial untuk anak? Seringkali, anak-anak tidak menyadari risiko yang mengancam akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
-
Kapan kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak? Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun.
Dia mengungkapkan, rata-rata pelakunya kekerasan seksual adalah anak berusia 16 tahun, sementara korbannya mulai umur 6 tahun. Di mana pelaku dan korban 55 persen adalah hidup bersama keluarga. Untuk itu, Khofifah berharap, peran orang tua menjadi penting untuk mengurangi tindak kekerasan.
"Jadi mohon kepada seluruh para orang tua dalam UU perlindungan anak, kewajiban pertama dan utama itu adalah orang tua untuk melindungi anak-anak mereka, itu ada di dalam UU perlindungan anak," katanya.
Bukan hanya itu, faktor yang mempengaruhi anak melakukan tindak kekerasan seksual adalah pornografi. Tercatat 43 persen anak melakukan kekerasan seksual karena pornografi.
Sementara itu, faktor lainnya ialah pengaruh teman 33 persen, pengaruh narkoba atau obat 11 persen, pengaruh historis pernah menjadi korban 10 persen dan pengaruh keluarga 10 persen. Akses terbesar melalui ponsel sebesar 28 persen, komputer 24 persen, gambar 18 persen, dan VCD 12 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaTerlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pekerjaan rumah besar pemerintah saat ini salah satunya membatasi akses internet atau situs porno di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaPeran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan tujuh kiat bagi orang tua dalam rangka mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak di lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaWHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.
Baca SelengkapnyaPemerintah membutuhkan kerja sama dengan orang tua untuk mengawasi aktivitas anak saat mengakses internet.
Baca SelengkapnyaMereka tercatat dalam 19.555 kali transaksi senilai Rp2,29 miliar.
Baca SelengkapnyaPuan menekankan agar Pemerintah berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait untuk berantas judol dari semua kalangan.
Baca Selengkapnya