Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan Indonesia Pesan Ratusan Juta Vaksin dari Berbagai Negara

Alasan Indonesia Pesan Ratusan Juta Vaksin dari Berbagai Negara Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan Indonesia memesan ratusan juta vaksin dari berbagai negara. Alasannya yakni karena kapasitas vaksin dunia terbatas.

Berdasarkan perhitungannya, dia menjelaskan, jumlah dosis yang dibutuhkan dunia adalah 11 miliar dosis. Sedangkan kemampuan dunia dalam memproduksi vaksin hanyalah 6,2 miliar dosis per tahun. Jumlah tersebut bahkan sudah mencakup vaksin penyakit lainnya seperti polio, rubella, campak, dan sebagainya.

"Total penduduk dunia ada 7,8 miliar, kalau semua pemerintah dunia menargetkan 70 persen penduduknya divaksin, berarti butuh 5,5 miliar. Dikali 2 dosis, maka butuh 11 miliar dosis untuk vaksin Covid-19 saja, padahal kapasitas produksi vaksin 6,2 miliar dosis per tahun," kata Budi saat menghadiri webinar Vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh Universitas Padjajaran Bandung, Sabtu (9/1).

Dia mengatakan, program vaksinasi lainnya seperti campak, polio, rubella, dan sebagainya harus tetap dijalankan. Tidak bisa dihentikan hanya karena mengejar produksi vaksin Covid-19. Oleh sebab itu, dengan keterbatasan produksi, maka program vaksinasi dunia baru akan selesai dalam kurun waktu 3-4 tahun.

“Karena program vaksinasi selain Covid tidak boleh dihentikan, maka dalam setahun dunia hanya bisa produksi 3,1 juta dosis vaksin Covid-19. Kita harus segera pesan agar tidak kehabisan,” lanjutnya.

Budi mengakui, kondisi vaksin di dunia memang tidak ada yang ideal. Sehingga, Indonesia harus segera memesan vaksin agar tidak tidak kehabisan. Sebab, negara-negara maju sudah memesan vaksin hingga 4 kali lipat jumlah populasinya.

“Kenapa kita beli banyak vaksin padahal belum ada approval? Kita terpaksa lakukan ini karena semua negara maju sudah book duluan. Mereka pintar. Bulan November, kapasitas produksi vaksin selama 1,5 tahun atau 4,7 miliar dosis sudah dipesan oleh negara maju. Kanada sudah amankan untuk 4 kali populasi, Amerika 5 kali populasi, Inggris juga,” terangnya.

Selain itu, kata Budi, Indonesia juga mencoba untuk meminimalisir risiko. Sebab, kata dia, kondisi setiap negara yang produksi vaksin dalam menangani pandemi berbeda-beda. Jika ada suatu permasalahan dengan satu negara, maka Indonesia masih memiliki opsi lainnya.

“Jadi karena memang kapasitasnya tidak cukup. Selain itu kenapa kita tidak beli dari China saja, karena ada geopolitical pressure juga. Kita juga spread the risk, tapi pastinya kita tidak akan mulai vaksinasi sebelum ada approval,” tuturnya.

Dia ingin, Indonesia bisa menyelesaikan program vaksinasi dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya. Karena jika semakin lama program ini dimulai, maka selesainya pun akan semakin lama, hal ini tentunya akan membuat semakin banyak korban jiwa yang berjatuhan.

“Jadi kalau ada negara berkembang yang penduduknya ratusan juta baru pesan vaksin sekarang, mereka harus nunggu 2 tahun lagi baru dapat. Kematian di Indonesia sekitar 180 kasus per hari. Kalau 2 tahun, berarti 130 ribu. Masa harus sampai 130 ribu orang yang mati dulu baru dapat vaksin. Ini sangat tidak manusiawi,” ujarnya.

Dia pun bersyukur, Indonesia langsung menjalin hubungan dengan negara-negara produsen vaksin Covid-19 sejak awal pandemi melanda. Sehingga saat ini, 275 juta vaksin sudah pasti akan dibeli Indonesia. Selain itu, masih ada opsi hingga 626 juta dosis vaksin.

“Beruntung Indonesia sudah bisa secure dari awal. Yang sudah pasti dibeli itu 275 juta dosis. Dari Sinovac 125 juta, dan masing-masing 50 juta dari Novavax, Astra Zeneca, dan Pfizer. Kita bisa secure sekitar 626 juta dosis dari 426 juta yang dibutuhkan,” bebernya.

Budi pun membeberkan ratusan juta dosis vaksin tambahan itu.

“Untuk opsi nambah dosis, kita ada Sinovac 100 juta, Novavax 80 juta, Astra Zeneca 50 juta, lalu dari GAVI 108 juta dosis gratis. Ini masih belum pasti karena awalnya GAVI hanya bisa kasih 45 juta dosis saja,” tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC

Presiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing
INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing

Pro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Kerugian Negara Rp180 T karena WNI Berobat ke Luar Negeri
Jokowi Keluhkan Kerugian Negara Rp180 T karena WNI Berobat ke Luar Negeri

Ada faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Menkes Curhat Jumlah Dokter di Indonesia Jauh dari Ideal: Kita Butuh 280 Ribu, Baru Ada 170 Ribu
Menkes Curhat Jumlah Dokter di Indonesia Jauh dari Ideal: Kita Butuh 280 Ribu, Baru Ada 170 Ribu

Menkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wamenkes: Indonesia Masih Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum
Wamenkes: Indonesia Masih Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum

Indonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio untuk Anak-Anak Afganistan
Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio untuk Anak-Anak Afganistan

Pengiriman bantuan vaksin produksi PT Bio Farma tersebut secara simbolis dilakukan oleh Sri Mulyani

Baca Selengkapnya