87 Rumah Dibakar di Buton, Kapolres Minta Warga Dua Desa Tenang
Merdeka.com - Kapolres Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, AKBP Andi Herman meminta warga Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, bersikap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Hal itu menyusul bentrokan kedua belah pihak yang mengakibatkan 87 rumah dibakar.
"Saya minta semua pihak untuk mempercayakan dan menyerahkan persoalan ini kepada pihak kepolisian. Kami lagi atur strategi," imbaunya kepada warga di lokasi kejadian, di Buton, dikutip dari Antara, Kamis (6/6).
Informasi yang dihimpun, akibat pertikaian itu, ratusan warga terpaksa mengungsi. Mereka menyelamatkan diri ke desa tetangga dan sebagian masih bertahan guna berjaga-jaga dilokasi kejadian.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang melakukan kerusuhan di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion. Mereka melampiaskan kekesalan dengan merusak bench pemain.
-
Siapa yang menghimbau warga agar berhati-hati? “Warga harus menjaga betul keamanan kendaraan bermotornya terutama roda dua yang sering menjadi incaran para pelaku curanmor. Tetap waspada dan selalu parkir sepeda motor di tempat parkir yang benar dan gunakan kunci pengaman tambahan,“ Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat di Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (19/6).
-
Kenapa terjadi bentrokan di Muntilan? 'Setelah kegiatan selesai, saat pulang, salah satu kelompok ini bersinggungan dengan kelompok lain. Kemudian ada kesalahpahaman hingga terjadilah gesekan di lapangan,' kata Kombes Pol Ruruh, dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang melakukan pembakaran? Polda Sumut berhasil mengamankan dua pelaku yang merupakan eksekutor. Di mana mereka memiliki peran dan tugas masing-masing. Pelaku pertama berinisial RAS (37). Ia bertugas sebagai driver atau pengemudi motor.Sedangkan, pelaku kedua sekaligus temannya yang berinisial YT alias Selawang (36), berperan menyiramkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite yang sudah dicampur solar ke rumah korban.
-
Kenapa Pasar Ngawen Blora terbakar? Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat lilin yang menyala di salah satu kios sembako lupa dimatikan pemiliknya.
Saat ini, di lokasi kejadian aparat kepolisian dan TNI bersiaga di pintu masuk kedua desa tersebut.
Aparat gabungan itu mencoba menghalau pergerakan sejumlah massa yang terlihat mencoba memasuki Desa Sampoabalo. Upaya pihak kepolisian juga melakukan pencegahan dan melakukan mediasi.
Sebelumnya, 87 unit rumah di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, habis dilalap si jago merah. Terbakarnya rumah tersebut dilakukan oleh sekelompok pemuda dari Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Kejadian tersebut bermula, pada Selasa (4/6) sekitar pukul 21.00 WITA, sekelompok pemuda dari Desa Gunung Jaya melakukan pawai motor melintasi Desa Sampuabalo dengan cara menggas-gas sepeda motornya. Sehingga memancing kemarahan masyarakat dari Desa Sampuabalo.
Lalu, pada Rabu (5/6), sekitar pukul 13.00 WITA, pemuda dari Desa Sampuabalo menggunakan motor hendak menuju ke SP1 atau Ambau untuk menemui keluarganya dalam rangka sirahturahim.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Misiyati merupakan satu dari enam bidan yang bertugas di Rumah Bersalin Desa Sarongan.
Baca SelengkapnyaAnies berjanji akan membangun rumah layak huni di Kampung Rufei, Sorong, Papua Barat Daya
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan mengunjungi warga terdampak bencana di Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaPj. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, dianugerahi gelar Kolakino Liwu Pancana oleh Lembaga Adat Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaLokasi ini dianggap lokasi yang pas untuk dijadikan tempat relokasi. Oleh karenanya, masyarakat korban erupsi tidak butuh waktu lama untuk melanjutkan kehidupan
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaKeindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaDari laporan karhutla hari ke-10 di Desa Suka Maju untuk sektor kiri api sudah dapat dikendalikan namun masih berasap.
Baca Selengkapnya