Aksi Bela Ulama di Istiqlal sempat diwarnai kehilangan anak & motor
Merdeka.com - Terdapat sejumlah kejadian di dalam Aksi Bela Ulama di Masjid Besar Istiqlal yang diadakan oleh Alumni Aksi 212 Bela Islam. Mulai kejadian anak hilang sampai kendaraan raib.
Elis (40), warga asal Tangerang ini panik ketika mengetahui anaknya hilang saat dititipkan kepada teman. Saat itu, Elis hendak menunaikan ibadah salat.
"Saya tadi panik banget tahu anak saya hilang, saya sama teman-teman yang lain langsung pada cari," kata Elis kepada merdeka.com di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (9/6).
-
Siapa yang mengungkap kekecewaan atas kegagalan anaknya lolos polisi? 'Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri,' ungkapnya.
-
Siapa yang lebih sering dicari anak saat kesal? Penelitian tersebut menemukan bahwa anak-anak lebih mungkin mendekati pengasuh utama mereka ketika mereka merasa kesal.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas setelah anaknya tidak lolos? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Siapa yang berteriak histeris? Tapi entah mengapa sang sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris sampai Layla Pun ikut panik.
Elis saat itu menitipkan kedua anaknya yang bernama Hamzah (3,5) dan Alif (2,5) itu kepada temannya. Namun, karena anak pertama Elis itu sangatlah aktif, sehingga membuat temannya itu kualahan untuk menjaga Hamzah.
"Anaknya hiperaktif juga si Hamzah. Soalnya saya titipin dua orang (anak), saya juga lupa kasih tahu ke temen saya kalau Hamzah anaknya hiperaktif," ujarnya.
Selain Elis yang kehilangan seorang anak saat mengikuti aksi bela ulama, Taufik (22) juga mengalami nasib serupa. Tapi bedanya, Taufik kehilangan sepeda motor.
Kejadian yang menimpa Taufik ini diketahui ketika ia akan pulang ke rumah sekitar pukul 18.45 WIB, usai mengikuti aksi. Dia sempat meneteskan air mata karena mengetahui bahwa sepeda motor merek Honda Beat berwarna hitam dengan nomor polisi B 4538 KED, kesayangannya itu hilang.
"Pas saya mau balik berdua sama temen saya kok motor enggak ada di parkiran, saya bingung dong mas, akhirnya saya balik ke dalem terus ke mobil komando aksi buat minta diumumin mas," kata Taufik kepada merdeka.com sambil meneteskan air mata dengan wajah yang murung, Jakarta, Jumat (9/6).
Namun, hilangnya motor Taufik karena dari kesalahannya sendiri yang lupa untuk mencabut kembali kunci motornya itu usai mengkunci ganda motornya itu.
"Saya lupa mas kalau kuncinya saya belum cabut dari dasbor, makanya itu saya nyesel banget kenapa bisa lupa," ujarnya.
Akan tetapi, Taufik sempat curiga terhadap satu orang yang telah mengikuti dirinya itu sambil melirik terus ke arah sepeda motor kesayangan itu.
"Tadi sih sempet ada yang ngikutin saya, terus ngeliatin sepeda motor saya aja mas. Apalagi pas saya lagi gembok roda saya di cakramnya," pungkasnya.
Selain Elis dan Taufik yang menjadi korban kehilangan, salah seorang panitia aksi bela ulama dengan pengeras suara sempat mengumumkan beberapa anak dan barang lain yang hilang.
"Yang merasa kehilangan tas berwarna biru harap ke mobil ke komando. Terus jika ada yang menemukan HP merek Oppo, terus anak umur 3 tahun atas naman Rauli dan kunci motor NMAX harap kasih ke mobil komando," kata salah seorang panitia.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suasana hectic di pagi hari bisa membuat siapa saja jadi pelupa.
Baca SelengkapnyaTak banyak berkata-kata, laki-laki itu hanya menangis sejadi-jadinya melihat kendaraan yang ia gunakan untuk mencari uang hilang begitu saja.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria pengemudi mobil Alphard mengancam warga dengan pisau.
Baca SelengkapnyaTetesan keringat dibalas tetesan air mata, hal itu yang dirasakan oleh seorang driver ojek online (ojol) saat mendapati anaknya ditangkap polisi karena tawuran.
Baca SelengkapnyaAda wejangan yang menyebut seseorang dilarang tidur sore. Ternyata ini salah satu alasannya.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaKasus penculikan bayi itu berawal saat pelaku bersama suaminya yang merupakan tetangga A berniat untuk mencuri sepeda motor milik orangtua korban.
Baca SelengkapnyaBocah itu melanggar sejumlah aturan lalu lintas hingga ditilang polisi.
Baca SelengkapnyaSang anak yang mendengar nasehat sang ayah hanya terdiam dan tertunduk. Dia juga menangis mendengar itu.
Baca Selengkapnya