Ahmad Heryawan: Jawa Barat berstatus siaga sepanjang tahun 2016
Merdeka.com - Bencana alam pada 2016 ini terus terjadi. Belum lama banjir bandang menyergap Kabupaten Garut yang menewaskan 34 warga, kini jembatan amblas terjadi di Banjar. Meski demikian tidak ada korban jiwa.
Jembatan amblas sedalam 10 meter, panjang 16 meter dan lebar 12 meter itu melumpuhkan jalur Jabar dan Jateng.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, sepanjang 2016 ini seluruh wilayah Jabar memasuki kondisi siaga. Hal ini mengingat cuaca 2016 ini yang terus diguyur hujan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Bagaimana banjir bandang terjadi di Grobogan? Pada Selasa pagi (6/2), banjir bandang terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
"Kita siaga terus sepanjang tahun. Hari-hari 2016 ini hari hujan, dan tidak pernah berhenti hujan kan," kata pria yang akrab disapa Aher itu di Bandung, Senin (10/10).
Status siaga ini, tambah dia, akan terus diberlakukan hingga waktu yang tidak ditentukan. "Siaga ini sudah ada SK-nya, sudah ada penetapannya. Sampai, agak panjang ya, karena suasananya ini," pungkasnya.
Staf Data dan Informasi BMKG Bandung, Yuni Yulianti, mengatakan, seluruh wilayah di Jabar akan memasuki musim penghujan disertai angin kencang. Diprediksi, musim hujan ini akan mencapai puncaknya pada bulan depan.
"Jabar termasuk wilayah di-warning. Warning terhadap curah hujan yang tinggi dan potensi ada angin kecang," ujarnya.
Dia menjelaskan, tingginya curah hujan ini dikarenakan tekanan udara rendah di Samuda Hindia serta adanya sirkulasi angin tertutup di sekitar Laut Jawa. "Kelembaban udara juga masih tinggi. Jadi hampir semua wilayah di Jabar akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan sampai beberapa bulan ke depan," imbuhnya.
Pada puncaknya, BMKG memprediksi curah hujan mencapai 200-400 mm per bulannya. Kondisi ini lebih terasa di wilayah selatan Jabar. Kondisi inipun mengakibatkan gelombang tinggi di pantai selatan Jabar seperti Pangandaran dan Palabuhan Ratu.
"Angin kencang dan gelombang tinggi harus diwaspadai, bisa mencapai lima meter. Nelayan diimbau waspada," katanya. Hal ini berbeda dengan di pantau utara karena gelombang dan anginnya relatif lebih kecil. "Utara relatif aman, 0,25-0,75 meter," ucapnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Kementerian ESDM memaparkan analisis tentang gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaHeru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaBasarnas memastikan sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Baca Selengkapnya