Jawa Barat Siaga Bencana Hingga Mei 2025
Pemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga bencana hingga Mei tahun 2025. Anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) sudah disiapkan dan nominalnya bisa bertambah. Proses mitigasi terhadap potensi bencana dilakukan berkala.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan status itu ditetapkan pada akhir Oktober sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 360/Kep.580-BPBD/2024.
Status siaga ini berlaku bagi 27 kabupaten kota di Jawa Barat. Pemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024. Terutama untuk wilayah Jabar Selatan, dan Bogor.
“Status siaga bencana sudah ditetapkan dari sekarang sampai Mei 2025," kata PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin di Gedung Sate, Rabu (30/10).
Selama masa darurat kebencanaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan dana BTT dari sisa anggaran di akhir 2024 sebesar Rp125 miliar. "Per hari ini BTT siap Rp125 miliar, itu dari sisa anggaran. Tahun depan lebih besar lagi," ucapnya.
Bey pun menyatakan bahwa salah satu fenomena alam yang kerap menimbulkan korban adalah gempa bumi. Terbaru, yang diwaspadai adalah pergerakan Sesar Lembang. Maka dari itu, mereka menggelar simulasi penanganan ketika gempa terjadi di Gedung Sate.
Berdasarkan penelitian para ahli, wilayah yang berpotensi terdampak dari Sesar Lembang ini meliputi Bandung Raya; Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi.
Bey memastikan seluruh komponen penanganan bencana di Jawa Barat telah siap menghadapi kebencanaan baik potensi Sesar Lembang hingga hidrometeorologi akhir tahun ini.
"BPBD provinsi dan koordinasi dengan kabupaten kota, relawan, Polri siap siaga menghadapi bencana. Menghadapi bencana harus siap siaga," pungkasnya.