INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing
Pro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia
Pro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia
INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing
Kemenkes berencana mendatangkan dokter asing ke Indonesia, sejak 2023. Kebutuhan dokter Indonesia dianggap mendesak. Saat ini rasio dokter di Indonesia 0,47 per 1.000 penduduk. Sementara rata-rata 1,76 per 1.000 penduduk.
Kebutuhan Indonesia yakni 140.000 dokter.
Namun, hingga kini kebijakan tersebut masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan dokter Indonesia.
Mantan Menkes era Presiden SBY, Siti Fadillah Supari mengkritik kebijakan tersebut.
Dia mengatakan, Indonesia tak kekurangan dokter. Hanya saja distribusinya yang tak merata.
Pemerintah saat ini tidak bisa mendistribusikan dokter dengan merata. Menurut Siti, dulu era Presiden Soeharto, pemerintah mampu mendistribusikan dokter ke daerah terpencil.
Siti bercerita, saat dirinya menjabat, membuat program PTT. Dokter yang baru lulus wajib dinas ke daerah. Dengan insentif yang jutaan.
“Mereka berbondong-bondong daftar,” kata Siti dalam podcast merdeka.com.
Di sisi lain, Siti menilai, kualitas dokter Indonesia tak bisa disamakan dengan luar negeri.
Sebab, tantangan kesehatan yang dihadapi berbeda antara Indonesia dan luar negeri.
“Dokter pendidkan di sana enggak tahu korengan, enggak tahu gudikan. Merka enggak ngerti kalau flu di sini bisa ke sekolah, ke pasar, ke toko. Mereka saja dengan flu saja ketakutan. Jadi berbeda,” ujar Siti.