Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akun Twitter Kejari Gowa Kembali Diretas, Kali Ini Singgung Tuntutan Ferdy Sambo

Akun Twitter Kejari Gowa Kembali Diretas, Kali Ini Singgung Tuntutan Ferdy Sambo Twitter. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Akun twitter Kejaksaan Negeri Gowa menjadi sasaran peretasan, Kamis (19/1). Salah satu unggahan peretas terkait tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap Ferdy Sambo Cs.

Kepala Kejari Gowa Yeni Adriani membenarkan terkait peretasan akun twitter itu. Ia menyebut sudah melaporkan dan meminta unit Siber Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk melakukan pelacakan.

"Kita sudah laporkan ke Kejati Sulsel terkait peretasan itu. Dan posisinya (peretas) sudah diketahui," ujarnya kepada wartawan, Kamis (19/1).

Bukan yang Pertama

Yeni mengaku aksi peretasan terhadap akun Kejari Gowa bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, bahkan akun Kejari Gowa diretas untuk digunakan meminta uang kepada masyarakat

"Ini yang kedua kalinya. Sebelumnya ada yang pakai (akun) untuk meminta uang dan kita sudah tindak tegas pelakunya," kata Yeni.

Sementara, Kepala Kepolisian Resor Gowa Ajun Komisaris Reonald TS Simanjutak mengaku belum mendapatkan informasi terkait peretasan akun twitter Kejari Gowa.

"Tidak ada itu (laporan peretasan). Kapan itu?," tanyanya.

Sebut JPU Tolol

Akun Twitter Kejari Gowa menjadi sasaran peretasan usai JPU membacakan tuntutan terhadap para terdakwa pembunuhan Brigadir Joshua.

Dalam cuitan peretas menyebutkan bahwa akun Twitter milik Kejari Gowa dipinjam. "Akunnya dipinjam dulu sebentar ya," cuit peretas.

Peretas kembali mem-posting sebuah gambar berisikan tentang hasil tuntutan Bharada E yang dituntut selama 12 tahun dan membandingkannya dengan tuntutan dari istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi yang hanya 8 tahun penjara.

"Berkata jujur : 12 tahun penjara. Berkata bohong : 8 tahun penjara. JPU nya TOLOL !!. “SAYA TIDAK TAHU YANG MULIA”. Welcome to Indonesia #opposite6890," cuitnya lagi.

Cuitan tersebut mendapatkan respon dari netizen. Tak sedikit diantara mereka berkomentar bahwa akun Kejari Gowa diretas.

"Apa akun kejari gowa dihack ? Kok bisa postingannya teledor... ??," tulis akun puangmahamung.

Klarifikasi Lewat Instagram

Peretas kemudian mem-posting sebuah cuitan dengan mengatakan bahwa akun Twitter Kejari Gowa dipinjam selama satu minggu.

"Akunnya dipinjam dulu ya, minggu depan di balikin suerr," cuitnya.

Akibat kejadian itu, melalui akun Instagram Kejari Gowa pun menyampaikan jika akun Twitter milik Kejari Gowa telah diretas.

"Atas nama Kejari Gowa melakukan klarifikasi perihal akun Twitter Kejari Gowa yang telah diretas atau dihack dan disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab dengan memposting tuntutan jaksa terhadap kasus pembunuhan Brigadir J," tulisnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejagung Bongkar HP Anggota Densus 88 yang Kuntit Jampidsus, Isinya Fakta Sulit Dibantah
Kejagung Bongkar HP Anggota Densus 88 yang Kuntit Jampidsus, Isinya Fakta Sulit Dibantah

"Kemudian dilakukan satu pemeriksaan lebih lanjut, dibawa ke kantor Kejaksaan Agung, ternyata yang bersangkutan adalah anggota Polri," tambahnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejagung soal Libatkan TNI Hingga Jampidsus Pakai Rompi Anti-Peluru, Benarkah?
VIDEO: Kejagung soal Libatkan TNI Hingga Jampidsus Pakai Rompi Anti-Peluru, Benarkah?

Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana menyebut konvoi Brimob di Kejagung merupakan rangkaian dari kasus penguntitan Jampidsus

Baca Selengkapnya
204 Juta Data Pemilih KPU Diduga Bocor
204 Juta Data Pemilih KPU Diduga Bocor

Diduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.

Baca Selengkapnya
Kapan Ferdy Sambo Cs Dieksekusi ke Lapas? Ini Penjelasan Kejagung
Kapan Ferdy Sambo Cs Dieksekusi ke Lapas? Ini Penjelasan Kejagung

MA mengabulkan permohonan kasasi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Lugas Kejagung soal Jampidsus Diadukan LSM ke KPK, Adanya Laporan Keliru!
VIDEO: Jawaban Lugas Kejagung soal Jampidsus Diadukan LSM ke KPK, Adanya Laporan Keliru!

Febrie dilaporkan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso bersama KSST atas dugaan keterlibatan kesepakatan lelang barang rampasan benda sita korupsi

Baca Selengkapnya
Menkominfo soal Dugaan Kebocoran Data KPU: Apa yang Dikhawatirkan? Data Tabungan Kamu?
Menkominfo soal Dugaan Kebocoran Data KPU: Apa yang Dikhawatirkan? Data Tabungan Kamu?

Seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.

Baca Selengkapnya
Menteri Budi Arie Ungkap Langkah Kominfo Usut Dugaan Kebocoran Data Pemilih KPU
Menteri Budi Arie Ungkap Langkah Kominfo Usut Dugaan Kebocoran Data Pemilih KPU

Data pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.

Baca Selengkapnya
KPU Gandeng BSSN dan BIN Tangani Dugaan Kebocoran Data Pemilih
KPU Gandeng BSSN dan BIN Tangani Dugaan Kebocoran Data Pemilih

KPU RI meminta bantuan terhadap Satgas Cyber, Badan Siber Sandi Negara (BSSN) serta BIN terkait adanya dugaan kebocoran data pemilih

Baca Selengkapnya
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda

Keluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejagung Beberkan Fakta Terbaru Anggota Densus 88 Diciduk Kuntit Jampidsus
VIDEO: Kejagung Beberkan Fakta Terbaru Anggota Densus 88 Diciduk Kuntit Jampidsus

Ketut Sumedana mengatakan untuk kasus ini telah ditangani oleh masing-masing pimpinan institusi

Baca Selengkapnya
Waspada, Kejahatan Pemerasan Pakai Modus Meretas Akun Instagram
Waspada, Kejahatan Pemerasan Pakai Modus Meretas Akun Instagram

Masyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.

Baca Selengkapnya
Data Pemilih KPU Bocor, Kominfo: Kami Minta Klarifikasi
Data Pemilih KPU Bocor, Kominfo: Kami Minta Klarifikasi

Sebanyak 204 juta data pemilih KPU diduga bocor. Diperjualbelikan di darkweb seharga Rp 1 miliar lebih.

Baca Selengkapnya