Aksi Gejayan Memanggil Kembali Digelar, UGM Persilakan Mahasiswa Ikut
Merdeka.com - Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) akan kembali melakukan demonstrasi di Jalan Gejayan (Jalan Affandy), Kabupaten Sleman, Senin (9/3). Dalam aksinya ini ARB akan menyampaikan penolakannya terhadap RUU Omnibus Law.
Terkait aksi demonstrasi yang dinamai Gejayan Memanggil ini, Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak melarang jika ada mahasiswanya ikut aksi. Kepala Bidang Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani memersilakan mahasiswa untuk ikut Gejayan Memanggil.
Iva menerangkan jika peserta aksi yang ikut merupakan atas nama pribadi dan bukanlah mewakili institusi. Iva menjabarkan bahwa kegiatan aksi itu menjadi tanggung jawab pribadi.
-
Siapa yang ikut dalam demo jalan rusak di Sleman? Selain para pendemo, warganet juga keluhkan kondisi jalan melalui media sosial
-
Apa saja kegiatan yang dilakukan Relawan Bakti BUMN di Meunasah Asan? Relawan yang lolos seleksi dari BUMN itu nantinya akan mengadakan berbagai kegiatan dari 15 – 17 Agustus 2023 dalam tiga bidang yaitu pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Apa yang diminta oleh TKN Prabowo-Gibran kepada para relawannya? Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta para relawan mengampanyekan Prabowo-Gibran di seluruh wilayah Indonesia menggunakan cara-cara santun, dan tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Dimana DPD I Golkar Provinsi Riau menunjukkan penolakannya terhadap seruan Munaslub? Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau, Syamsuar menegaskan partai berlambang pohon beringin itu baik-baik saja dan fokus untuk pemenangan Pemilu 2024.
"Disilakan saja menyalurkan aspirasi. Sejauh berada di koridor dan mematuhi aturan yang berlaku. Tapi aksi tersebut merupakan tanggung jawab pribadi. Bukan mewakili institusi," ujar Iva saat dihubungi, Senin (9/3).
Iva menerangkan jika UGM tidak akan menjatuhkan sanksi bagi mahasiswanya yang mengikuti aksi Gejayan Memanggil.
"Selama tidak ada aturan yang dilanggar, enggak ada alasan menjatuhkan sanksi," tegas Iva.
Terkait kegiatan perkuliahan, Iva menyebut aktivitas perkuliahan tetap dilakukan sesuai dengan jadwal seperti biasanya. "Perkuliahan tetap berjalan seperti biasa," ungkap Iva.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para mahasiswa ini mendirikan tujuh tenda dan memasang sejumlah karangan bunga.
Baca SelengkapnyaPenyusunan ini sebelumnya dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memastikan bakal merevisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaDengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaSeruan Dewan Guru Besar UI: Kami Cemas Kegentingan ini Menghancurkan Masa Depan Bangsa
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaKetua umum PKB ini mengungkap alasan mengapa dulu menyetujui UU Cipta Kerja.
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca Selengkapnya