Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Agar Tak Sekadar jadi Objek, Indonesia Diminta Serius Mempelajari Kebijakan Joe Biden

Agar Tak Sekadar jadi Objek, Indonesia Diminta Serius Mempelajari Kebijakan Joe Biden Joe Biden. ©2020 AFP

Merdeka.com - Media Amerika Serikat melaporkan, jika Presiden AS terpilih Joseph Robinette atau Joe Biden telah memenangkan 306 suara elektoral (electoral college). Sementara itu, petahana Presiden Donald Trump hanya meraih 232 suara.

Atas hasil tersebut, pemerintah Indonesia diminta serius dalam mempelajari kebijakan apa yang nantinya akan diterapkan oleh Joe Biden setelah resmi menjadi orang nomor satu di AS.

"Saya kira pemerintah Indonesia harus betul-betul serius mempelajari kira-kira kebijakan apa yang akan diterapkan oleh Joe Biden, kebijakan luar negeri, terutama ASEAN dan Indonesia sendiri. Sehingga Indonesia mengambil manfaat. Karena kalau tidak, ya Indonesia hanya akan sekedar jadi objek, tidak pernah jadi subjek," kata Jurnalis Senior, mantan Koresponden Senior NIKKEI, Gigin Praginanto dalam diskusi Populi Center dan Smart FM Network dengan tema 'Forbidden For Biden', Sabtu (14/11).

Orang lain juga bertanya?

"Jadi ini pembelajaran yang sangat penting. Detik ini juga Presiden harus memerintahkan seluruh staf-nya untuk fokus mempelajari kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Joe Biden terhadap ASEAN dan Indonesia," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Pengamat Pertahanan Luar Negeri, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati. Dia berharap Indonesia tidak hanya sebatas objek saja.

"Tetapi kita juga harus berpikir bahwa kita sangat mengharapkan apabila memang Biden yang harus diputuskan sebagai pemenang juga akan melakukan satu investasi yang positif di Indonesia juga melakukan suatu kerjasama yang baik, yang friendly, tetap di kawasan," ujar Nuning panggilannya.

"Sehingga tidak memperuncing keadaan yang ada dan justru sangat berharap bahwa globalis dari Biden ini tidak lalu berperan terlalu aktif, sehingga mengacak-acak sistem negara lain, utamanya di ASEAN. Saya rasa itulah harapan kita semua. Semoga siapapun yang menjadi Presiden Amerika akan mendatangkan keuntungan bagi Indonesia," tambahnya.

Sementara itu, Pengamat masalah Internasional, Irman Gurmilang Lanti, menambahkan selama 4 tahun menjalin kerjasama dengan AS di bawah pemerintahan Donald Trump, Indonesia diharapkan tidak menyerahkan nasibnya melulu kepada kekuatan besar di dunia.

"Hal ini terutama sangat benar untuk negara-negara midlde power ya, seperti kita dan negara-negara ASEAN yang lain. Saya pikir memang suatu saat harus betul-betul menentukan bahwa kita ini sebenarnya mau ke mana," ujar Irman.

Menurutnya, dahulu Indonesia pernah mempunyai istilah ketahanan nasional, ketahanan regional dan sebagainya. Namun, semua itu perlu ada pembenahan atau revisi lagi.

"Karena kita tidak bisa hidup di dalam roller coster seperti ini. Jadi nanti kita enggak tahu nanti pemerintah Biden seperti apa. Dugaan saya Bidden juga tidak akan terlalu ekstrem mengambil keputusan yang 180 derajat apa yang diambil Trump. Dia pasti akan mereview semua kebijakan Trump, misalnya mengenai Korea Utara, mengenai China, mengenai laut China Selatan dan sebagainya seperti itu," ungkapnya.

"Dan ini juga sekarang agak sedikit membingungkan posisi pemerintah Trump yang kemudian mengajak beberapa negara Arab untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, bantuan dari Amerika Serikat ini juga sangat membingungkan. Apakah ini juga akan diteruskan oleh Trump, dan ini kebijakan ini sangat ditentang oleh Palestina tentunya gitu. Jadi saya pikir banyak sekali yang memang agak sedikit membingungkan, tapi saya pikir justru karena itu," sambungnya.

Ia ingin, agar Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya itu perlu memiliki posisi yang benar-benar solid, kompak dan juga sangat kuat

"Sehingga kemudian kita tidak mudah dan terombang-ambing dengan pergantian kekuasaan di Amerika Serikat, belum nanti juga kalau misalnya mungkin ada perbedaan, pergantian blade di China dan seperti itu. Oleh karena itu, posisi kepemimpinan di Indonesia itu sangat perlu dikuatkan, itu PR kita," tutupnya. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat

Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.

Baca Selengkapnya
Melihat Dukungan Pemimpin Sejumlah Negara ke Aset Kripto, Bagaimana Indonesia?
Melihat Dukungan Pemimpin Sejumlah Negara ke Aset Kripto, Bagaimana Indonesia?

Presiden AS Joe Biden dalam proses kampanye melakukan pendekatan ke komunitas kripto, setelah pada 2021 menyebut bahwa kripto adalah "sesuatu yang berbahaya".

Baca Selengkapnya
Tegas! Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru
Tegas! Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru

Tegas! Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Presiden AS Joe Biden Diteriaki 'Diktaktor Genosida', Begini Responnya
Momen Presiden AS Joe Biden Diteriaki 'Diktaktor Genosida', Begini Responnya

Momen saat Presiden AS Joe Biden diprotes langsung oleh pengunjuk rasa pro-Palestina.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.

Baca Selengkapnya
Via Telepon, Joe Biden Beri Selamat ke Prabowo sebagai Pemenang Pilpres
Via Telepon, Joe Biden Beri Selamat ke Prabowo sebagai Pemenang Pilpres

"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.

Baca Selengkapnya
Amerika Serikat dan Kanada Memperketat Kebijakan Impor Mobil Listrik dari China, Joe Biden: Kami Tidak Akan Terjajah
Amerika Serikat dan Kanada Memperketat Kebijakan Impor Mobil Listrik dari China, Joe Biden: Kami Tidak Akan Terjajah

Berbeda dengan Indonesia yang sangat terbuka dengan merek mobil China, AS dan Kanada justru memperketat impor mobil China.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan 10 Juni Sebagai Hari Kewirausahaan Nasional
Jokowi Tetapkan 10 Juni Sebagai Hari Kewirausahaan Nasional

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menetapkan tanggal 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional.

Baca Selengkapnya
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik

Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya